Kehilangan orang tersayang memang bukan hal yang mudah. Aktor Aiman Ricky baru saja merasakan duka mendalam atas kepergian ayahandanya, Ling Juhana, pada tanggal 10 Maret lalu. Kabar duka ini tentu saja mengejutkan Aiman yang saat itu sedang berada di Jakarta.
Aiman mengakui bahwa kondisi kesehatan sang ayah memang sudah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Papa itu sakit udah lama, penyakit yang dideritanya itu adalah asam lambung akut, udah dua tahun bolak-balik rumah sakit, ujarnya saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan.
Kenapa Aiman Ricky Sempat Merasa Dendam pada Ayahnya?
Ternyata, ada cerita pilu di balik hubungan Aiman dan ayahnya. Aiman mengaku sempat menyimpan rasa dendam karena merasa tidak dibesarkan oleh sang ayah. Waktu aku remaja aku dendam sama dia karena dia hilang di hidup aku, ungkapnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, Aiman mencoba untuk berdamai dengan keadaan. Ia berusaha membangun kembali hubungan dengan ayahnya. Baru dua atau tiga tahun terakhir ini aku baru bisa bareng papaku, bisa habisin waktu bener-bener berdua kayak ibadah umrah. Di sana aku saling mencurahkan isi hati, maaf-maafan, syahdu dan damai banget, kenangnya.
Meskipun tidak memiliki banyak kenangan masa kecil bersama sang ayah, Aiman masih mengingat momen-momen sederhana seperti jalan-jalan bersama. Kenangan-kenangan inilah yang kini menjadi harta berharga baginya.
Apa Penyesalan Terbesar Aiman Ricky Setelah Kepergian Ayahnya?
Ada satu penyesalan mendalam yang dirasakan oleh Aiman. Ia belum sempat mewujudkan keinginan terakhir sang ayah. Aku pengen ajakin keinginan ayahku untuk nyekar ke makam almarhum mamaku karena mama kuburannya itu di Garut dan sampai sekarang belum kesampaian, tuturnya dengan nada sedih.
Kepergian orang tua memang meninggalkan luka yang mendalam. Namun, kenangan indah dan pelajaran hidup yang mereka berikan akan selalu abadi di hati kita. Seperti lirik lagu dari Ebiet G. Ade, Berita kepada kawan, semoga kita selalu, diberi kekuatan, menjalani cobaan.
Bagaimana Cara Aiman Ricky Menghadapi Kesedihannya?
Meskipun diliputi kesedihan, Aiman berusaha untuk tegar dan melanjutkan hidup. Ia menyadari bahwa waktu tidak bisa diputar kembali. Yang bisa ia lakukan adalah mendoakan yang terbaik untuk sang ayah dan berusaha mewujudkan impian-impiannya.
Aiman juga belajar untuk lebih menghargai waktu bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Ia menyadari bahwa setiap momen adalah berharga dan tidak boleh disia-siakan. Seperti kata pepatah, Jangan pernah menunda apa yang bisa kamu lakukan hari ini, karena esok hari mungkin sudah terlambat.
Semoga Aiman Ricky diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga almarhum Ling Juhana tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Aiman Ricky, tetaplah berkarya dan menginspirasi banyak orang!
