Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
![]() |
Kanon Alkitab
dan kitab-kitabnya |
Tanakh
( Taurat · Nevi'im · Ketuvim ) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: ( Yahudi · PL · PB ) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan
dan Naskah |
Taurat Samaria
Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab
Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · · Midras · · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas · Pemerkosaan |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Alkitab Ibrani memuat sejumlah rujukan terkait pemerkosaan maupun bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya, baik di dalam Hukum Taurat , riwayat-riwayat, maupun syair-syair nubuat.
Sejarah kajian
Hingga abad ke-20, rata-rata penerjemah dan pengulas tidak mengakui satu pun nas Alkitab Ibrani sebagai nas yang bermuatan tindakan rudapaksa, yakni tindakan seksual yang dilakukan di luar kemauan salah satu pihak terlibat. Setidaknya di luar dari kasus pemerkosaan Tamar yang diriwayatkan di dalam nas 2 Samuel 13 . Beberapa riwayat, misalnya riwayat Simson dan Delila ( Hakim–Hakim 16 ) dan riwayat Sikhem dan Dina ( Kejadian 34 ) justru ditafsirkan sebagai kisah asmara (misalnya kisah kawin lari ) ketimbang sebagai kisah rudapaksa. [ 1 ] Salah satu kekecualian langka adalah pernyataan Thomas Paine di dalam The Age of Reason (terbit tahun 1795) bahwa nas Bilangan 31 mencitrakan Musa sebagai tokoh yang memerintahkan bani Israel untuk membunuh semua orang Midian kecuali gadis-gadis perawan, yang boleh mereka pelihara untuk kepentingan yang diistilahkan Thomas Paine sebagai "pengumbaran hawa nafsu": "Di antara sekalian durjana keji dari zaman mana pun di dunia ini yang sudah bikin malu manusia, mustahil didapati yang lebih parah daripada Musa, kalau riwayat ini memang benar. Dalam riwayat ini terdapat perintah untuk menyembelih bocah-bocah lelaki, membantai ibu-ibu, dan merusak anak-anak gadis." [ 2 ] [ 3 ] Dalam An Apology for the Bible (terbit tahun 1796), , berusaha membantah argumen-argumen Thomas Paine dengan mengemukakan bahwa, [ 3 ] "Tidak ada yang saya lihat di dalam peristiwa ini selain kebijakan yang baik, dipadukan dengan welas asih. [...] Perempuan dan kanak-kanak tidak dibiarkan hidup demi kepentingan mengumbar hawa nafsu, melainkan untuk diperbudak." [ 4 ] Bagaimanapun juga, Thomas Paine tidak secara khusus menumpukan perhatiannya kepada kekerasan seksual; pernyataan tersebut hanya dilontarkannya bagian dari kritik umum terhadap etika Kristen . [ 3 ] Israel, Its Life and Culture karya (terbit tahun 1926 dan 1940), yang jamak dikutip para sarjana sebagai sumber informasi seputar mores seksual bani Israel, tidak pernah menyebut-nyebut rudapaksa, hanya 'hubungan bertaraf terlarang'. Beberapa nas Alkitab, yang kemudian hari secara luas dipahami sebagai 'nas-nas rudapaksa', disifatkan Johannes Pedersen sebagai 'perjodohan yang tidak senonoh'. [ 5 ]
Baru pada akhir dasawaasa 1970-an, dengan munculnya yang dipicu feminisme gelombang kedua , para sarjana feminis mencapai konsensus bahwa beberapa nas Alkitab Ibrani merujuk kepada rudapaksa, misalnya riwayat gundik seorang Lewi dan penculikan perawan-perawan Yabesy-Gilead dan Silo oleh suku Benyamin sebagai rudapaksa ramai-ramai ( Hakim-Hakim 19–21 ). [ 6 ] Meskipun demikian, para sarjana tersebut juga mula-mula tidak sependapat tentang benar tidaknya beberapa riwayat seperti riwayat Dina (Kejadian 34) dan riwayat Hagar menggambarkan kekerasan seksual. [ 7 ] Beberapa karya tulis yang paling menonjol pada masa-masa pembentukan kajian sastra rudapaksa Alkitab adalah sebagai berikut : [ 8 ]
- Texts of Terror: literary-feminist readings of Biblical narratives karya (terbit tahun 1984), terbitan ilmiah feminis pertama yang mewacanakan riwayat Hagar (Kejadian 16; 21), riwayat Tamar (2 Samuel 13), dan riwayat gundik seorang Lewi (Hakim-Hakim 19) sebagai kisah-kisah rudapaksa.
- Fragmented Women: Feminist (Sub)versions of Biblical Narratives karya (terbit tahun 1993), menyoroti , riwayat Dina (Kejadian 34), riwayat Simson dan Delilah (Hakim-Hakim 16), riwayat gundik seorang Lewi (Hakim-Hakim 19), serta riwayat Batsyeba dan Daud (2 Samuel 11) sebagai kisah-kisah rudapaksa.
- Battered Love: Marriage, Sex, and Violence in the Hebrew Prophets karya (terbit 1995), menyoroti kekerasan seksual di dalam metafora-metafora perkawinan di Kitab Hosea , Kitab Yeremia , dan Kitab Yehezkiel .
- The Harlot by the Side of the Road: Forbidden Tales of the Bible karya (terbit tahun 1997), menyoroti riwayat anak-anak perempuan Lot (Kejadian 19), Dina (Kejadian 34), dan Tamar (2 Samuel 13) sebagai tiga kisah rudapaksa.
Terkait sikap Alkitab Ibrani terhadap rudapaksa, khususnya undang-undang seks di dalam Kitab Ulangan bab 20 sampai 22 berkenaan dengan , ada dua aliran pemikiran. Salah satunya dipunggawai sarjana-sarjana seperti Richard Elliott Friedman dan Shawna Dolansky, yang memaparkan tentang "Status Kaum Wanita" di dalam buku The Bible Now (terbit tahun 2011) bahwa "hal yang tidak perlu diragukan lagi adalah pandangan Alkitabiah mengenai rudapaksa, yaitu rudapaksa itu keji. Rudapaksa dinista di dalam riwayat-riwayat Alkitab. Rudapaksa tidak ditoleransi di dalam hukum-hukum Alkitab." [ 9 ] Aliran yang satu lagi dipunggawai sarjana-sarjana seperti , yang menyimpulkan di dalam buku 'Lest he die in the battle and another man take her': Violence and the construction of gender in the laws of Deuteronomy 20–22 (terbit tahun 1998) bahwa "hukum Taurat tidak mengharamkan kekerasan seksual; malah hukum Taurat menjabarkan syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang pria untuk dapat melakukan rudapaksa." [ 10 ]
Terminologi
Sarjana-sarjana seperti Susanne Scholz (pada tahun 2021) telah menunjukkan bahwa makna kata-kata yang termaktub di dalam Alkitab Ibrani senantiasa tergantung pada konteksnya, dan para penerjemah atau pengulas Alkitab kerap keliru menafsirkan istilah-istilah, gagal menangkap nuansa-nuansa makna, atau menggunakan eufemisme bagi kekerasan seksual. Bahkan dalam bahasa Inggris Modern , verba to rape tidak mesti selalu merujuk kepada kekerasan seksual, tetapi dapat pula dipakai untuk mengiaskan keadaan dipaksa menanggung perlakuan yang sangat tidak menyenangkan tetapi tidak mengandung unsur seksual. [ 11 ] Demikian pula verba Ibrani עָנָה ( anah ) biasanya berarti 'memperkosa, memaksa/mengerasi secara seksual', tetapi dalam beberapa konteks nonseksual lebih tepat diterjemahkan menjadi 'menindas', 'melemahkan', dan seterusnya. Di lain pihak, kata-kata yang biasanya nonseksual kadang-kadang bisa saja menyifatkan sesuatu yang sexual; verba seperti עָשַׁק (' āšaq ) biasanya berarti 'meremukkan, menghancurkan, menekan', tetapi dalam satu ayat khusus (Yesaya 23:12) bisa saja sesungguhnya bermakna 'merudapaksa' dalam kaitannya dengan istilah 'anak-anak dara sunti', karena istilah 'anak-anak dara sunti' mengandung makna seksual yang bersifat khusus. [ 12 ] Alkitab Ibrani juga sarat dengan eufemisme dan yang mungkin sukar dipahami para pembaca modern. 'Berbaring dengan', 'mengenal', 'menghampiri', dan 'menyingkap ketelanjangan' adalah contoh-contoh eufemisme yang dalam konteks-konteks tertentu berarti 'menyetubuhi'. Frasa-frasa semacam itu tidak harus berarti bahwa seks tersebut dipaksakan oleh seseorang terhadap orang lain, dan sebenarnya dapat menyifatkan , tetapi pada khususnya jika konteks riwayatnya menambahkan bentuk-bentuk paksaan (misalnya kekerasan dan intimidasi) terhadap seseorang, atau mengklaim bahwa seks tersebut adalah 'hukuman', maka 'merudapaksa' menjadi terjemahan yang dapat diterima. Demikian pula nomina-nomina seperti 'rok', 'ketelanjangan', dan 'malu' bisa saja merupakan eufemisme bagi 'alat kelamin perempuan'. [ 13 ]
Verba yang dapat berarti 'merudapaksa' atau 'menyetubuhi'
- עִנָה ( inah ) [ 14 ] = ( eksplisit ) memperkosa, memaksa [secara seksual], mencemari, merusak, merenggut, menzalimi, menyusahkan, merendahkan/mempermalukan, menindas, menundukkan/mengecundang/menaklukkan, melemahkan; [ 15 ] kemungkinan besar berarti 'memperkosa' di dalam Hakim–Hakim 20:5 [ a ] dan 2 Samuel 13:14. [ b ] [ 16 ]
- עָשַׁק ( āšaq ) = meremukkan, menghancurkan, menindas, (+ perawan) memperkosa? ( Yesaya 23:12 ) [ 17 ] [ 18 ]
-
בּוֹא (
bô
) = mendatangi, menghampiri, (
eufemisme
) bersetubuh dengan, memasuki/memasukkan, membawa serta, pergi, terbenam (matahari)
[
19
]
- kadang-kadang dipadukan dengan אֵל ( el ) = di dalam, ke dalam. Contoh: 2 Samuel 16:21–22 .
- גָּלָה ( gālâ ) = menyingkap (ketelanjangan), melucuti (pakaian), ( implisit ) memperkosa [ 17 ] [ 20 ]
- נָבֵל ( nābal ; dalam ) = ( eksplisit ) merusak secara seksual (misalnya dalam Kejadian 34:7, Hakim-Hakim 19–21, 2 Samuel 13:12, dan 3 Nahum 6), [ 21 ] menistakan, mempermalukan, memperlakukan dengan tidak hormat, memperolok-olokkan [ 22 ]
-
פִּתָה (
pitah
)
[
23
]
= memikat, merayu, membujuk, memperdaya, memperbodoh, menyanjung? (Amsal 20:19), mengungguli? (Yehezkiel 14:9), memikat? (Hosea 2:14), (dalam
(
ditambah paksaan
)) memperdaya/memaksa secara seksual? (Hakim-Hakim 14:15, Hakim-Hakim 16:5, Hosea 2:14)
[
24
]
[
25
]
- Kadang-kadang dipadukan dengan חָזַק ( ḥāzaq , khazaq ) = mengjadi (lebih) kuat, menjadi kuat/berkuasa, unggul/mengatasi, meringkus/menangkap, memagang/menahan, menguatkan/mengeraskan (seseorang, orang lain, atau sebuah benda, misalnya hati Firaun di dalam Keluaran 4–14), memugar/membentengi (bangunan pertahanan, 2 Raja-Raja 12, 2 Tawarikh 11;24;26, Nehemia), menjadi berani, mendorong/membujuk. [ 26 ] Para sarjana memperdebatkan soal apakah gabungan kata פָּתָה ( pātâ ) dan חָזַק ( ḥāzaq ), misalnya di Yeremiah 20:7, harus dipahami sebagai rudapaksa atau bukan rudapaksa. [ 27 ]
- רָאָה ( rā'â ) = melihat (kelamin tersingkap), [ 28 ] ( implisit ) memperkosa [ 17 ]
- שָׁגַל ( šāgal ) = ( vulgar ) merenggut, memperkosa, merusak, ( terjemahan eufemistis ) berbaring dengan (Ulangan 28:30, Yesaya 13:16, Yeremia 3:2, Zakharia 14:2) [ 17 ] [ 29 ]
- שָׁכַב ( šākab ) = berbaring, tidur, ( eufemisme ) berbaring/tidur dengan, (+ kekerasan) memperkosa. [ 17 ] [ 30 ]
- סוּר ( sur ) = menanggalkan/melucuti (pakaian atau benda lain), mengambil/menyingkirkan, memenggal/memancung, memisahkan, menyingkir (atau: menampik), menarik/mundur, berangkat/pergi [ 31 ]
- טָמֵא ( tame ) = ( pasif ) dinajiskan, dinyatakan najis, ( aktif, pasif, atau refleksif ) mencemarkan (seseorang, diri sendiri) / dicemarkan, ( implisit ) melakukan hubungan seks terlarang dengan seseorang / dibuat melakukan hubungan seks terlarang oleh seseorang (dengan bujuk rayu maupun rudapaksa) [ 32 ]
- תָּפַשׂ ( tāfaś ) = mengambil, menangkap, meringkus, meraih/menggenggam, menyambar, membekuk, menahan, menduduki, menista, menangani/mempergunakan/memainkan (benda) [ 33 ]
Zakharia 14
Kitab Zakharia mencitrakan Yahweh sebagai pembela dan pelindung Yerusalem, misalnya dalam nas Zakharia 2:9 dan Zakharia 9:8 . [ 34 ] Peterson (1995) menulis sebagai berikut: 'di dalam ayat 8, sang penulis mengadopsi corak bahasa perkemahan militer untuk menyifatkan cara Yahweh hadir di Yerusalem dan melawan angkatan perang musuh mana pun'. [ 34 ] Kekecualian satu-satunya terdapat di dalam bab terakhir, Zakharia 14 , di mana Yahweh dinubuatkan bakal menggerakkan segala bangsa maju memerangi Yerusalem, yang nantinya bakal dikepung sampai menyerah dam perempuan-perempuannya dirudapaksa. [ 34 ] Perubahan mendadak keberpihakan Yahweh dari pembela Yerusalem menjadi penyerang Yerusalem telah membingungkan para sarjana. [ 34 ] Boda (2004) berpendapat bahwa Zakharia 14 tidak mengindikasikan mengapa Yerusalem dijatuhi tindakan kekerasan tersebut, 'tetapi haruslah diasumsikan bahwa hal itu berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran warganya.' [ 34 ] Foster (2012) mengemukakan: 'Argumen saya adalah, bilamana mencermati diskursus keadilan di dalam Zakharia, kita dapati alasan yang tersaji di dalam seluruh Zakharia untuk penghakiman Yerusalem ini'. [...] '[B]ilamana rakyat gagal berlaku adil, penghakiman-penghakiman YHWH di masa silam datang menimpa generasi kiwari, dengan peperangan, pengepungan, rudapaksa, dan pembuangan'. [ 34 ]
Sosok-sosok penginsanan ibu kota yang diancam dengan rudapaksa
Para sarjana sudah lama memafhumi bahwa banyak dari Nebiim atau kitab-kitab nubuat di dalam Alkitab Ibrani menampilkan Allah bani Israel, Yahweh , memaklumkan hukuman-Nya ke atas beberapa ibu kota (menggunakannya sebagai pars pro toto bagi negara yang berpusat padanya), menginsankannya menjadi sosok perempuan yang sudah melakukan berbagai macam dosa, sehingga menjadi "pelacur" , "sundal", atau "pezina" , dan oleh sebab itu layak dijatuhi berbagai macam hukuman, hampir selalu mencakup dirudapaksa. [ 35 ] Penghakiman dan hukuman tersebut biasanya terlaksana apabila kota yang bersangkutan dikepung dan ditaklukkan oleh prajurit-prajurit asing. [ 35 ]
Sosok-sosok penginsanan ibu kota yang diancam dengan rudapaksa [ 36 ] [ 37 ] | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Nas Alkitab | Perempuan, kaitan dengan Yahweh | Kota yang dituju | Negara yang diinsankan | Dosa yang dituduhkan | Hukuman | Penghukum |
Yesaya 3 | Wanita-wanita Sion | Yerusalem | Kerajaan Yehuda | Sombong dan pongah | Dilecehkan dan dipermalukan di muka umum | Yahweh (Allah Israel) |
Yesaya 13 | (Kesombongan & kepongahan orang Babel) | Babel | Kemaharajaan Babel Baru | Sombong dan pongah ( pembuangan Babel ?) | Pembunuhan, infantisida, rudapaksa, pembakaran bangunan | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Yesaya 23 | Anak dara sunti (Sidon) | Tirus , Sidon | Negara-negara kota Fenisia | Tamak, materialisme (kekayaan dari perdagangan) | Rudapaksa? Pembakaran bangunan | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Yesaya 47 | Anak dara sunti | Babel | Kemaharajaan Babel Baru | Pembuangan Babel | Sia-sia melawan, rudapaksa, dipermalukan di muka umum | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Yeremia 13 | - | Yerusalem | Kerajaan Yehuda | Sombong dan pongah | Rudapaksa, dipersalahkan lantaran menjadi korban | Yahweh (Allah Israel) |
Ratapan 1 | Anak dara sunti Sion/Yehuda | Yerusalem | Kerajaan Yehuda | "Dosa-dosa", kalah perang (tahun 587 SM) | Rudapaksa? Dipermalukan di muka umum, penistaan tempat suci, pembauran budaya-budaya | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Ratapan 4 | Wanita-wanita Edom | - | Kerajaan Edom | "Kefasikan" (bertuan ke Babel tahun 605 SM?) | Dibuat mabuk dan dirudapaksa | Bala tentara asing / Yahweh |
Yehezkiel 16 | Istri | Yerusalem | Kerajaan Yehuda | Tidak setia kepada suami, berbaur dengan budaya-budaya asing | Mutilasi, rudapaksa, dipermalukan di muka umum, pembunuhan, pembakaran bangunan | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Yehezkiel 23 | Ohola , istri | Samaria | Kerajaan Israel (Samaria) | Tidak setia kepada suami, berbaur dengan budaya-budaya asing | Mutilasi, rudapaksa, dipermalukan di muka umum, pembunuhan, pembakaran bangunan | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Yehezkiel 23 | Oholiba , istri | Yerusalem | Kerajaan Yehuda | Tidak setia kepada suami, berbaur dengan budaya-budaya asing | Mutilasi, rudapaksa, dipermalukan di muka umum, pembunuhan, pembakaran bangunan | Bala tentara asing (atas izin Yahweh) |
Hosea 2 | Gomer , istri | - | Kerajaan Israel (Samaria) | Perselingkuhan, menyembah ilah-ilah lain | Dehidrasi, penawanan, pencurian, dipermalukan di muka umum, rudapaksa | Hosea / Yahweh |
Nahum 3 | (musuh) | Niniwe | Kemaharajaan Asyur Baru | "Persundalan dan sihir" ( pembuangan Asyur ?) | Rudapaksa di muka umum, dipermalukan dan ditelantarkan, pembakaran bangunan | Yahweh (Allah Israel) |
Baca juga
- Hukum kawin dengan pemerkosa § Alkitab Ibrani
- Susana , tokoh Alkitab yang menjadi korban perundungan seksual
Keterangan
- ^ 'Lalu warga-warga kota Gibea itu mendatangi aku dan mengepung rumah itu pada malam hari untuk menyerang aku. Mereka bermaksud membunuh aku, tetapi gundikku diperkosa mereka, sehingga mati.' (Hakim-Hakim 20:5 TB)
- ^ 'Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.' (2 Samuel 13:14 TB)
Rujukan
- ^ Scholz 2021 , hlm. 19.
- ^ Thomas Paine, 1794. "The Age of Reason, Bagian II, Bab 1" .
- ^ a b c Prickett, Stephen (March 2019). "Bab 18 - The Bible" . William Blake in Context . Cambridge University Press: 165–172. doi : 10.1017/9781316534946.019 . ISBN 9781316534946 . Diakses tanggal 20 Maret 2021 .
- ^ Watson, Richard (1797). An Apology for the Bible, in a series of letters, addressed to Thomas Paine, author of a book entitled, The Age of Reason . London: T. Evans. hlm. 26–27 . Diakses tanggal 20 Maret 2021 . (edisi ke-8)
- ^ Scholz 2021 , hlm. 21–22.
- ^ Scholz 2021 , hlm. 19–20, 25.
- ^ Scholz 2021 , hlm. 19–20.
- ^ Scholz 2021 , hlm. 33–38.
- ^ Elliot Freeman, Richard; Dolansky, Shawna (2011). The Bible Now . Oxford University Press . hlm. 94. ISBN 978-0-19-531163-1 . Diakses tanggal 7 June 2016 .
- ^ Washington, Harold C. (1998). " ' Lest he die in the battle and another man take her': Violence and the construction of gender in the laws of Deuteronomy 20–22" . Gender and Law in the Hebrew Bible and the Ancient Near East . Sheffield Academic Press: 211 . Diakses tanggal 27 Desember 2021 .
- ^ Scholz 2021 , hlm. 211.
- ^ Scholz 2021 , hlm. 235.
- ^ Scholz 2021 , hlm. 233.
- ^ "מילון מורפיקס | ענה באנגלית | פירוש ענה בעברית" . www.morfix.co.il . Diakses tanggal 12 Juni 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "6031. עָנָה (anah)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 28 Mei 2021 .
- ^ Scholz 2021 , hlm. 78.
- ^ a b c d e Scholz 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "6231. עָשַׁק (ashaq)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 30 Mei 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "935. בּוֹא (bo)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 28 Mei 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "1540. גָּלָה (galah)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 30 Mei 2021 .
- ^ Scholz 2021 , hlm. 223–234.
- ^ George Wigram (1843). "5034a. nabal" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 30 Mei 2021 .
- ^ "מילון מורפיקס | פתה באנגלית | פירוש פתה בעברית" . www.morfix.co.il . Diakses tanggal 12 Juni 2021 .
- ^ Scholz 2021 , hlm. 119–120.
- ^ George Wigram (1843). "6601. פָּתָה (pathah)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 1 Juni 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "חָזַק (chazaq)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 8 Juni 2021 .
- ^ Scholz 2021 , hlm. 237–240.
- ^ George Wigram (1843). "7200. רָאָה (raah)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 30 Mei 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "7693. שָׁגַל (shagel)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 30 Mei 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "7901. שָׁכַב (shakab)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 30 Mei 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "5493. סוּר (sur or sur)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 29 Mei 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "2930. טָמֵא (tame)" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 3 Juni 2021 .
- ^ George Wigram (1843). "8610. taphas" . The Englishman's Hebrew and Chaldee Concordance to the Old Testament / Biblehub.com . Diakses tanggal 15 November 2021 .
- ^ a b c d e f Foster, Robert (2012). "Undoing the Future: The Theology of the Book of Zechariah*" . Horizons in Biblical Theology . Brill. 34 (1): 59–72. doi : 10.1163/187122012X602530 . Diakses tanggal 15 November 2021 .
- ^ a b Scholz 2021 , hlm. 214–235.
- ^ Scholz 2021 , hlm. 116–123, 214–235.
-
^
Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaVander Stichele
Sumber kutipan
- Anderson, Cheryl (2009). Ancient Laws and Contemporary Controversies: The Need for Inclusive Bible Interpretation . Oxford, United Kingdom: Oxford University Press. hlm. 3. ISBN 978-0195305500 . Diakses tanggal 25 Mei 2015 .
- Bader, Mary Anna (2006). Sexual Violation in the Hebrew Bible: A Multi-Methodological Study of Genesis 34 and 2 Samuel 13 . New York: Peter Lang . ISBN 978-0-8204-7873-9 .
- (2012) [1995]. The Cry of Tamar: Violence Against Women and the Church's Response (edisi ke-2nd). Minneapolis, MN: Fortress Press. ISBN 978-0-8006-9734-1 . Diakses tanggal 1 Juni 2015 .
- (2012). "Toward a Genuine Dialogue Between the Bible and Art". Congress Volume Helsinki 2010 . Leiden: Brill. hlm. 473–503. ISBN 978-90-04-22113-0 . Diakses tanggal 11 Juni 2024 .
- Rapoport, Sandra (2011). Biblical Seductions: Six Stories Retold Based on Talmud and Midrash . Kota Jersey, NJ: KTAV Publishing House. ISBN 978-1-60280-154-7 .
- Scholz, Susanne (2000). Rape Plots: A Feminist Cultural Study of Genesis 34 . New York: Peter Lang . ISBN 978-0-8204-4154-2 . Diakses tanggal 2 Juni 2015 .
-
Scholz, Susanne (2010).
Sacred Witness: Rape in the Hebrew Bible
. Minneapolis, MN:
.
ISBN
978-0800638610
.
- Scholz, Susanne (2021). Sacred Witness. Rape in the Hebrew Bible . Fortress Press. ISBN 9781506482033 . (edisi E-buku)
- Trible, Phyllis (1984). Texts of Terror: Literary-Feminist Readings of Biblical Narratives . Minneapolis, MN: Fortress Press. hlm. 37–64. ISBN 978-0-8006-1537-6 . Diakses tanggal 12 Mei 2015 .
- (2008). Configurations of Rape in the Hebrew Bible: A Literary Analysis of Three Rape Narratives . New York: Peter Lang . ISBN 978-1433101670 . ASIN 143310167X .