Kehidupan selebriti memang tak pernah lepas dari sorotan. Kali ini, giliran Lisa Mariana yang menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Bukan karena prestasi atau karya terbarunya, melainkan karena komentar negatif yang menyasar bentuk tubuhnya. Foto-foto terkininya yang beredar luas di media sosial memicu aksi body shaming yang sangat disayangkan.
Banyak warganet yang memberikan komentar pedas terkait perubahan fisik Lisa. Padahal, di balik perubahan tersebut, ada cerita yang mungkin belum banyak diketahui publik. Lisa sendiri mengakui bahwa dirinya tengah berjuang melawan baby blues, kondisi yang seringkali dialami oleh ibu baru setelah melahirkan. Untuk mengatasi hal ini, ia harus mengonsumsi obat antidepresan yang ternyata memiliki efek samping berupa kenaikan berat badan.
Tentu saja, komentar-komentar negatif tersebut sangat memukul Lisa. Sebagai seorang ibu yang baru melahirkan dan tengah berjuang dengan kesehatan mentalnya, ia seharusnya mendapatkan dukungan dan pengertian, bukan malah cibiran. Sayangnya, budaya body shaming masih sangat kuat di masyarakat kita, dan seringkali menimpa siapa saja, tanpa memandang latar belakang.
Kenapa Body Shaming Masih Marak Terjadi?
Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak kita. Mengapa orang begitu mudah menghakimi penampilan fisik orang lain? Ada banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini. Salah satunya adalah standar kecantikan yang tidak realistis yang seringkali dipropagandakan oleh media dan industri hiburan. Standar ini membuat banyak orang merasa tidak percaya diri dengan penampilan mereka sendiri, dan akhirnya melampiaskan ketidakpuasan tersebut dengan mengkritik orang lain.
Selain itu, kurangnya edukasi dan kesadaran tentang pentingnya menghargai perbedaan juga menjadi faktor penting. Banyak orang tidak menyadari bahwa komentar mereka, sekecil apapun, dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang. Body shaming dapat menyebabkan depresi, kecemasan, gangguan makan, dan berbagai masalah psikologis lainnya.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki hak untuk merasa nyaman dengan tubuhnya sendiri. Kita tidak berhak menghakimi atau mengomentari penampilan fisik orang lain, apalagi jika komentar tersebut bersifat negatif dan menyakitkan.
Bagaimana Cara Melawan Body Shaming?
Melawan body shaming membutuhkan upaya kolektif dari seluruh masyarakat. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan:
- Edukasi diri sendiri dan orang lain: Pelajari lebih lanjut tentang dampak negatif body shaming dan sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekitar kita.
- Berhenti menghakimi diri sendiri dan orang lain: Fokus pada kualitas diri yang positif dan hargai perbedaan yang ada.
- Laporkan komentar negatif: Jika Anda melihat komentar body shaming di media sosial, jangan ragu untuk melaporkannya.
- Dukung korban body shaming: Berikan dukungan moral dan tunjukkan bahwa mereka tidak sendirian.
- Promosikan citra tubuh yang positif: Sebarkan pesan tentang pentingnya mencintai diri sendiri apa adanya.
Apa Dampak Baby Blues yang Dialami Lisa Mariana?
Baby blues adalah kondisi yang umum dialami oleh ibu baru setelah melahirkan. Kondisi ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis, seperti merasa sedih, cemas, mudah marah, dan sering menangis. Baby blues biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu setelah melahirkan.
Penyebab baby blues belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan. Selain itu, kurang tidur, kelelahan, dan stres juga dapat memperburuk kondisi ini.
Dalam kasus Lisa Mariana, baby blues yang dialaminya cukup parah sehingga ia harus mengonsumsi obat antidepresan. Obat ini membantu menstabilkan suasana hatinya dan mengurangi gejala depresi. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obat antidepresan juga memiliki efek samping berupa kenaikan berat badan.
Kisah Lisa Mariana ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama bagi ibu baru. Dukungan dari keluarga, teman, dan tenaga medis sangat penting untuk membantu ibu baru melewati masa-masa sulit setelah melahirkan. Mari kita ciptakan lingkungan yang suportif dan bebas dari body shaming, agar setiap orang dapat merasa nyaman dan bahagia dengan dirinya sendiri.