Mudik membawa bayi naik pesawat? Kenapa tidak! Tapi, ada beberapa hal penting yang perlu Bunda perhatikan agar perjalanan Si Kecil tetap aman dan nyaman. Memang, pesawat menjadi pilihan banyak keluarga untuk mudik karena lebih cepat dan efisien. Namun, membawa bayi, apalagi yang baru lahir, butuh persiapan ekstra.
Beberapa organisasi kesehatan punya rekomendasi usia minimal bayi boleh terbang. International Air Transport Association (IATA) menyarankan usia di atas 7 hari, sementara Aerospace Medical Association merekomendasikan minimal 2 minggu. Centre for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat bahkan menyarankan usia 6 minggu. Jadi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak sebelum memutuskan membawa bayi yang masih sangat kecil naik pesawat.
Kapan Sebaiknya Bayi Boleh Naik Pesawat?
Dokter anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A, menyarankan agar bayi baru lahir sebaiknya tidak diajak naik pesawat. Ini karena perbedaan tekanan udara saat pesawat lepas landas dan mendarat bisa memengaruhi kesehatan bayi, terutama telinganya.
Pastikan Bunda menanyakan batasan usia bayi yang diperbolehkan naik pesawat kepada maskapai penerbangan yang dipilih. Beberapa maskapai mungkin memerlukan surat rekomendasi dokter sebelum mengizinkan bayi ikut terbang.
Bagaimana Cara Mengatasi Perbedaan Tekanan Udara di Pesawat?
Perbedaan tekanan udara adalah hal utama yang perlu diperhatikan saat membawa bayi naik pesawat. Gendang telinga bayi masih sangat tipis dan rentan terhadap perubahan tekanan. Jika tidak diatasi, risiko gendang telinga pecah bisa saja terjadi dan mengganggu fungsi pendengaran bayi.
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menyusui bayi saat pesawat lepas landas dan mendarat. Menyusu membantu bayi menelan, yang secara alami mengurangi tekanan pada telinga. Konselor laktasi, Sarah, menjelaskan bahwa menyusui di pesawat memberikan kenyamanan bagi bayi, terutama saat berada di lingkungan baru atau merasa tidak nyaman.
Menyusui di pesawat pada prinsipnya itu comforting. Jadi bisa membantu bayi merasa mendapatkan kenyamanan saat dia merasa kondisinya terancam, di lingkungan yang baru atau sedang sakit. Intinya itu comforting, kata Sarah.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Sedang Flu?
Dokter spesialis anak, Putri Maharani Tristanita Marsubrin, SpA, menjelaskan bahwa bayi baru lahir sebenarnya boleh saja dibawa mudik, asalkan tidak sedang mengalami flu berat. Jika bayi sedang flu, proses mengisap dan menelan saat menyusu bisa menjadi sulit, sehingga tidak efektif untuk mengurangi tekanan udara di telinga.
Berikut beberapa tips tambahan agar perjalanan mudik dengan bayi berjalan lancar:
- Pastikan bayi dalam kondisi sehat dan fit.
- Bawa perlengkapan bayi yang cukup, seperti popok, pakaian ganti, tisu basah, dan makanan.
- Siapkan mainan atau buku untuk menghibur bayi selama perjalanan.
- Berikan bayi ASI atau susu formula saat pesawat lepas landas dan mendarat.
- Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada pramugari jika membutuhkan sesuatu.
Dengan persiapan yang matang, mudik bersama Si Kecil bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Selamat mudik dan semoga selamat sampai tujuan!