Rumor pergantian pelatih Juventus semakin santer terdengar. Meskipun begitu, banyak yang bertanya-tanya mengapa Thiago Motta masih dipertahankan, padahal kabarnya klub sudah hampir pasti akan mengakhiri kerjasamanya.
Sempat tampil menjanjikan dengan serangkaian hasil positif di awal tahun 2025, performa Juventus justru menurun drastis. Mereka mencatatkan perolehan poin terburuk kedua di era tiga poin Serie A. Selain itu, langkah mereka di Liga Champions dan Coppa Italia juga terhenti di tangan tim yang kurang diunggulkan.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Roberto Mancini, mantan pelatih Timnas Italia, berpotensi menjadi pengganti sementara. Bahkan, ada opsi perpanjangan kontrak jika Juventus berhasil mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.
Kenapa Juventus Belum Memecat Thiago Motta?
Meskipun performa tim kurang memuaskan dan tekanan dari berbagai pihak semakin besar, Juventus tampaknya masih enggan untuk segera memecat Thiago Motta. Salah satu alasannya adalah pertimbangan finansial yang cukup besar.
Memecat Motta beserta seluruh staf kepelatihannya diperkirakan akan menelan biaya lebih dari 15 juta euro atau sekitar 269 miliar rupiah. Jumlah ini tentu bukan angka yang kecil, apalagi jika ditambah dengan biaya untuk mendatangkan pelatih baru.
Dengan menunda pemecatan hingga setelah pertandingan melawan Genoa, Juventus berharap dapat memasukkan biaya pesangon Motta ke dalam laporan keuangan kuartal berikutnya. Hal ini tentu akan meringankan beban keuangan klub di kuartal saat ini.
Siapa Saja Kandidat Pengganti Thiago Motta?
Selain Roberto Mancini, nama Igor Tudor juga muncul sebagai salah satu kandidat pengganti Thiago Motta. Tudor sendiri bukan sosok asing di Serie A. Ia pernah melatih beberapa klub Italia dan dikenal dengan gaya melatih yang disiplin dan taktis.
Mancini dan Tudor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mancini memiliki pengalaman yang lebih banyak di level internasional, sementara Tudor lebih familiar dengan atmosfer Serie A. Keputusan akhir tentu akan bergantung pada pertimbangan matang dari manajemen Juventus.
Apa Dampak Pergantian Pelatih di Tengah Musim?
Pergantian pelatih di tengah musim selalu membawa risiko tersendiri. Adaptasi pemain terhadap strategi baru, perubahan suasana di ruang ganti, dan tekanan untuk segera memberikan hasil positif bisa menjadi tantangan yang berat.
Namun, pergantian pelatih juga bisa menjadi momentum kebangkitan bagi tim yang sedang terpuruk. Energi baru, taktik yang berbeda, dan motivasi yang lebih tinggi bisa membawa perubahan positif dalam waktu singkat. Semua tergantung pada kemampuan pelatih baru untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Juventus sendiri tentu berharap pergantian pelatih, jika benar terjadi, akan membawa angin segar dan mengembalikan performa tim ke jalur yang seharusnya. Target utama mereka adalah mengamankan posisi di zona Liga Champions dan meraih hasil maksimal di sisa musim ini.
Pertandingan melawan Genoa menjadi krusial bagi nasib Thiago Motta. Hasil buruk bisa menjadi pemicu pemecatan, sementara kemenangan bisa memberikan sedikit harapan untuk mempertahankan posisinya.