Pernah nggak sih ketemu sama orang yang kayaknya pengen banget jadi bintang utama di setiap suasana? Nah, bisa jadi mereka punya kecenderungan Gangguan Kepribadian Narsistik (GKN). Gampangnya, GKN itu kondisi di mana seseorang merasa dirinya paling hebat, butuh banget dikagumi, tapi kurang bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Kenapa sih orang bisa punya Gangguan Kepribadian Narsistik?
Orang dengan GKN biasanya punya rasa superioritas yang berlebihan. Mereka merasa lebih penting, lebih berbakat, dan lebih istimewa dari orang lain. Mereka haus pujian dan sering menyombongkan diri, kadang-kadang melebih-lebihkan atau bahkan mengarang cerita. Bayangin deh, kayak lagi nonton drama Korea, tapi ini kejadian di dunia nyata!
Selain itu, mereka juga kurang empati. Mereka sulit merasakan apa yang orang lain rasakan, jadi seringkali nggak peduli dengan kebutuhan atau perasaan orang lain. Mereka cenderung egois dan mementingkan diri sendiri, yang bikin hubungan interpersonal jadi sulit banget.
Emosi mereka juga bisa naik turun drastis. Senang banget kalau dapat perhatian, tapi langsung murung kalau nggak dapat pujian yang diharapkan. Mereka juga gampang tersinggung dan marah kalau dikritik. Wah, repot juga ya?
Orang dengan GKN juga sering merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa. Mereka merasa pantas mendapatkan segalanya tanpa harus berusaha keras. Mereka juga bisa iri dengan pencapaian orang lain dan merasa orang lain iri pada mereka. Ini semua bikin mereka terjebak dalam siklus negatif yang memperburuk keadaan mental dan emosional mereka.
Apa saja sih tanda-tanda Gangguan Kepribadian Narsistik yang perlu diwaspadai?
Gejala GKN itu macem-macem, tapi ada beberapa ciri umum yang bisa kita kenali:
Orang dengan GKN juga sering terjebak dalam khayalan tentang kesuksesan, kekuasaan, atau kecantikan yang tak terbatas. Mereka mungkin menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi tanpa memikirkan dampaknya.
Kalau ada teman atau keluarga yang punya gejala Gangguan Kepribadian Narsistik, apa yang harus dilakukan?
Penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan bukan pengganti konsultasi medis profesional. Kalau kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan gejala GKN yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, sebaiknya cari bantuan profesional. Psikolog atau psikiater bisa memberikan diagnosis dan terapi yang tepat.
Ada beberapa jenis GKN yang perlu kita ketahui, seperti narsisme terbuka, terselubung, antagonis, komunal, dan ganas. Setiap jenis punya cara berbeda dalam mengekspresikan sifat narsistik. Misalnya, narsisme terselubung lebih tertutup, sementara narsisme ganas ditandai dengan sifat agresif yang lebih ekstrem.
Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti depresi, kecemasan, atau masalah hubungan sosial yang lebih serius. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan kalau memang dibutuhkan.
Memahami gejala GKN bukan cuma untuk menilai orang lain, tapi juga untuk meningkatkan kesadaran diri kita sendiri. Siapa tahu, kita sendiri punya kecenderungan narsistik yang perlu diperbaiki. Intinya, mari kita saling memahami dan mendukung agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Ingat lirik lagu ini?
Aku ingin begini, aku ingin begituIngin ini, ingin itu banyak sekaliSemua, semua, semua dapat dikabulkanDapat dikabulkan dengan kantong ajaib
Nah, jangan sampai kita kayak Doraemon yang pengennya semua dikabulkan tanpa usaha ya! Mari kita belajar untuk lebih rendah hati, peduli pada orang lain, dan menghargai proses. Dengan begitu, hidup kita pasti akan lebih bahagia dan bermakna.