
Tragedi Kepemilikan Bersama ( Inggris : Tragedy of the Commons ) adalah suatu ketidakbahagiaan akibat kekejaman dalam bekerja untuk merebut sesuatu. [ 1 ]
Tragedi Kepemilikan Bersama timbul saat setiap manusia berusaha mengambil kekayaan alam yang menjadi milik bersama untuk kepentingan pribadinya sehingga merugikan lain. [ 1 ] Oleh karena itu, Tragedi Kepemilikan Bersama ini umumnya terjadi pada sumber daya yang merupakan milik umum. [ 1 ]
Pandangan yang menyebabkan terjadinya Tragedi Kepemilikan Bersama adalah keinginan untuk meraih untung yang banyak untuk kepentingan pribadi daripada membagi-bagikannya kepada manusia lain dan masing-masing mendapat jatah sedikit. [ 2 ] Pendangan seperti ini awalnya akan terasa menguntungkan bagi pihak yang memakai banyak sumber daya alam , tetapi pada akhirnya ketersediaan sumber daya alam akan habis dan justru berdampak negatif bagi pihak yang memakai dan bagi manusia lain. [ 2 ] Untuk mencegahnya dibutuhkan keinginan berkorban dengan mendapatkan sedikit namun akan berdampak positif bagi kelestarian sumber daya alam yang digunakan. [ 3 ]
Hubungan dengan Polusi
Pembuangan limbah ke air seperti kimia , radioaktif , sampah rumah tangga, dan ke udara seperti sisa pembakaran, aerosol , dan lain-lain dapat menyebabkan polusi pada lingkungan. [ 4 ] Manusia berpikir bahwa limbah yang mereka buang hanya sedikit dibandingkan luas alam yang mereka tempati dan nantinya limbah tersebut akan hilang dengan sendirinya. [ 4 ] Pemikiran semacam ini akan menyebabkan penumpukan limbah yang akan menyebabkan polusi. [ 4 ]
Polusi akan menyebabkan kerugian pada populasi. Populasi pun juga terkait dengan polusi yang dihasilkan. Semakin padat populasi maka limbah buangan yang dihasilkan akan semakin banyak. [ 4 ]
Kesimpulan
Menurut Hardin (1982), ada lima kesimpulan mengenai Tragedi Kepemilikan Bersama: [ 5 ]
- Tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan pendekatan teknis tetapi kadang-kadang membutuhkan suatu penyelesaian non teknis. Misalnya perebutan pemanfaatan ruang pesisir antara berbagai instansi, masyarakat dan stakeholder lainnya, dapat diselesaikan dengan konsep non teknis pengelolaan terpadu.
- Tragedi Kepemilikan Bersama dapat terjadi di lautan , apabila setiap orang menganggap bahwa laut adalah milik bersama. Dan secara beramai-ramai meningkatkan kapasitas dan kemampuan alat tangkapnya untuk meningkatkan hasil produksinya, di mana setiap orang beranggapan bahwa sumber daya ikan adalah tetap ada dan tersedia.
- Tragedi Kepemilikan Bersama dapat juga terjadi pada permasalahan polusi . Dengan menganggap bahwa laut dan pesisir adalah milik bersama dan menjadikannya seperti keranjang sampah , di mana setiap orang bebas membuang limbah dan sampahnya tanpa memperdulikan akan akibat polusi yang akan diterima.
- Tragedi Kepemilikan Bersama dapat diselesaikan dengan menggunakan moralitas dan hati nurani , di kala perdebatan menemui jalan buntu maka akan dikembalikan kepada kesadaran pribadi. Seseorang yang tidak bisa menggunakan hati nuraninya dianggap sebagai seseorang yang memiliki penyakit jiwa .
- Kebebasan yang tidak bertanggungjawab hanyalah mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan. Awalnya memang masih dianggap baik, tetapi dikala jumlah populasi penduduk meningkat, maka permasalahannya akan segera muncul.
- Terkadang untuk menghindari tragedi pada barang kepemilikan umum harus ditempuh dengan cara pemaksaan seperti pembuatan peraturan tentang larangan-larangan, pajak dan aturan-aturan non formal yang disepakati bersama oleh unsur masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Referensi
- ^ a b c Lubis S. 2009. Tragedy Of The Commons (Kaitannya Dgn Ilmu Manajemen Kelautan). [1] .[4 Mar 2010].
- ^ a b Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar.
- ^ Hardin G. 1963. Perspec. Biol. Med. 6, 366.
- ^ a b c d The Garret Hardin Society. 2005. the Tragedy of the Commons. [2] .[5 mei 2010].
- ^ Hardin GJ. 1982. The tragedy of the commons. US: Environmental Fund.
Pranala luar
http://www.scribd.com/doc/7680562/Hubungan-Tragedy-of-the-Commons-Dengan-Revolusi-Industri
http://salehlubis.blogspot.com/2009/02/tragedy-of-common-kaitannya-dgn-ilmu.html