
Bagian dari seri tentang |
Kekristenan |
---|
![]() |
![]() |
Bagian dari seri |
Sejarah agama |
---|
![]() |
Sejarah Kekristenan bertitik tolak dari kehidupan Yesus , seorang guru Yahudi dan pengkhotbah keliling yang disalibkan di Yerusalem sekitar tahun 30–33 Masehi. Para pengikutnya memaklumkan bahwa ia adalah inkarnasi Allah , dan sudah bangkit dari maut . Dua ribu tahun kemudian, Kekristenan sudah menyebar ke serata dunia, menjadi agama terbesar sedunia dengan lebih dari dua miliar pemeluk di seluruh dunia .
Mulanya Kekristenan adalah gerakan akar umbi yang disebarluaskan oleh para rasul di kota-kota, hingga mencapai pada abad ke-3 ketika pemeluknya bertambah hingga lebih dari satu juta jiwa. Dukungan yang diberikan Kaisar Romawi Konstantinus pada permulaan dasawarsa 300-an memiliki andil besar dalam transformasi Kekristenan menjadi sebuah agama terlembaga dengan susastra keagamaan yang resmi . Seni rupa, arsitektur , dan sastra Kristen pun tumbuh marak. Doktrin-doktrin teologis yang saling sanggah menuntun kepada perpecahan , yakni tanggapan terhadap Syahadat Nikea tahun 325, yang menuntun kepada abad ke-5 dan menciptakan Gereja di Timur . Sekalipun riwayat Kekaisaran Romawi Barat tamat pada tahun 476, negara-negara penggantinya maupun negara kembarannya di Timur (kemudian hari menjadi Kekaisaran Romawi Timur ) tetap Kristen.
Pada Abad Pertengahan , rahib-rahib di Barat melestarikan kebudayaan dan menyediakan aneka layanan sosial. Perang-perang penaklukan yang dilancarkan bangsa Arab menghancurkan banyak komunitas Kristen di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi kristenisasi terus berlanjut di Eropa dan Asia, serta turut andil dalam pembentukan negara-negara Eropa Timur . Skisma Timur–Barat tahun 1054 menjadi saksi keretakan yang memisahkan Gereja Ortodoks Timur di Kekaisaran Romawi Timur dari Gereja Katolik di Barat. Tanpa menghiraukan segala perbedaan, umat Kristen Timur meminta bantuan umat Kristen Barat untuk melawan bangsa Turki, sehingga meletuslah Perang Salib . Dihadapkan dengan berbagai tantangan dari dalam maupun dari luar, Gereja pun bergiat memberantas bidat dan membentuk mahkamah-mahkamah inkuisisi . Reformasi Gregorian menjadikan Gereja Katolik lebih tersentralisasi dan lebih birokratis. Kemajuan-kemajuan kesenian maupun keilmuan di kalangan rahib Gereja Barat menjadi landasan bagi Renesans dan revolusi ilmu pengetahuan .
Skisma Barat dan pada abad ke-14 menuntun kepada maraknya kecaman yang terhadap Gereja serta Reformasi Protestan pada abad ke-16, yang melahirkan Protestantisme . Perseteruan antarwangsa mengobarkan perang-perang agama di Eropa . Beragam aliran Kristen, pada taraf yang berbeda-beda, memengaruhi kolonialisme Eropa , Abad Pencerahan , Revolusi Amerika , Revolusi Prancis , Revolusi Industri , dan perdagangan budak lintas Samudra Atlantik . Beberapa tokoh Protestan menciptakan kritisisme Alkitab , sementara tokoh-tokoh Protestan lainnya menanggapi rasionalisme dengan Pietisme dan gerakan-gerakan kebangunan dalam kehidupan beragama yang melahirkan bermacam-macam denominasi baru. Pihak Protestan memperjuangkan toleransi beragama , pemisahan urusan agama dari urusan negara , dan pembaharuan akhlak, manakala misionaris-misionaris abad ke-19 meletakkan landasan bertapak bagi banyak bangsa. Pada abad ke-20, Kekristenan meredup di beberapa tempat di Dunia Barat, tetapi melonjak pesat di Dunia Timur dan Dunia Selatan .
Kekristenan purba (sekitar tahun 27 hingga abad ke-4)
Abad pertama

Kekristenan berpangkal pada Jesus , seorang pria Yahudi dan pengkhotbah keliling di Galilea dan Provinsi Yudea pada abad pertama Masehi. [ 1 ] [ 2 ] Tidak banyak seluk-beluk kehidupan Yesus yang dapat diketahui secara pasti, tetapi penyaliban dirinya sekitar tahun 30 tercatat dengan baik. [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] Iklim keagamaan, sosial, maupun politik di Galilea dan Yudea sangat berlainan, dan diwarnai pergolakan yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan keagamaan maupun politik. [ 1 ] [ 6 ] [ 7 ] Salah satu di antaranya adalah mesianisme Yahudi , gerakan yang menjanjikan seorang juru selamat mesianis dari trah Daud , Raja Israel nan silam, yang akan menyelamatkan Israel. Bagi para pengikutnya, yang disebut " murid ", Yesuslah mesias yang dijanjikan itu. [ 8 ] [ 9 ] [ 10 ]
Yesus adalah sosok yang mewartakan pesan eskatologis "akhir zaman" tentang kedatangan Kerajaan Allah . [ 11 ] Inkarnasi , yakni keyakinan bahwa Allah mengejawantah di dalam diri Yesus, [ 10 ] [ 12 ] dan kebangkitan , yakni keyakinan bahwa sesudah wafat disalib, Yesus bangkit dari maut , [ 1 ] [ 13 ] merupakan keyakinan-keyakinan Kristen yang paling tua. [ 14 ] [ 10 ] Pem baptisan , dan perayaan Ekaristi secara berjemaah dalam rangka memperingati santap malam terakhir Yesus menjelang wafat, merupakan upacara-upacara Kristen yang paling tua. [ 15 ] [ 16 ]
Mayoritas anggota komunitas-jemaat Kristen perdana adalah orang Yahudi. [ 17 ] [ 18 ] Mereka berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil di rumah-rumah tinggal , dan melaksanakan ibadat yang lazimnya berupa kenduri. [ 19 ] [ 20 ] Para sesepuh jemaat (disebut presbiter atau uskup) mengasuh kelompok-kelompok kecil itu, mencukupi kebutuhan-kebutuhan ekomoni terkait pelaksanaan kenduri, dan menyalurkan santunan amal kasih. [ 21 ] [ 22 ] [ 23 ] [ 24 ]
Meskipun jumlahnya cuma dapat diperkirakan, ada indikasi bahwa Kekristenan bermula dengan jumlah pemeluk di bawah 1000 jiwa. [ 25 ] Dari antara pengikut-pengikut awal yang disebut "murid" inilah Yesus memilih dua belas orang dekat. Orang-orang dekat Yesus itu disebut "rasul" , dan berfungsi sebagai saksi mata. [ 26 ] Jumlah para rasul berkurang menjadi 11 orang sepeninggal Yudas Iskariot , kemudian ditambahi Matias dan Saulus orang Tarsus, yang kelak dikenal dengan nama Paulus . [ 27 ] Ketiga belas rasul yang juga mencakup Petrus dan Yakobus saudara Yesus ini menjelajahi dunia yang dikenal pada Abad Kuno untuk mewartakan pesan mereka. [ 28 ] [ 29 ] Orang-orang yang mereka Kristenkan selanjutnya pergi ke kota-kota di sekitar mereka dan mendirikan Gereja-Gereja, yang kelak mendirikan Gereja-Gereja lain. [ 30 ] Kekristenan tumbuh menjadi sekitar seratus gereja rumah yang masing-masing beranggotakan rata-rata 70 orang pada tahun 100. [ 25 ]
Kekristenan lebih merupakan agama perkotaan [ 31 ] yang menyebar melalui para perantau Yahudi [ 32 ] [ 33 ] sepanjang jalur-jalur dagang dan perjalanan. [ 34 ] [ 35 ] [ 36 ] Meskipun Stefanus dan Yakobus saudara Yohanes gugur sebagai syuhada, dan Petrus dijebloskan ke dalam penjara, gerakan ini tumbuh dan berkembang, menjalar sampai ke Antiokhia, tempat para pengikut gerakan ini untuk pertama kalinya disebut "orang Kristen". [ 37 ] Dari Antiokhia, Barnabas dan Paulus berangkat selaku misionaris ke Siprus , kemudian menyambangi Asia Kecil , tempat injil diterima oleh orang-orang Yahudi maupun bukan Yahudi. [ 38 ] Pada penghujung abad pertama, jemat-jemaat Kristen sudah hadir di semua kota besar di Kekaisaran Romawi, seperti Roma, Aleksandria , Antiokhia , Efesus , dan Kartago . [ 39 ]
dalam Konsili Yerusalem (sekitar tahun 49), Gereja berkumpul untuk memutuskan wajib tidaknya orang-orang Kristen dari luar bangsa Yahudi menjalankan syariat Yahudi Perjanjian Lama. [ 40 ] Konsili memutuskan untuk tidak mewajibkannya. [ 41 ] Silang pendapat seputar syariat Yahudi dan faktor-faktor lain seperti hengkangnya orang-orang Kristen sebelum Yerusalem diluluhlantakkan bangsa Romawi pada tahun 70 , dikembangkannya ajaran yang kemudian hari menjadi agama Yahudi Rabani , dan pemberontakan melawan Roma, turut memperlebar kesenjangan di antara Kekristenan Yahudi dan Kekristenan bukan Yahudi. [ 42 ] [ 43 ] Meskipun demikian, Kekristenan Yahudi terus berpengaruh di Palestina, Suriah, dan Asia Kecil hingga ke abad ke-2 dan ke-3. [ 44 ] [ 45 ]
telah menghasilkan sebuah terjemahan Yunani dari Alkitab Ibrani antara abad ke-3 hingga abad pertama Pramasehi, yang dijadikan rujukan oleh umat Kristen pada dua abad pertama tarikh Masehi. [ 46 ] [ 47 ] Pada abad-abad permulaan tarikh Masehi, bahasa-bahasa yang paling sering digunakan untuk menyebarluaskan Kekristenan adalah bahasa Yunani , bahasa Suryani (salah satu corak bahasa Arami ), dan bahasa Latin . [ 48 ] Karya-karya tulis Kristen dalam bahasa Yunani Koine , termasuk empat injil (riwayat karya pelayanan Yesus), surat-surat Paulus, dan surat-surat yang dinisbatkan kepada pemimpin-pemimpin Kristen terdahulu lainnya, ditulis pada abad pertama dan memiliki kewibawaan yang lumayan besar bahkan pada periode formatif. [ 49 ] [ 50 ] Surat-surat yang dialamatkan Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat Kristen perdana beredar dalam bentuk bunga rampai sastra pada penghujung abad pertama. [ 51 ]
Periode Pranikea (tahun 100–312)
Perjalanan-perjalanan misi Paulus telah menyebarluaskan iman Kristen sampai ke Suriah dan Mesopotamia di sebelah timur, yakni ke kawasan yang didiami masyarakat penutur bahasa Arami, bukan bahasa Yunani. Jemaat Kristen Arami diketahui sudah hadir di Adiabene (kawasan utara Irak) pada abad ke-2. [ 52 ] Pada abad ke-3, Kekristenan yang bercorak Arami sudah tersebar sampai ke Afrika Utara dan menyeberangi kawasan Laut Tengah, dari Jazirah Yunani dan Jazirah Anatolia ke Jazirah Balkan di sebelah timur, bahkan jauh sampai ke Britania , daerah jajahan Romawi di sebelah barat laut. [ 53 ] [ 54 ]
Masyarakan Romawi mencapai antara tahun 150 sampai 250, manakala Kekristenan bertumbuh dari di bawah 50.000 pemeluk menjadi di atas satu juta pemeluk. [ 55 ] [ 36 ] Suatu tatanan Gereja yang lebih formal dikembangkan pada waktu dan tempat yang berbeda-beda. Para uskup merupakan tokoh-tokoh utama dalam pertumbuhkembangan Kekristenan, dan mengalami peningkatan kuasa dan pengaruh ketika mulai membawahi daerah-daerah yang lebih luas dengan banyak Gereja. [ 56 ] [ 57 ] [ 58 ] [ 59 ] Pembaptisan dilakukan dengan cuma-cuma, tanpa pungutan uang jasa, sehingga menjadikan Kekristenan lebih terjangkau daripada agama-agama tradisional bangsa Romawi. [ 60 ] [ 61 ] Keimanan menjadi ciri khas penanda utama kewargaangerejaan, dan Kekristenan purba sangat inklusif terhadap siapa saja yang mengungkapkan keimanan. [ 62 ] [ 63 ] Orang-orang beriman dipisahkan dari "orang-orang tak beriman" dan "ahli-ahli bidat" oleh batasan sosial yang kuat. [ 64 ] [ 65 ] Sifat eksklusif yang unik inilah yang membuat Kekristenan memiliki daya tarik psikologis elitisme. [ 66 ] [ 67 ]
Inklusivitas Kekristenan juga merangkul kaum wanita , yang merupakan kaum mayoritas di dalam komunitas-komunitas Kristen. [ 68 ] Melalui kegiataɲ-kegiatan keagamaan, kaum wanita berpeluang mendapatkan kebebasan yang lebih besar daripada yang dimungkinkan oleh adat-istiadat Romawi. [ 69 ] [ 70 ] Kaum wanita di lingkungan Gereja tampil menonjol di dalam kepengurusan jemaat, [ 71 ] [ 72 ] di dalam surat-surat Paulus, [ 73 ] [ 74 ] maupun di dalam karya-karya seni rupa Kristen purba, [ 75 ] sementara kebanyakan kritik antikristen terdahulu berkaitan dengan "prakarsa perempuan", yang mengindikasikan peran serta kaum wanita di dalam gerakan akar umbi itu. [ 69 ] [ 76 ] [ 77 ] [ note 1 ] Ada segelintir tinggalan karya seni dari zaman Gereja purba , tetapi karya seni Kristen yang paling tua muncul di pekuburan sekitar tahun 200. [ 82 ] [ 83 ] [ 84 ] Karya seni tersebut biasanya memadukan langgam seni Yunani-Romawi dengan simbolisme Kristen. Citra Kristen yang paling lazim adalah penggambaran Yesus sebagai gembala yang baik . [ 85 ] [ 86 ]
Keempat injil dan surat-surat Paulus pada umumnya dipandang sebagai karya-karya tulis yang berwibawa, tetapi karya-karya tulis selebihnya, seperti kitab Wahyu , Surat kepada orang Ibrani , , dan Surat Yohanes yang Pertama , dipandang memiliki kewibawaan dengan bobot yang berbeda. [ 87 ] [ 88 ] [ 89 ] Karya-karya sastra Gnostik menggugat sifat fisis Yesus, Montanisme mengajarkan bahwa para rasul dapat digantikan, dan Monarkianisme menitikberatkan keesaan Allah melebihi Tritunggal. [ 90 ] Menghadapi keberagamanan semacam itu, persatuan dihadirkan oleh kitab suci bersama dan para uskup. [ 91 ] [ 92 ] Di dalam Gereja purba, belum ada hukum kanon . [ 93 ]
Gereja mula-mula
Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya ( Matius 16:18 ), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta ( Kisah 2:1–4 ), " Gereja " (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Simon Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara dibaptiskan . [ 94 ]
Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau penganut-penganut Yudaisme , dan gereja , yaitu persekutuan orang-orang yang mengaku Ketuhanan Yesus itu, berpusat di Yerusalem. Karena itu kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi , Saduki , atau Eseni . Namun, apa yang dikhotbahkan para rasul berbeda secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus diberitakan sebagai " Mesias " atau Juruselamat orang Yahudi, yaitu Raja yang Diurapi, yang telah dinubuatkan kedatangan-Nya untuk menggenapi Hukum Taurat [ 95 ] dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya. [ 96 ] Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, dari Tarsus , mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu. [ 97 ] sebelum ia sendiri akhirnya menjadi penganut Kristus yang sangat gigih.
Periode gereja mula-mula dimulai sejak kurang lebih tahun 33 dengan pelayanan rasul Petrus , Paulus dan lain-lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I pada tahun 325 . Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen mengalami penganiayaan , terutama penganiayaan fisik, tetapi para Bapa gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.
Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan Yahudi. Penginjil Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria, [ 98 ] dan banyak dari mereka yang percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi [ 99 ] dan mereka juga menerima Roh Kudus . Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri [ 100 ] dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol . [ 101 ]
Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah pemerintah.
Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hierakis seiring dengan peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada zaman ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
35 | Stefanus | Yerusalem |
![]() |
46 | Paulus dari Tarsus | Asia Minor |
![]() |
64 | Kaisar Nero | Roma |
![]() |
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, para Rasul diberi tugas untuk memberitakan Injil dan menceritakan tentang kabar keselamatan kepada semua orang "sampai ke ujung bumi". Kekaisaran Romawi pada waktu itu membenci dan takut dengan ajaran Kristen yang menyerukan kepada semua orang supaya jangan takut kepada pemerintah duniawi yang sementara, melainkan takut kepada pemerintahan surgawi yang akan datang kelak.
Kaisar Nero bersama-sama dengan kaisar-kaisar pendahulunya maupun sesudahnya melakukan penganiayaan, membunuh, memenjarakan, menyiksa, menjadikan orang Kristen umpan singa di collosseum ; namun hal-hal tersebut tidak menyurutkan niat gereja mula-mula untuk berkembang dan semakin bertambah jumlah orang yang percaya kepada Yesus. Pada akhirnya, Nero membakar kota Roma dan menyalahkan hal tersebut kepada orang-orang Kristen yang disebutnya radikal sehingga membuat penduduk Romawi semakin marah terhadap orang Kristen.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
70 | Titus Flavius Vespasianus | Yerusalem |
![]() |
Pada tahun 66 , ketika kerusuhan menentang Gessius Florus - wakil Roma yang merampas benda-benda perak Bait Allah - merebak, ia mengirim pasukan ke Yerusalem untuk menyalib dan membantai sejumlah orang Yahudi. Tindakan Florus ini memicu meledaknya pemberontakan yang selama ini merupakan api dalam sekam.
Pada abad sebelumnya, Roma tidak pernah menangani orang-orang Yahudi dengan baik. Pertama, Roma telah mendukung Herodes Agung , perampas kekuasaan yang dibenci. Arkhelaus , putra dan penerus Herodes, adalah pemimpin yang keji sehingga rakyat meminta pertolongan Roma untuk menggantinya. Roma pun menolong mereka dengan mengirimkan sejumlah Gubernur secara bergilir – Pontius Pilatus , Feliks , Festus , dan Florus . Tugas mereka menjaga ketenteraman di daerah yang tidak stabil itu.
Di Yerusalem , kepala Bait Allah menyatakan pemberontakan terbuka melawan Roma dengan menghentikan persembahan harian untuk Kaisar. Tidak lama kemudian seluruh Yerusalem menjadi rusuh; pasukan Romawi diusir dan dibunuh. Yudea memberontak, kemudian Galilea . Untuk sementara waktu tampaknya orang-orang Yahudi unggul.
, Gubernur Romawi untuk daerah itu berangkat dari Siria dengan 20.000 tentara. Ia menguasai Yerusalem selama enam bulan namun gagal dan kembali. Ia meninggalkan 6.000 tentara Romawi yang tewas dan sejumlah besar persenjataan yang dipungut dan dipakai orang-orang Yahudi.
Kaisar Nero mengirim Vespasianus , seorang jenderal yang dianugerahi banyak bintang jasa, untuk meredam pemberontakan. Vespasianus pun melumpuhkan kelompok pemberontak tersebut secara bergilir. Ia memulainya di Galilea , kemudian di Transyordania , dan berikutnya di Idumea . Setelah itu, dia mengepung Yerusalem . Akan tetapi sebelum merebutYerusalem, Vespasianus dipanggil pulang ke Roma, karena Kaisar Nero mati dibunuh. Pergumulan untuk mencari pengganti Nero berakhir dengan keputusan Senat Romawi untuk menjadikan Vespasianus sebagai Kaisar. Titah kekaisaran pertamanya ialah penunjukan anaknya, Titus , untuk memimpin Perang Yahudi .
Ketika pengepungan Yerusalem sedang berlangsung, penduduk kota pun satu demi satu mati karena kelaparan dan wabah penyakit. Akhirnya, orang-orang Romawi merobohkan tembok lapisan luar, kemudian lapisan kedua dan akhirnya yang ketiga. Namun orang-orang Yahudi masih berperang sambil merangkak menuju Bait Allah sebagai garis pertahanan terakhir. Sejarawan Romawi-Yahudi, Flavius Yosefus (37-100 M) menjelaskan bahwa Titus ingin melindungi Bait Allah tersebut, tetapi prajurit-prajuritnya begitu marah terhadap musuh mereka sehingga mendorong mereka membakar Bait Allah .
Pemberontakan orang-orang Yahudi ini pada abad pertama dan awal abad ke-2 M menandai berakhirnya negara Yahudi yang baru ada lagi pada zaman modern (tahun 1948).
Penghancuran Bait Allah (yang dipugar Herodes) mengubah tata cara peribadahan orang-orang Yahudi. Mereka tidak lagi mempersembahkan korban sembelihan, tetapi memilih dan mengutamakan sinagoge yang didirikan pendahulu mereka ketika Bait Allah (yang didirikan Salomo ) dihancurkan orang-orang Babel pada tahun 586 SM .
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
110 | Ignatius dari Antiokhia | Antiokhia |
![]() |
150 | Yustinus Martir | Yudea |
![]() |
Sejak awal, gereja berperan di dua dunia yang berbeda, dunia orang Yahudi dan dunia non-Yahudi. Kisah Para Rasul menggambarkan lambannya dan kadang-kadang sakitnya perkembangan kekristenan di kalangan orang-orang bukan Yahudi. Petrus dan Stefanus mengadakan pekabaran Injil kepada orang-orang Yahudi, sedangkan Paulus kepada filsuf-filsuf Athena dan para penguasa Romawi.
Menjelang pertengahan abad kedua, di bawah pemerintahan yang adil oleh para kaisar seperti Trajanus , Antoninus Pius dan Marcus Aurelius , gereja mulai membuka diri pada dunia luar untuk meyakinkan keberadaannya. Yustinus menjadi salah seorang (orang yang mempertahankan pendiriannya dalam argumentasi) Kristen pertama, yang menjelaskan imannya sebagai sistem yang masuk akal. Bersama-sama penulis lain, seperti Origenes dan Tertulianus , ia menafsirkan kekristenan dalam istilah-istilah yang mudah dikenal orang-orang Yunani dan Romawi terpelajar pada masa itu.
Karya tulis Yustinus, "Apologi Pertama", ditujukan pada Kaisar Antoninus Pius (dalam bahasa Yunani berjudul Apologia , yaitu suatu kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang).
Di samping menulis, Yustinus mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya. Di Efesus , ia bertemu dengan . Di Roma, ia bertemu Marcion , pemimpin Gnostik . Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang yang bernama , seorang Cynic . Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun 165 , Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah. Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
156 | Polikarpus | Smyrna |
![]() |
Orang-orang Romawi percaya bahwa roh kaisar ilahi adanya. Bagi orang Romawi pada umumnya, dengan sejumlah dewa, menyembah kaisar bukanlah masalah. Mereka melihat hal itu sebagai loyalitas kebangsaan. Namun orang-orang Kristen menolak karena tahu bahwa itu adalah penyembahan berhala . Polikarpus, uskup yang disegani di kota itu, diburu oleh prajurit Smyrna . Para prajurit itu sudah mengirim orang-orang Kristen lainnya untuk dibunuh di arena, kini mereka menghendaki sang pemimpin.
Di hadapan gubernur Romawi yang berjanji membebaskannya asalkan ia menghujat Kristus, ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, "Selama delapan puluh enam tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?"
Gubernur Romawi menitahkan agar ia dibakar hidup-hidup. la diikat pada sebuah tiang dan dibakar. Namun, menurut seorang saksi mata, badannya tidak termakan api. "la berada di tengah, tidak seperti daging yang terbakar, tetapi seperti roti di tempat pemanggangan, atau seperti emas atau perak dimurnikan di atas tungku perapian. Kami mencium aroma yang harum, seperti wangi kemenyan atau rempah mahal." Ketika seorang algojo menikamnya, darah yang mengalir memadamkan api itu.
Kisah ini tersebar ke jemaat-jemaat di seluruh kekaisaran. Pada zaman Polikarpus, yang dibutuhkan hanyalah kesetiaan . Ia setia sampai mati. Dalam kurun waktu satu setengah abad berikutnya, ratusan martir menuju kematian mereka dengan setia, dan banyak di antara mereka maju dengan semangat. Ini didasarkan pada laporan saksi mata uskup Smyrna itu.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
177 | Irenaeus | Lyons |
![]() |
Tidak banyak yang diketahui tentang Irenaeus , seorang penentang Gnostisisme pada akhir abad kedua. Mungkin ia dilahirkan di Asia Kecil lebih kurang pada tahun 125 . Perdagangan yang lancar antara Asia Kecil dan Gaul ( Prancis ) memberi peluang bagi orang-orang Kristen untuk membawa agamanya ke Prancis, tempat mereka mendirikan sebuah gereja yang mapan di kota Lyons.
Ireneus diangkat menjadi uskup untuk menggantikan uskup yang terbunuh. Ketika itu terdapat banyak orang yang telah menganut Gnostisisme di Prancis. Penyebaran aliran ini sangat pesat karena kaum Gnostis menggunakan istilah orang-orang Kristen — meskipun mereka memberikan interpretasi yang berbeda secara radikal.
Setelah uskup Lyons itu mempelajari ajaran sesat itu, ia menulis "Melawan Ajaran Sesat", suatu karya besar yang membeberkan kebodohan "ajaran yang secara keliru disebut Gnostik" tersebut. Dengan menyitir gambaran dari Perjanjian Lama dan Baru , ia membuktikan bahwa ajaran yang mereka sebarkan adalah salah dan tidak alkitabiah.
Sepanjang hidupnya, Ireneus dengan gembira mengenang perkenalannya dengan Polikarpus , yang pernah akrab dengan Rasul Yohanes . Jadi, tidaklah mengherankan bahwa ia berpegang pada keabsahan para rasul ketika ia menolak paham Gnostik. Sang uskup menegaskan bahwa para rasul mengajar di tempat-tempat umum dan tidak ada satu pun yang dirahasiakan. Di seluruh kekaisaran, gereja-gereja berpegang pada ajaran-ajaran yang hanya disampaikan para rasul Kristus, dan hanya inilah satu-satunya dasar keyakinan. Ireneus menyatakan bahwa para uskup yang merupakan pelindung iman Kristen adalah penerus para rasul. Dengan demikian, ia telah mengangkat martabat para uskup. Dalam bukunya "Melawan Ajaran Sesat", Ireneus menetapkan standar bagi teologi gereja. Semua kebenaran yang kita butuhkan sudah tercantum dalam Alkitab. Ia juga membuktikan bahwa dirinya adalah seorang teolog terbesar semenjak Rasul Paulus. Argumentasinya yang tersebar luas merupakan pukulan besar bagi aliran Gnostik pada masanya.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
196 | Tertulianus | Kartago |
![]() |
Tertulianus lahir di Kartago , dengan nama Quintus Septimius Florens Tertullianus, ia dibesarkan dalam keluarga berkebudayaan kafir ( pagan ) serta terlatih dalam kesusasteraan klasik, penulisan orasi, dan hukum. Pada tahun 196 ketika ia mengalihkan kemampuan intelektualnya pada pokok-pokok Kristen, ia mengubah pola pikir dan kesusasteraan gereja di wilayah Barat. Ia memperkenalkan istilah "Trinitas" (dari kata yang sama dalam bahasa Latin) dalam perbendaharaan kata Kristen; sekaligus kemungkinan, merumuskan "Satu Allah, Tiga Pribadi".
Ketika orang-orang Kristen Yunani masih bertengkar tentang keilahian Kristus serta hubunganNya dengan Allah Bapa , Tertulianus sudah berupaya menyatukan kepercayaan itu dan menjelaskan posisi ortodoks. Maka, ia pun merintis formula yang sampai hari ini masih kita pegang: Allah adalah satu hakikat yang terdiri dari tiga pribadi .
Ketika dia menyiapkan apa yang menjadi doktrin Trinitas , Tertulianus tidak mengambil terminologinya dari para filsuf, tetapi dari Pengadilan Roma. Kata Latin substantia bukan berarti "bahan" tetapi "hak milik". Arti kata persona bukanlah "pribadi", seperti yang lazim kita gunakan, tetapi merupakan "suatu pihak dalam suatu perkara" (di pengadilan). Dengan demikian, jelaslah bahwa tiga personae dapat berbagi satu substantia . Tiga pribadi ( Bapa , Putra dan Roh Kudus ) dapat berbagi satu hakikat (kedaulatan ilahi).
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
205 | Origenes | Alexandria |
![]() |
Pada awalnya, kekristenan dicemooh sebagai agama orang-orang miskin dan tidak terpelajar, dan memang sesungguhnya banyak penganutnya datang dari kalangan rendah. Namun menjelang abad ketiga, cendekiawan terhebat pada masa itu adalah seorang Kristen. Baik kafir, penganut ajaran sesat maupun orang Kristen, semuanya mengagumi cendekiawan yang bernama Origenes tersebut. Ia mempunyai pengetahuan luas dan ilmu yang tinggi, yang berpengaruh penting bagi pemikiran Kristen di kemudian hari.
Origenes lahir di Alexandria pada tahun 185 . Ia berasal dari keluarga Kristen yang saleh. Setelah ayahnya mati martir, Origenes pun mulai menanggulangi keadaan dengan bekerja sebagai guru sastra Yunani dan . Karena hanyak di antara cendekiawan senior telah meninggalkan Alexandria dalam gelombang penyiksaan, maka sekolah katekisasi Kristen sangat membutuhkan tenaga pengajar. Pada usianya yang kedelapan belas, Origenes pun memangku jabatan kepala sekolah di sekolah katekisasi tersebut dan memulai karier mengajarnya yang panjang, termasuk belajar dan menulis.
Sebagai seorang penulis yang sangat produktif Origenes dapat membuat tujuh sekretarisnya sibuk dengan diktenya. Ia telah menghasilkan lebih dari dua ribu karya, termasuk tafsiran-tafsiran atas setiap kitab dalam Alkitab serta ratusan kotbah . Di antara karyanya yang terkenal adalah , " ", " ", serta karya-karya lainnya.
Origenes juga tidak terlepas dari kesalahan, yang paling mencolok adalah ajaran Plato yang banyak ia ambil. Karena kesalahan-kesalahan semacam ini, maka Uskup Demetrius dari Aleksandria mengadakan sidang yang mengekskomunikasi Origenes dari gereja. Meskipun Gereja Roma dan Barat menerima ekskomunikasi ini, tetapi Gereja di Palestina dan sebagian besar Gereja Timur tidak menerimanya. Mereka masih mencari Origenes karena pengetahuan, kebijaksanaan dan kecendekiawanannya.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
251 | Siprianus | Kartago |
![]() |
Siprianus, seorang kaya dan berbudaya, yang lahir, sekitar tahun 200 dalam keluarga kafir. Ketika ia menjadi Kristen, ia menanggalkan pola hidup lamanya, membagi-bagikan uang dan hartanya kepada orang miskin, serta bersumpah akan hidup suci. Di tengah-tengah gereja yang belum memiliki kesatuan, ia mencoba menyatukan orang-orang Kristen melalui kuasa para uskup.
Akibat ketatnya peraturan gereja yang melarang penerimaan kembali orang Kristen yang telah "murtad", seorang imam bernama memulai sebuah gereja saingan yang memberi kesempatan bagi orang-oring murtad itu menjadi anggotanya. Siprianus merumuskan ini sebagai sistem berskala — semakin besar dosanya, maka semakin lama pula masa penyesalannya. Idenya mendapat sambutan dan menjadi disiplin Gereja paling kuat — yang kadang-kadang disalahgunakan.
Siprianus tidak setuju dengan perpisahan ini. Ia yakin bahwa orang percaya sejati harus menjalani hukuman untuk menebus dosa, untuk membuktikan imannya. Pada tahun 251 Siprianus mengadakan konsili di Kartago dan di situlah ia membacakan karyanya, "Persatuan di dalam gereja", karyanya yang terkenal dan yang sangat berpengaruh dalam sejarah gereja. Gereja, katanya, adalah lembaga ilahi, yaitu mempelai Kristus, dan hanya ada satu mempelai. Hanya di dalam gereja manusia akan mendapatkan keselamatan , di luar itu yang ada hanyalah kegelapan dan kebingungan. Di luar gereja, sakramen dan para rohaniwan — bahkan Alkitab — tidak ada artinya. Seseorang, secara pribadi, tidak dapat menjalankan kehidupan Kristen melalui kontak langsung dengan Allah; ia membutuhkan gereja.
Dengan diterimanya ide ini, tentu saja, para uskup mendapat kuasa lebih besar. Siprianus juga mencetuskan ide bahwa misa adalah pengorbanan tubuh dan darah Kristus. Karena para imam menjalankan fungsinya dalam ibadah atas nama Kristus, maka hal ini pun meningkatkan kuasa mereka.
Karena terancam perpecahan, gereja pada masa Cyprianus berpegang pada ide-idenya. Uskup tersebut tentunya tidak menduga bahwa sebagai akibat dari cara-cara yang dirintisnya untuk mempersatukan gereja, akhirnya pada Abad Pertengahan beberapa uskup yang rakus dan tidak bermoral menggunakan kuasanya untuk kepentingan pribadi ketimbang untuk hal-hal rohani. Struktur hierarki yang menciptakan "persatuan" juga telah menyebabkan keretakan di antara rohaniwan dan kaum awam.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
270 | Antonius | Mesir |
![]() |
Antonius lahir di Mesir sekitar tahun 250 , dalam keluarga kaya. Ketika ia berumur dua puluh tahun, orang tuanya wafat, meninggalkan seluruh harta untuknya. Mengikuti petunjuk Yesus , ia membagikan tanah miliknya kepada orang-orang sekampung, menjual harta lainnya dan menyumbangkan uangnya kepada orang-orang miskin. Ia berguru pada seorang Kristen yang sudah berumur, dan belajar tentang sukacita penyangkalan diri. Antonius makan hanya satu kali sehari, yang terdiri dari roti dan air, serta tidur di atas lantai tidak beralas.
Sebagai salah seorang pendiri terpenting komunitas biara sebenarnya tidak punya ide untuk mendirikan apa pun. Ia hanya peduli pada kondisi spiritualnya sendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya seorang diri.
Antonius wafat pada usia 105 tahun dan sampai pada akhir hayatnya, ia berada dalam keadaan sehat pikiran dan jasmani. Untuk mencegah berkembangnya pemujaan di kuburannya, ia meminta agar ia dikubur secara diam-diam.
Praktik komunitas rahib yang hidup bersama telah dirintis Pachomius , seorang teman Antonius. Seperti Antonius yang kuat dan ulet, sebagian besar pengikutnya memilih menjadi rahib. Antonius telah menyampaikan ide bahwa pribadi religius yang sejati akan mengundurkan diri dari kehidupan dunia dengan menjauhkan diri dari hidup berkeluarga dan kenikmatan duniawi.
Hingga era Reformasi , ide ini tidak pernah mendapat tantangan serius.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
303 | Diokletianus | Kekaisaran Romawi |
![]() |
Gereja di bawah Kekaisaran Romawi
Periode ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi , hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, dijatuhkan, kira-kira tahun 313 hingga 476 . Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi .
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
312 | Konstantinus I | Roma |
![]() |
323 | Eusebius dari Kaisarea | Kaisarea |
![]() |
325 | Konstantinus I | Nicea |
![]() |
341 | Ulfilas | Goth |
![]() |
358 | Basil dari Kaisarea | Kaisarea |
![]() |
367 | Athanasius | Aleksandria |
![]() |
385 | Ambrosius | Milan |
![]() |
387 | Agustinus Hippo | Milan |
![]() |
398 | Yohanes Krisostomus | Konstantinopel |
![]() |
405 | Hieronimus | Roma |
![]()
|
432 | Patrick | Irlandia |
![]() |
451 | Paus Leo I | Khalsedon |
![]() |
Gereja pada Abad Pertengahan
Periode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga dimahkotainya Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari Natal tahun 800 . Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, mengalami kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang sering kali kotor, dan harus mengimbangi keinginan Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor , tetapi penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan.
Selama Abad Pertengahan di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan membebaskan Yerusalem.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
529 | Benediktus | Monte Cassino |
![]() |
563 | Kolumba | Skotlandia |
![]() |
590 | Paus Gregorius I | Roma |
![]() |
664 | Sinode Whitby | Inggris |
![]() |
716 | Bonifakus |
![]() |
|
763 | Beda | Inggris |
![]() |
732 | Charles Martel | Tours |
![]() |
Gereja pada awal mula Eropa
Periode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat hingga kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki ( 1453 ) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga 1500 . Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung . Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membuat perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, tetapi universitas mulai dibuka sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan antara gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil .
Sejarah gereja atau sejarah gerejawi sebagai disiplin akademik mengkaji sejarah Kekristenan dan cara Gereja Kristen berkembang sejak pembentukannya. mendefinisikan sejarah gereja sebagai "sisi spiritual dari sejarah masyarakat berperadaban bahkan sejak kedatangan Allah kita". [ 102 ]
Sejarawan gereja terkenal
Referensi
- ^ a b c Wilken 2013 , hlm. 6–16.
- ^ Young 2006 , hlm. 1.
- ^ Young 2006 , hlm. 24.
- ^ Law 2011 , hlm. 129.
- ^ Köstenberger, Kellum & Quarles 2009 , hlm. 114-115.
- ^ Schwartz 2009 , hlm. 49, 91.
- ^ Young 2006 , hlm. 25.
- ^ Wilken 2013 , hlm. 8, 26.
- ^ Young 2006 , hlm. 2, 24-25.
- ^ a b c Uthemann 2007 , hlm. 460.
- ^ Broadhead 2017 , hlm. 123, 124.
- ^ Young 2006 , hlm. 34.
- ^ Young 2006 , hlm. 11.
- ^ Dunn 1994 , hlm. 253-254, 256.
- ^ Strout 2016 , hlm. 479.
- ^ Young 2006 , hlm. 32–34.
- ^ Klutz 2002 , hlm. 178–190.
- ^ Goodman 2007 , hlm. 30–32.
- ^ Esler 2017 , hlm. 11.
- ^ White 2017 , hlm. 686.
- ^ Stewart 2014 , intro..
- ^ McGowan 2016 , hlm. 370.
- ^ Brown 2012 , hlm. 64.
- ^ Reed 1905 , hlm. 1-2.
- ^ a b Hopkins 1998 , hlm. 202.
- ^ McBirnie 2013 , hlm. 19.
- ^ Shelton 2018 , hlm. 1-2.
- ^ Shelton 2018 , hlm. 4, 7.
- ^ McBirnie 2013 , hlm. 18, 26, 28.
- ^ McBirnie 2013 , hlm. 18.
- ^ Naerebout 2021 , hlm. 21.
- ^ Humfress 2013 , hlm. 3, 76, 83–88, 91.
- ^ Bokenkotter 2007 , hlm. 18.
- ^ Bundy 2007 , hlm. 118.
- ^ Harnett 2017 , hlm. 200, 217.
- ^ a b Hopkins 1998 , hlm. 192–193.
- ^ McBirnie 2013 , hlm. 23.
- ^ McBirnie 2013 , hlm. 30-31.
- ^ Fousek 2018 , Discussion.
- ^ Mathews 1909 , hlm. 337.
- ^ Mathews 1909 , hlm. 341.
- ^ Marcus 2006 , hlm. 87–88, 99–100.
- ^ Neusner 1972 , hlm. 313.
- ^ Wylen 1995 , hlm. 190–193.
- ^ Marcus 2006 , hlm. 96–99, 101.
- ^ Tov 2014 , hlm. 37–46.
- ^ MacCulloch 2010 , hlm. 66–69.
- ^ Wilken 2013 , hlm. 2, 26.
- ^ Barton 1998a , hlm. 14.
- ^ Porter 2011 , hlm. 198.
- ^ Ferguson 2002 , hlm. 302–303.
- ^ Wilken 2013 , hlm. 26.
- ^ Trombley 2006 , hlm. 307-309.
- ^ Schäferdiek 2007 , abstract.
- ^ Harnett 2017 , hlm. 200; 217.
- ^ Carrington 2011 , hlm. 153, 266.
- ^ Stewart 2014 , intro.
- ^ Siker 2017 , hlm. 216.
- ^ Wilken 2013 , hlm. 90.
- ^ Welch, & Pulham 2000 , hlm. 202.
- ^ Praet 1992 , hlm. 45–48.
- ^ Meeks 2003 , hlm. 79–81.
- ^ Dowley 2018 , hlm. 14.
- ^ Green 2010 , hlm. 126–127.
- ^ Praet 1992 , hlm. 68, 108.
- ^ Praet 1992 , hlm. 36.
- ^ Trebilco 2017 , hlm. 85, 218, 282.
- ^ Lieu 1999 , hlm. 5.
- ^ a b Gardner 1991 , hlm. 67.
- ^ Pomeroy 1995 , hlm. xv.
- ^ MacDonald 1996 , hlm. 163, 167.
- ^ Cloke 1995 , hlm. 5–7.
- ^ MacDonald 1996 , hlm. 169.
- ^ Guy 2011 , hlm. 10, 75, 188.
- ^ Tulloch 2004 , hlm. 302.
- ^ MacDonald 1996 , hlm. 126; 157; 167–168; 202; 242.
- ^ LaFosse 2017 , hlm. 385–387.
- ^ a b Stewart 2017 , hlm. 308.
- ^ Kraemer 1980 , hlm. 298; 300–301; 306–307.
- ^ Castelli 2004 , hlm. 251.
- ^ Milnor 2011 , abstract.
- ^ Grabar 2023 , hlm. 7.
- ^ Matthews & Platt 1998 , hlm. 148–149.
- ^ Judith Anne Testa , hlm. 80.
- ^ Goodenough 1962 , hlm. 138.
- ^ Matthews & Platt 1998 , hlm. 148–151.
- ^ Siker 2017 , hlm. 205.
- ^ Noll 1997 , hlm. 36–37.
- ^ De Jonge 2003 , hlm. 315.
- ^ Siker 2017 , hlm. 212–217.
- ^ Siker 2017 , hlm. 216–217.
- ^ Cullmann 2018 , hlm. 1.
- ^ Pennington 2007 , hlm. 386.
- ^ Kisah Para Rasul 2
- ^ Matius 5:17
- ^ Markus 14:24
- ^ Kisah 9:1–2
- ^ Kisah 8:5
- ^ Kisah Para Rasul 10
- ^ Kisah 28:16
- ^ Tersirat dalam surat-surat dan catatan sejarah kuno.
- ^ , Early Church History to A.D. 313 , p. 4.
Bacaan tambahan
- , Staat und Kirche. Eine Geschichte von der Antike bis zur Gegenwart , 2nd ed. Mohr Siebeck, Tübingen, 2009, ISBN 978-3-16-150016-9
- Church History and Religious Culture journal. http://www.brill.com/chrch [ pranala nonaktif permanen ]
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
800 | Karel Agung | Aachen |
![]() |
863 | Siril dan Metodius | Slavia |
![]() |
909 | Aquitaine |
![]() |
|
988 | Vladimir I | Kiev |
![]() |
1054 | Paus Leo IX | Eurasia |
![]() |
1093 | Anselmus | Canterbury |
![]() |
1095 | Paus Urbanus II | Clermont |
![]() |
1115 | Bernardus |
![]() |
|
1150 | Petrus Abelardus | Paris |
![]() |
1173 | Peter Waldo | Prancis |
|
1206 | Fransiskus Bernardone | Assisi |
![]() |
1215 | Paus Innocentius III | Roma |
![]() |
1273 | Thomas Aquinas | Cologne |
![]() |
1321 | Dante Alighieri | Italia |
![]() |
1378 | Katarina Siena | Roma |
![]() |
1387 | John Wycliffe | Inggris |
![]() |
1415 | Jan Hus | Konstanz |
![]() |
1456 | Johann Gutenberg | Strasburg |
![]() |
1478 | Ferdinand II | Spanyol |
![]() |
1498 | Girolamo Savonarola | Florence |
![]() |
1512 | Michelangelo Buonarroti | Vatikan |
|
Reformasi Protestan di Eropa
Periode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, kira-kira tahun 1517 hingga 1600 . Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther , Yohanes Calvin , John Knox , pada akhirnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berlandaskan kekristenan. Dalam waktu seratus tahun, terjadi lebih banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Prancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan antara bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah.
Sejarah gereja atau sejarah gerejawi sebagai disiplin akademik mengkaji sejarah Kekristenan dan cara Gereja Kristen berkembang sejak pembentukannya. mendefinisikan sejarah gereja sebagai "sisi spiritual dari sejarah masyarakat berperadaban bahkan sejak kedatangan Allah kita". [ 1 ]
Sejarawan gereja terkenal
Referensi
- ^ , Early Church History to A.D. 313 , p. 4.
Bacaan tambahan
- , Staat und Kirche. Eine Geschichte von der Antike bis zur Gegenwart , 2nd ed. Mohr Siebeck, Tübingen, 2009, ISBN 978-3-16-150016-9
- Church History and Religious Culture journal. http://www.brill.com/chrch [ pranala nonaktif permanen ]
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
1517 | Martin Luther | Wittenberg |
![]() |
1523 | Ulrich Zwingli | Swiss |
![]() |
1525 | Kaum Anabaptis | Eropa |
![]() |
1534 | Henry VIII | Inggris |
![]() |
1536 | Yohanes Calvin | Jenewa |
![]() |
1540 | Ignatius Loyola |
![]() |
|
1545 | Paus Paulus III |
|
|
1534 | Thomas Cranmer | Inggris |
![]() |
1559 | John Knox | Skotlandia |
![]() |
1572 | Prancis |
![]() |
|
1608 | John Smyth | Amsterdam | John Smyth, pendeta Anglikan yang menjadi Separatis, membaptis jemaat " Baptis " yang pertama. |
1611 | Raja James | Inggris |
![]() |
1620 |
|
||
1628 | Polandia |
![]() |
|
1628 | Westminster |
![]() |
|
1648 | George Fox | Inggris |
![]() |
Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Pencerahan
Sejak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang penduduk asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, tetapi mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama baik Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar masyarakat setempat.
Sejarah gereja atau sejarah gerejawi sebagai disiplin akademik mengkaji sejarah Kekristenan dan cara Gereja Kristen berkembang sejak pembentukannya. mendefinisikan sejarah gereja sebagai "sisi spiritual dari sejarah masyarakat berperadaban bahkan sejak kedatangan Allah kita". [ 1 ]
Sejarawan gereja terkenal
Referensi
- ^ , Early Church History to A.D. 313 , p. 4.
Bacaan tambahan
- , Staat und Kirche. Eine Geschichte von der Antike bis zur Gegenwart , 2nd ed. Mohr Siebeck, Tübingen, 2009, ISBN 978-3-16-150016-9
- Church History and Religious Culture journal. http://www.brill.com/chrch [ pranala nonaktif permanen ]
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
1662 | Rembrandt | Belanda |
![]() |
1675 | Philip Jacob Spener | Frankfurt |
![]() |
1678 | John Bunyan | Inggris |
![]() |
1685 |
Johann Sebastian Bach
dan
George Frederic Handel |
Jerman |
![]() |
1707 | Isaac Watts | Inggris | Isaac Watts menerbitkan |
1727 | dimulai oleh | Moravia |
![]() |
1735 | Jonathan Edwards | Northampton, Massachusetts |
![]() |
1738 | John Wesley | Inggris | John Wesley bertobat |
1780 | Robert Raikes | Inggris |
![]() |
1793 | William Carey | India |
![]() |
1807 |
William Wilberforce
,
, , , John Venn , dll |
Inggris | Parlemen Inggris mengadakan untuk menghapuskan perdagangan budak |
1811 | dan Alexander Campbell | Ayah dan anak Campbell mengawali Gerakan | |
1812 | Adoniram dan | India | Adoniram dan Ann Judson berlayar menuju India |
1816 | Richard Allen | Afrika | Richard Allen mendirikan |
1817 | Elizabeth Fry mengawali pelayanan bagi narapidana perempuan di penjara | ||
1830 | Charles G. Finney memulai | ||
± 1830 | John Nelson Darby | Plymouth | John Nelson Darby membantu mengawali Serikat Persaudaraan Plymouth |
1833 | Khotbah John Keble tentang "Murtad Nasional" memicu Gerakan Oxford | ||
1854 | Hudson Taylor | Tiongkok | Hudson Taylor Tiba di Kota Terlarang |
1854 | Soren Kierkegaard | Denmark | Soren Kierkegaard menerbitkan serangan terhadap kekristenan |
1854 | Charles Spurgeon | London | Charles Haddon Spurgeon menjadi imam di London |
1855 | Boston | Pertobatan Dwight L. Moody | |
1857 | David Livingstone | Inggris | David Livingstone menerbitkan |
1865 | William Booth | London | William Booth mendirikan Bala Keselamatan |
1870 | Paus Pius IX | Vatikan | Paus Pius IX memproklamasikan |
1886 | Amerika Serikat | dimulai. | |
1906 | Los Angeles | Kebangunan Rohani Azusa Street Memunculkan Gerakan Pentakostalisme | |
1910 - 1915 | Los Angeles | Penerbitan buku The Fundamentals memunculkan | |
1919 | Tafsiran Surat Roma oleh Karl Bath diterbitkan | ||
1921 | Radio Kristen pertama mengudara | ||
1934 | Cameron Townsend memulai | ||
1945 | Dietrich Bonhoeffer | Jerman | Dietrich Bonhoeffer dieksekusi Nazi |
1948 | Dewan Gereja-gereja se-Dunia terbentuk | ||
1949 | Billy Graham | Los Angeles | Kampanye Los Angeles Billy Graham |
1960 | Berawalnya Pembaruan | ||
1962 | Konsili Vatikan II dimulai | ||
1963 | Martin Luther King, Jr. | Amerika Serikat | Martin Luther King, Jr., Memimpin Pawai ke Washington |
1966 - 1976 | RRT | bertumbuh tanpa terusik Revolusi Kebudayaan |
Gereja Modern
Saat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangkitnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat.
Kalaupun kita hanya belajar satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melupakan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela.
Saat ini ada banyak gereja, tetapi hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya.
Lihat pula
- Sejarah Gereja (Eusebius)
- Sejarah Gereja Katolik
- Pujangga Gereja
- Bapa Gereja
- Garis waktu kekristenan
Sejarah kekristenan menurut abad |
Referensi
Pustaka tambahan
- A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang & Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Immanuel , 1999. (terjemahan dari buku berbahasa Inggris: " 100 Most Important Events in Church History ")
- Pengantar edisi khusus majalah Christian History #28: 100 Most Important Events in Church History [1] Diarsipkan 2015-09-09 di Wayback Machine .
- 239 peristiwa penting dalam sejarah gereja [ pranala nonaktif permanen ]
- Garis waktu sejarah gereja [ pranala nonaktif permanen ]
- 75 peristiwa penting lainnya dalam sejarah gereja [ pranala nonaktif permanen ]
- . Encyclopedia of Christianity (2005), 1406pp excerpt and text search
- Cameron, Averil (1994). Christianity and the Rhetoric of Empire: The Development of Christian Discourse . Berkeley, CA: University of California Press. hlm. 275. ISBN 0-520-08923-5 .
- . The Early Christian Church (2 vol. 1957) vol 1 ; online edition vol 2
- . Greek Resurrection Beliefs and the Success of Christianity (2009).
- González, Justo L. (1984). The Story of Christianity: Vol. 1: The Early Church to the Reformation . Harper. ISBN 0-06-063315-8 . ; The Story of Christianity, Vol. 2: The Reformation to the Present Day . 1985. ISBN 0-06-063316-6 .
- Grabar, André (1968). Christian iconography, a study of its origins . Princeton University Press. ISBN 0691018308 .
- Hastings, Adrian (1999). A World History of Christianity . Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing. ISBN 0802848753 .
- Holt, Bradley P. Thirsty for God: A Brief History of Christian Spirituality (2nd ed. 2005)
- Johnson, Paul. History of Christianity (1979) excerpt and text search
- Latourette, Kenneth Scott (1975). A History of Christianity, Volume 1: Beginnings to 1500 (edisi ke-revised). Harper. ISBN 0-06-064952-6 . excerpt and text search ; A History of Christianity, Volume 2: 1500 to 1975 . 1975. ISBN 0-06-064953-4 .
- Livingstone, E. A., ed. The Concise Oxford Dictionary of the Christian Church (2nd ed. 2006) excerpt and text search online at Oxford Reference
- MacCulloch, Diarmaid . Christianity: The First Three Thousand Years (2010)
- McLeod, Hugh, and Werner Ustorf, eds. The Decline of Christendom in Western Europe, 1750-2000 (2003) 13 essays by scholars; online edition
- McGuckin, John Anthony . The Orthodox Church: An Introduction to its History, Doctrine, and Spiritual Culture (2010), 480pp excerpt and text search
- McGuckin, John Anthony . The Encyclopedia of Eastern Orthodox Christianity (2011), 872pp
- Shelley, Bruce L. (1996). Church History in Plain Language (edisi ke-2nd). ISBN 0-8499-3861-9 .
- Stark, Rodney . The Rise of Christianity (1996)
- Schaff, Philip. History of the Church (1882) CCEL.org
- Tomkins, Stephen. A Short History of Christianity (2006) excerpt and text search
Pranala luar
- (Indonesia) 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen
- (Indonesia) Sejarah Gereja Protestan di Indonesia Diarsipkan 2017-05-16 di Wayback Machine .
- (Indonesia) Sejarah gereja hingga tahun 900
- (Indonesia) Sejarah Gereja dan Kekristenan Sejak Yesus Kristus
- (Inggris) Theopedia:Sejarah gereja
- (Inggris) 2008-06-30 di Wayback Machine .
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag
<ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag
<references group="note"/>
yang berkaitan