Andre Onana, penjaga gawang Manchester United, baru-baru ini buka suara mengenai kritikan yang ditujukan kepadanya terkait gaya bermainnya yang sering menahan bola terlalu lama di area pertahanan. Kiper berusia 29 tahun ini menjadi sorotan, terutama setelah pertandingan melawan Man City yang berakhir imbang tanpa gol.
Gaya bermain Onana yang kerap membangun serangan dari belakang memang menuai pro dan kontra. Beberapa pihak menilai bahwa hal ini berisiko dan memperlambat tempo permainan. Bahkan, mantan pemain belakang United, Gary Neville, secara terbuka mengkritik penampilan Onana dalam laga melawan Man City.
Namun, Onana menegaskan bahwa ia tidak terpengaruh oleh kritikan tersebut. Ia berdalih bahwa setiap keputusannya di lapangan didasari oleh pertimbangan taktis dan bertujuan untuk membantu tim meraih hasil terbaik. Menurutnya, ada kalanya ia sengaja memperlambat permainan untuk memberikan waktu istirahat bagi rekan-rekannya, terutama saat tim lawan sedang menguasai jalannya pertandingan.
Kenapa Onana Sering Menahan Bola Terlalu Lama?
Onana menjelaskan bahwa keputusannya untuk menahan bola lebih lama didasari oleh situasi di lapangan. Ia melihat bahwa rekan-rekannya membutuhkan waktu untuk mengatur napas dan kembali fokus, terutama saat tim sedang berada di bawah tekanan lawan. Dengan memperlambat tempo permainan, ia berharap dapat memberikan kesempatan bagi tim untuk bernapas dan menyusun strategi serangan yang lebih efektif.
Selain itu, Onana juga menekankan bahwa ia selalu berusaha untuk membaca permainan dan mengambil keputusan yang paling tepat untuk tim. Jika tim membutuhkan permainan cepat, ia akan segera mengalirkan bola ke depan. Namun, jika situasi memungkinkan, ia akan mencoba untuk mengontrol bola dan membangun serangan dari belakang.
Apakah Gaya Bermain Onana Efektif untuk Manchester United?
Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola. Di satu sisi, gaya bermain Onana yang berani mengambil risiko dapat membuka ruang dan menciptakan peluang bagi tim. Namun, di sisi lain, kesalahan dalam menguasai bola di area pertahanan juga dapat berakibat fatal dan merugikan tim.
Beberapa pihak berpendapat bahwa Manchester United membutuhkan kiper yang lebih konvensional dan mengutamakan keamanan. Namun, ada juga yang meyakini bahwa gaya bermain Onana yang unik dapat memberikan dimensi baru bagi permainan tim dan membuatnya lebih sulit ditebak oleh lawan.
Bagaimana Onana Menanggapi Kritikan dari Suporter?
Onana mengaku tidak terlalu mempedulikan kritikan yang datang dari luar. Ia lebih fokus pada pekerjaannya dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi tim. Ia menyadari bahwa setiap pemain pasti akan menghadapi kritikan, dan hal itu merupakan bagian dari sepak bola profesional.
Meskipun demikian, Onana tetap menghargai dukungan dari para suporter. Ia berharap para suporter dapat memahami bahwa setiap keputusannya di lapangan didasari oleh niat baik dan bertujuan untuk membantu tim meraih kemenangan. Ia berjanji akan terus bekerja keras dan meningkatkan penampilannya agar dapat memberikan yang terbaik bagi Manchester United.
Terlepas dari kritikan yang ada, Onana tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Manchester United. Ia memiliki kemampuan yang mumpuni dan potensi untuk menjadi salah satu kiper terbaik di dunia. Dengan dukungan dari tim dan kepercayaan diri yang tinggi, Onana diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi Manchester United.
Beberapa pemain Manchester United lainnya seperti Marcus Rashford dan Antony yang sedang dipinjamkan ke klub lain, menunjukkan performa yang menjanjikan. Sementara itu, pemain seperti Harry Maguire, Diogo Dalot, dan Joshua Zirkzee tampak kurang bersemangat setelah tim mereka kebobolan dalam pertandingan melawan Bournemouth.
Dalam pertandingan lain, bek sayap Manchester United, Patrick Dorgu, berduel dengan gelandang Manchester City, Matheus Nunes. Pertandingan Derbi Manchester tersebut berakhir dengan skor imbang tanpa gol.