Dunia usaha di Indonesia memang penuh kejutan ya. Kadang, lagi asyik-asyiknya jualan, eh, muncul masalah baru yang bikin kepala pusing. Salah satunya ya soal premanisme ini. Istilahnya mungkin agak kasar, tapi intinya sih soal gangguan keamanan dan ketertiban yang bisa bikin bisnis jadi nggak nyaman.
Kata Pak Satrio Witjaksono, Direktur Utama PT Jakarta Industrial Estate, dampak premanisme ini nggak main-main lho. Mulai dari yang bikin nggak nyaman kerja, sampai yang paling parah, bikin perusahaan kabur alias hengkang dari kawasan industri. Wah, kalau sudah begini, repot juga ya.
Bayangin aja, lagi fokus produksi, tiba-tiba ada yang datang minta jatah. Kalau nggak dikasih, bisa-bisa diganggu. Kan nggak enak banget. Belum lagi kalau sampai ada keributan atau tindakan anarkis. Bisa rusak semua investasi dan rencana bisnis.
Kenapa Premanisme Masih Jadi Momok di Dunia Usaha?
Pertanyaan ini pasti sering muncul di benak para pengusaha. Padahal, kita kan sudah punya hukum dan aparat keamanan. Kenapa masih ada saja oknum-oknum yang berani berbuat onar?
Salah satu alasannya mungkin karena faktor ekonomi. Di beberapa daerah, lapangan kerja masih terbatas. Akibatnya, ada sebagian orang yang mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang. Sayangnya, cara yang mereka pilih seringkali merugikan orang lain.
Selain itu, kurangnya kesadaran hukum juga bisa jadi penyebab. Mungkin ada yang merasa bahwa tindakan mereka nggak terlalu salah, atau bahkan merasa punya hak untuk mendapatkan sesuatu dari para pengusaha. Padahal, semua tindakan yang melanggar hukum itu jelas salah dan bisa diproses secara hukum.
Tapi, jangan putus asa dulu. Pak Satrio punya solusi nih. Katanya, salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat: Apa Maksudnya?
Pemberdayaan masyarakat ini maksudnya adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar kawasan industri untuk ikut terlibat dalam kegiatan ekonomi. Misalnya, dengan memberikan pelatihan keterampilan, membuka lapangan kerja, atau memberikan modal usaha.
Dengan begitu, masyarakat punya penghasilan yang layak dan nggak perlu lagi mencari jalan pintas yang merugikan orang lain. Selain itu, mereka juga akan merasa memiliki kawasan industri tersebut dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban.
Contohnya, bisa dengan melibatkan warga sekitar untuk menjadi tenaga keamanan, petugas kebersihan, atau bahkan membuka usaha kecil di sekitar kawasan industri. Dengan begitu, mereka merasa menjadi bagian dari ekosistem bisnis dan punya kepentingan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Selain itu, penting juga untuk menjalin komunikasi yang baik dengan tokoh masyarakat dan aparat keamanan setempat. Dengan begitu, kita bisa saling bertukar informasi dan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah keamanan.
Apa yang Bisa Dilakukan Pengusaha Secara Mandiri?
Selain pemberdayaan masyarakat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengusaha secara mandiri untuk mencegah dan mengatasi premanisme.
Pertama, pastikan keamanan di lingkungan kerja. Pasang CCTV, rekrut tenaga keamanan yang profesional, dan buat sistem keamanan yang terintegrasi. Dengan begitu, kita bisa memantau aktivitas di sekitar kawasan industri dan mencegah terjadinya tindakan kriminal.
Kedua, jangan takut untuk melaporkan tindakan premanisme kepada pihak berwajib. Jangan biarkan oknum-oknum tersebut merasa bebas berbuat seenaknya. Dengan melaporkan, kita ikut membantu menciptakan lingkungan bisnis yang aman dan nyaman.
Ketiga, jalin komunikasi yang baik dengan sesama pengusaha. Bentuk forum atau komunitas pengusaha di kawasan industri. Dengan begitu, kita bisa saling bertukar informasi, berbagi pengalaman, dan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah keamanan.
Intinya, masalah premanisme ini memang kompleks dan nggak bisa diselesaikan secara instan. Tapi, dengan kerjasama antara pengusaha, masyarakat, dan pemerintah, kita pasti bisa menciptakan lingkungan bisnis yang aman, nyaman, dan kondusif.
Semoga dunia usaha di Indonesia semakin maju dan berkembang tanpa gangguan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ya!