![]() |
|||
|
|||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Iron(III) chloride
Iron trichloride |
|||
Nama lain
Ferric chloride
Molysite Flores martis |
|||
Penanda | |||
|
|||
Model 3D (
JSmol
)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
PubChem
CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII |
|
||
Nomor UN |
1773 (anhidrat)
2582 (larutan akuatik) |
||
CompTox Dashboard
(
EPA
)
|
|||
|
|||
|
|||
Sifat | |||
FeCl 3 | |||
Massa molar |
162,2 g/mol (anhidrat)
270,3 g/mol (heksahidrat) |
||
Penampilan |
hijau-hitam oleh pantulan cahaya; ungu-merah oleh transmisi cahaya
heksahidrat: padatan kuning larutan akuatik: coklat |
||
Bau | sedikit berbau HCl | ||
Densitas |
2,898 g/cm
3
(anhidrat)
1,82 g/cm 3 (heksahidrat) |
||
Titik lebur |
306 °C (anhidrat)
37 °C (99 °F; 310 K) (heksahidrat) |
||
Titik didih |
315 °C (599 °F; 588 K) (anhidrat, terdekomposisi)
280 °C (536 °F; 553 K) (heksahidrat, terdekomposisi) terdekomposisi parsial menjadi FeCl 2 + Cl 2 |
||
74,4 g/100 mL (0 °C)
[
1
]
92 g/100 mL (heksahidrat, 20 °C) |
|||
Kelarutan
dalam
Aseton
Metanol Etanol Dietil eter |
63 g/100 ml (18 °C)
sangat mudah larut 83 g/100 ml sangat mudah larut |
||
Viskositas | 40% larutan: 12 c P | ||
Struktur | |||
Heksagonal | |||
Bahaya [ 3 ] [ 4 ] [ Note 1 ] | |||
Lembar data keselamatan | |||
Piktogram GHS |
![]() ![]() |
||
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} | ||
H290 , H302 , H314 , H318 | |||
P234 , P260 , P264 , P270 , P273 , P280 , P301+312 , P301+330+331 , P303+361+353 , P363 , P304+340 , P310 , P321 , P305+351+338 , P390 , P405 , P406 , P501 | |||
Titik nyala | Non-flammable | ||
Batas imbas kesehatan AS ( NIOSH ): | |||
(yang direkomendasikan)
|
TWA 1 mg/m 3 [ 2 ] | ||
Senyawa terkait | |||
Anion
lain
|
|
||
Kation
lainnya
|
Besi(II) klorida
Mangan(II) klorida Kobalt(II) klorida |
||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada
suhu dan tekanan standar
(25 °C [77 °F], 100 kPa).
|
|||
![]() ![]() ![]() |
|||
Referensi | |||
Besi(III) klorida , atau feri klorida , adalah suatu senyawa kimia yang merupakan komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl 3 . Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah , produksi air minum maupun sebagai katalis , baik di industri maupun di laboratorium .
Warna dari kristal besi(III) klorida tergantung pada sudut pandangnya: dari cahaya pantulan ia berwarna hijau tua, tetapi dari cahaya pancaran ia berwarna ungu-merah. Besi(III) klorida bersifat , berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl , yang terhidrasi membentuk kabut.
Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam , dan korosif , yang digunakan sebagai pada pengolahan limbah dan produksi air minum. Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit cetak (PCB). Anhidrat dari besi(III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik .
Sifat-sifat fisika dan kimia
Besi(III) klorida memiliki titik lebur yang relatif rendah dan mendidih pada 315 °C. Uapnya merupkan dimer Fe 2 Cl 6 , yang pada suhu yang semakin tinggi lebih cenderung terurai menjadi monomer FeCl 3 , daripada penguraian reversibel menjadi besi(II) klorida dan gas klorin [ 6 ]
Reaksi kimia
- Besi(III) klorida merupakan asam Lewis yang relatif kuat, dan bereaksi membentuk dengan . Contohnya adalah reaksi dengan , membentuk adduct FeCl 3 (OPPh 3 ) 2 dimana Ph = fenil .
- Besi(III) klorida bereaksi dengan garam klorida lainnya membentuk ion tetrahedral FeCl 4 − yang berwarna kuning. Garam-garam dari FeCl 4 − dalam asam klorida dapat diekstraksikan ke dietil eter .
- Jika dipanaskan bersama besi(III) oksida pada temperatur 350 °C, besi (III) klorida membentuk , sebuah padatan berlapis.
- FeCl 3 + Fe 2 O 3 → 3 FeOCl
- Dalam suasana basa , alkoksida dari logam alkali bereaksi membentuk kompleks dimer
- 2 FeCl 3 + 6 C 2 H 5 OH + 6 NH 3 → (Fe(OC 2 H 5 ) 3 ) 2 + 6 NH 4 Cl
- Besi(III) klorida bereaksi dengan cepat terhadap oksalat membentuk kompleks [Fe(C 2 O 4 ) 3 ] 3− . Garam-garam karboksilat lainnya juga membentuk kompleks, seperti sitrat dan tartarat
- Besi(III) klorida adalah agen oksidator yang sedang, mampu mengoksidasi tembaga(I) klorida to menjadi . Agen pereduksi seperti hidrazin dapat mengubah besi(III) klorida menjadi kompleks dari besi(II).
Struktur
Besi(III) klorida memiliki struktur BI 3 , dimana pusat-pusat Fe(III) saling berhubungan melalui koordinat-dua ligan klorida
Referensi
- ^ Pradyot Patnaik (2002), Handbook of Inorganic Chemicals , McGraw-Hill, ISBN 0-07-049439-8
- ^ "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0346" . National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ HSNO Chemical Classification Information Database , New Zealand Environmental Risk Management Authority , diakses tanggal 2010-09-19
- ^ Various suppliers , collated by the Baylor College of Dentistry, Texas A&M University . (accessed 2010-09-19)
- ^
- ^ Holleman, A.F. (2001). Inorganic Chemistry . San Diego: Academic Press. ISBN 0-12-352651-5 .
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag
<ref>
untuk kelompok bernama "Note", tapi tidak ditemukan tag
<references group="Note"/>
yang berkaitan