Syakir Daulay, aktor muda berbakat yang dikenal lewat film ‘Mariposa’, baru-baru ini jadi perbincangan hangat. Bukan soal film terbarunya, tapi soal gelar Habib yang seringkali disematkan padanya. Usut punya usut, Syakir ternyata bukan keturunan Rasulullah SAW, lho!
Syakir sendiri dengan rendah hati menjelaskan bahwa dirinya berasal dari Aceh dan tidak memiliki garis keturunan Nabi Muhammad. Aku kan aslinya Aceh, kalau Habib kan garis keturunan Rasulullah, jelasnya.
Kenapa Syakir Daulay Sering Diundang untuk Ceramah?
Meskipun bukan seorang Habib, Syakir Daulay seringkali mendapatkan undangan untuk mengisi acara keagamaan. Tapi, Syakir lebih suka menyebutnya sebagai sharing daripada ceramah. Ia selalu menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan di sela-sela kesibukannya di dunia hiburan.
Syakir juga aktif membagikan pengalaman dan pencapaiannya di media sosial. Dari situ, ia menyelipkan pesan-pesan positif yang bisa menginspirasi banyak orang. Di manapun kita hidup, di manapun proyekku, entertainment, kah, gimana aku sempat ya dakwah, gitu aja, ujarnya dengan semangat.
Dakwah Itu Harus Dibayar? Ini Jawaban Syakir Daulay!
Menariknya, Syakir Daulay tidak ingin menjadikan momen sharing tersebut sebagai ajang mencari keuntungan. Meskipun banyak tawaran yang datang, ia tetap fokus pada niat awalnya, yaitu menyebarkan kebaikan. Baginya, dakwah adalah panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan.
Syakir Daulay juga dikenal sebagai penghafal Al-Quran. Ia menceritakan bagaimana ia mendalami makna dan arti dari ayat-ayat suci tersebut hingga akhirnya hafal dengan sendirinya. Setelah itu aku lebih mendalami makna-maknanya, arti-artinya sampai akhirnya hapal sendiri. Harus di-murojaah terus, ungkapnya.
Apa yang Membuat Syakir Daulay Begitu Disukai?
Mungkin, salah satu alasan mengapa Syakir Daulay begitu disukai adalah karena gaya dakwahnya yang santai dan mudah diterima. Ia tidak menggurui, melainkan mengajak para pendengarnya untuk berpikir dan merenungkan makna kehidupan. Selain itu, ia juga selalu berusaha untuk memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Syakir Daulay membuktikan bahwa dakwah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Ia tidak terpaku pada mimbar atau forum formal, melainkan memanfaatkan media sosial dan platform hiburan lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan positif. Ia juga menunjukkan bahwa menjadi seorang publik figur tidak menghalanginya untuk tetap dekat dengan agama.
Semangat Syakir Daulay dalam menyebarkan kebaikan patut diacungi jempol. Ia menjadi inspirasi bagi banyak anak muda untuk terus belajar, berkarya, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Semoga kita semua bisa meneladani semangatnya dan menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi dunia.
Oh iya, ngomong-ngomong soal lagu, ada satu lirik yang selalu bikin semangat:
Ku ingin cinta hadir di setiap waktu,
Ku ingin rindu bersemi di kalbu,
Ku ingin kasih mewarnai hariku,
BersamaMu, ya Rabbi, ku berseru.
Lirik ini mengingatkan kita untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.