Pasutri Siri di Priok Lakukan Pemerasan, Modus Open BO!

Waduh, ada-ada aja kelakuan orang zaman sekarang! Gara-gara aplikasi kencan, seorang pria berinisial RPS malah jadi korban pemerasan. Modusnya klasik, tapi bikin geleng-geleng kepala. Jadi, ceritanya si korban ini kenalan sama seorang wanita bernama Fitri di aplikasi kencan. Eh, nggak taunya, kenalan ini berujung petaka.

Awalnya sih biasa aja, mereka janjian ketemuan di sebuah kos di daerah Tanjung Priok. Tapi, pas lagi berduaan, tiba-tiba muncul beberapa pria yang langsung menginterogasi korban. Salah satu pelaku bahkan ngaku-ngaku sebagai suami Fitri dan nuduh korban selingkuh. Nggak cuma itu, pelaku juga ngeluarin pisau dan ngancam korban. Ngeri banget, kan?

Korban jelas panik dong. Apalagi, pelaku lainnya juga ikut-ikutan ngintimidasi. Mereka ngancam korban dengan kata-kata yang nggak enak didengar. Enaknya lo pulang pakai celana dalam atau telanjang aja ya, gitu kira-kira ancamannya. Sementara itu, si Fitri malah kabur ninggalin korban sama para pelaku di dalam kamar yang terkunci.

Kenapa sih orang tega banget ngelakuin pemerasan kayak gini?

Ternyata, komplotan ini emang udah niat jahat dari awal. Si Fitri ini tugasnya nyari mangsa lewat aplikasi kencan. Nah, suaminya, yang bernama Sudarna, dan teman-temannya yang lain, udah nungguin di lokasi buat meras korban. Mereka ini kayaknya udah profesional banget deh, soalnya udah tiga kali ngelakuin aksi serupa.

Polisi nggak tinggal diam dong. Setelah dapat laporan, tim Resmob Polda Metro Jaya langsung bergerak cepat dan berhasil meringkus para pelaku di daerah Swasembada Timur, Tanjung Priok. Barang bukti juga berhasil diamankan. Sekarang, para pelaku udah ditetapkan sebagai tersangka dan lagi diperiksa lebih lanjut di kantor polisi.

Yang bikin miris, ternyata Fitri dan Sudarna ini emang pasangan suami istri siri. Mereka nikah siri di bulan Januari dan belum punya anak. Tapi, bukannya cari nafkah yang halal, mereka malah bersekongkol buat nipu orang dengan modus open BO atau teman kencan. Parah banget, kan?

Menurut pengakuan mereka, uang hasil pemerasan itu dipake buat kebutuhan sehari-hari. Ya ampun, demi uang, kok tega banget sih nipu dan meras orang lain? Padahal, masih banyak cara lain buat cari rezeki yang halal dan berkah.

Apa aja sih yang bisa kita lakuin biar nggak jadi korban pemerasan kayak gini?

Kejadian ini jadi pelajaran penting buat kita semua, terutama buat yang suka cari kenalan di aplikasi kencan. Jangan gampang percaya sama orang yang baru dikenal. Lebih baik, ajak ketemuan di tempat umum yang ramai dan ajak teman atau keluarga buat nemenin. Jangan pernah mau diajak ke tempat sepi atau terpencil, apalagi kalau baru kenal.

Selain itu, jangan pernah ngasih informasi pribadi yang terlalu detail ke orang yang baru dikenal. Jaga privasi dan jangan mudah tergiur dengan tawaran-tawaran yang terlalu menggiurkan. Ingat, nggak ada yang instan di dunia ini. Semua butuh proses dan usaha.

Buat para pelaku, semoga aja mereka bisa bertaubat dan nggak ngulangi perbuatannya lagi. Ingat, karma itu nyata. Apa yang kita tanam, itu juga yang bakal kita tuai. Jangan sampai hidup kita hancur gara-gara perbuatan yang salah.

Emang aplikasi kencan itu bahaya banget ya?

Sebenarnya, aplikasi kencan itu nggak sepenuhnya salah. Ada juga kok yang berhasil nemuin jodohnya lewat aplikasi ini. Tapi, kita juga harus hati-hati dan waspada. Jangan sampai kita jadi korban penipuan atau pemerasan kayak kasus ini.

Berikut beberapa tips aman menggunakan aplikasi kencan:

  • Pilih aplikasi kencan yang terpercaya dan punya reputasi baik.
  • Buat profil yang jujur dan apa adanya. Jangan berbohong atau melebih-lebihkan diri sendiri.
  • Hati-hati dengan orang yang terlalu cepat menyatakan cinta atau memberikan janji-janji manis.
  • Jangan pernah mengirimkan uang atau informasi pribadi yang sensitif ke orang yang baru dikenal.
  • Laporkan ke pihak aplikasi jika ada pengguna yang mencurigakan atau melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Intinya, gunakan aplikasi kencan dengan bijak dan hati-hati. Jangan sampai kita jadi korban kejahatan. Semoga kita semua selalu dilindungi dari segala macam bahaya.

Kasus ini juga jadi pengingat buat kita semua, bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan berhati-hati. Jangan sampai kita lengah dan jadi korban kejahatan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa jadi pelajaran buat kita semua. Tetaplah berhati-hati dan selalu waspada di mana pun kita berada.

More From Author

Inside Party Eksklusif Oscars yang Diadakan Madonna & Guy Oseary

Lebaran 2025, Pelni Siapkan 55 Kapal dan 781 Ribu Tiket Mudik!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *