8 Pelaku Pabrik Uang Palsu Bogor Diciduk Polisi

Heboh! Pabrik uang palsu digerebek di Bogor, Jawa Barat. Polisi berhasil mengamankan delapan orang yang diduga terlibat dalam pembuatan dan peredaran uang palsu ini. Penggerebekan ini menjadi pukulan telak bagi sindikat pemalsuan uang yang meresahkan masyarakat.

Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Ahmat Basuki, menjelaskan bahwa penangkapan para tersangka dilakukan di beberapa lokasi yang berbeda. Penyelidikan mendalam mengarah pada pengungkapan jaringan yang lebih luas, melibatkan berbagai peran dan lokasi.

Bagaimana cara kerja sindikat uang palsu ini?

Menurut keterangan polisi, salah satu tersangka berinisial MS, bertugas mengambil uang palsu di gerbong KRL. Ini menunjukkan bahwa sindikat ini menggunakan transportasi umum untuk mendistribusikan uang palsu mereka. Dua tersangka lain, BI (50) dan E (42), ditangkap di Mangga Besar, Jakarta Barat. Mereka berperan sebagai penjual atau penyedia uang palsu tersebut.

Polisi juga berhasil mengamankan AY (70) di Subang, Jawa Barat. AY diduga menjadi perantara antara penjual dan pencetak uang palsu. Peran AY sangat krusial dalam menghubungkan berbagai elemen dalam sindikat ini.

Kasus ini bermula dari penyelidikan awal yang kemudian dikembangkan hingga ke wilayah Mangga Besar. Dari sana, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap dua pelaku tambahan, BI dan E. AY, sebagai perantara, menghubungkan pelaku-pelaku yang sudah diamankan sebelumnya dengan tim produksi atau tim pencetak uang palsu.

Apa saja pasal yang menjerat para pelaku?

Para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang juncto Pasal 244 KUHP Pidana dan/atau Pasal 245 KUHP. Ancaman hukuman bagi para pelaku cukup berat, mengingat dampak negatif dari peredaran uang palsu terhadap perekonomian.

Apa dampak peredaran uang palsu bagi masyarakat?

Peredaran uang palsu dapat merusak stabilitas ekonomi, menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang, dan merugikan para pedagang kecil yang menjadi korban penipuan. Oleh karena itu, pemberantasan uang palsu menjadi prioritas utama bagi aparat penegak hukum.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam bertransaksi dan memeriksa keaslian uang yang diterima. Jika menemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib.

Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam sindikat ini. Polisi berkomitmen untuk memberantas tuntas jaringan pemalsuan uang demi menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan masyarakat.

More From Author

Jadwal Liga Champions 9-10 April 2025: Perempat Final Dimulai!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *