Cara Membuat CV yang Menarik dan Profesional

Bikin CV itu gampang-gampang susah, ya kan? Apalagi kalau kita pengen CV kita dilirik sama HRD. CV yang menarik dan profesional itu kayak magnet, bisa bikin kita langsung diundang wawancara. Tapi, gimana sih caranya bikin CV yang nggak cuma asal tempel data diri?

Pertama, lupakan deh CV yang template-nya itu-itu aja. Kita harus bikin CV yang nunjukkin diri kita banget. Anggap aja CV itu etalase diri kita, jadi harus ditata sekeren mungkin biar orang tertarik masuk dan beli (baca: hire) kita.

Kenapa CV Harus Beda dari yang Lain?

Bayangin aja, HRD itu setiap hari nerima ratusan bahkan ribuan CV. Kalau CV kita modelnya sama kayak yang lain, ya lewat aja. Makanya, kita harus bikin CV yang beda, yang langsung nangkep perhatian mereka. Gimana caranya?

Mulai dari desain. Nggak perlu yang heboh banget, tapi pilih desain yang bersih, rapi, dan enak dilihat. Warna juga penting, jangan terlalu norak. Pilih warna yang profesional tapi tetap nunjukkin kepribadian kita. Font juga gitu, jangan pakai font yang susah dibaca. Intinya, CV kita harus informatif tapi juga eye-catching.

Terus, isi CV juga jangan cuma daftar riwayat hidup. Kita harus ceritain diri kita, apa yang udah kita capai, dan apa yang bisa kita kasih ke perusahaan. Pakai bahasa yang jelas, singkat, dan padat. Jangan bertele-tele, langsung to the point aja.

Nah, ini yang sering dilupain: sesuaikan CV dengan posisi yang dilamar. Jangan kirim CV yang sama buat semua lowongan. Baca baik-baik deskripsi pekerjaannya, terus tonjolin pengalaman dan skill yang relevan. Kalau bisa, tambahin keyword yang ada di deskripsi pekerjaan ke CV kita. Ini penting banget buat sistem ATS (Applicant Tracking System) yang sering dipake perusahaan buat nyaring CV.

Bagaimana Cara Menulis Pengalaman Kerja yang Bikin HRD Terkesan?

Pengalaman kerja itu bagian paling penting di CV. Tapi, jangan cuma nulis nama perusahaan, posisi, dan tanggal kerja. Kita harus ceritain apa yang udah kita lakuin di sana, apa kontribusi kita, dan apa hasilnya. Pakai angka buat nunjukkin hasil kerja kita. Misalnya, Meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam 3 bulan. Atau, Mengurangi biaya operasional sebesar 15%. Angka itu bikin CV kita lebih konkret dan meyakinkan.

Selain itu, jangan lupa cantumin skill yang relevan dengan posisi yang dilamar. Skill ini bisa hard skill (misalnya, kemampuan bahasa asing, kemampuan programming) atau soft skill (misalnya, kemampuan komunikasi, kemampuan kerja tim). Pilih skill yang bener-bener kita kuasai, jangan cuma asal nulis biar CV kelihatan keren.

Buat yang fresh graduate atau belum punya banyak pengalaman kerja, jangan khawatir. Kita bisa tonjolin pengalaman organisasi, kegiatan sukarela, atau proyek kuliah yang relevan dengan posisi yang dilamar. Yang penting, kita bisa nunjukkin bahwa kita punya skill dan potensi yang dibutuhkan perusahaan.

Apa Saja Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat CV?

Banyak banget kesalahan yang sering dilakuin orang pas bikin CV. Salah satunya, typo atau kesalahan ketik. Ini kelihatan sepele, tapi bisa bikin kita kelihatan nggak profesional. Makanya, sebelum kirim CV, baca ulang baik-baik, atau minta tolong teman buat ngecek.

Kesalahan lain, informasi yang nggak akurat atau dilebih-lebihkan. Jangan bohong di CV, karena cepat atau lambat kebohongan itu bakal ketahuan. Lebih baik jujur dan apa adanya, tapi tetap tonjolin kelebihan kita.

Terakhir, jangan lupa cantumin kontak yang aktif dan profesional. Pastiin nomor telepon dan alamat email kita bisa dihubungi. Jangan pakai alamat email yang aneh-aneh, misalnya anakalay99@email.com. Pakai alamat email yang simpel dan profesional, misalnya nama.belakang@email.com.

Bikin CV yang menarik dan profesional itu butuh waktu dan usaha. Tapi, hasilnya pasti sepadan. Dengan CV yang keren, kita bisa lebih mudah dapet kerjaan impian kita. Semangat!

Berikut contoh sederhana format pengalaman kerja yang bisa kamu gunakan:

  • Nama Perusahaan: PT. Maju Mundur Cantik
  • Posisi: Marketing Specialist
  • Periode: Januari 2022 – Sekarang
  • Deskripsi Pekerjaan:
    • Merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran digital.
    • Menganalisis data pasar dan tren konsumen.
    • Meningkatkan brand awareness melalui media sosial.
    • Meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam 3 bulan.

More From Author

Lirik Taragak Pulang, Lagu Minang Viral di TikTok!

Harper Beckham Tampil Memukau di Paris, Gantikan Posisi Ibunya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *