Energi panas bumi, sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, punya potensi besar untuk jadi andalan transisi energi. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) optimis banget nih, potensi panas bumi di Indonesia itu totalnya bisa mencapai 24 Giga Watt (GW)! Sayangnya, baru sekitar 10% atau 2,4 GW aja yang dimanfaatkan. Padahal, kalau mau lepas dari bahan bakar fosil kayak batu bara, kita butuh sumber energi yang bisa diandalkan terus-menerus, alias base load, kayak panas bumi ini.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, bilang kalau PGE punya peran penting banget dalam pengembangan panas bumi ini. Apalagi, PGE juga berafiliasi dengan Pertamina, jadi punya keunggulan lebih dibanding pengembang lain. Targetnya sih, sampai tahun 2030, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) bisa naik jadi 3,35 GW.
Kenapa Panas Bumi Bisa Jadi Solusi Energi Masa Depan?
Salah satu keunggulan utama panas bumi adalah ketersediaannya yang stabil. Beda sama energi surya atau angin yang tergantung cuaca, panas bumi bisa diandalkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ini penting banget buat menjaga pasokan listrik tetap stabil, apalagi kalau kita mau menggantikan batu bara yang selama ini jadi andalan.
Selain itu, panas bumi juga ramah lingkungan. Proses menghasilkan listrik dari panas bumi menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik tenaga fosil. Jadi, dengan memanfaatkan panas bumi, kita bisa ikut berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, juga menambahkan kalau PGE punya target ambisius untuk mengembangkan panas bumi sebagai sumber energi listrik. Mereka menargetkan kapasitas 1 GW di tahun 2026 dan 1,5 GW di tahun 2030. Dengan sumber daya yang sudah ada, tinggal bagaimana kita bisa memonetisasi dan merealisasikannya. Dukungan dari semua pihak tentu penting banget buat pengembangan energi hijau, khususnya panas bumi ini.
Indonesia Punya Potensi Panas Bumi Terbesar Kedua di Dunia?
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Indonesia punya sumber daya panas bumi hingga 24.000 Mega Watt (MW) atau 24 Giga Watt (GW). Artinya, potensi kita tuh gede banget! Tapi, sayangnya, baru sekitar 11% aja yang dimanfaatkan sebagai sumber energi baru.
Menurut data ThinkGeoEnergy, Amerika Serikat punya potensi panas bumi terbesar di dunia, yaitu 30.000 MW atau 30 GW. Tapi, pemanfaatannya baru sekitar 11% juga. Nah, Indonesia ada di posisi kedua dengan potensi yang nggak kalah besar. Ini jadi peluang emas buat kita untuk mengembangkan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Apa Saja Tantangan dalam Pengembangan Panas Bumi di Indonesia?
Meskipun punya potensi besar, pengembangan panas bumi di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah biaya investasi yang cukup tinggi. Pembangunan PLTP membutuhkan teknologi dan infrastruktur yang canggih, sehingga membutuhkan modal yang besar.
Selain itu, proses perizinan dan regulasi juga bisa menjadi hambatan. Prosesnya yang panjang dan rumit bisa memperlambat pengembangan proyek panas bumi. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyederhanakan proses perizinan dan memberikan insentif yang menarik bagi investor.
Tapi, dengan dukungan dari pemerintah, investor, dan masyarakat, pengembangan panas bumi di Indonesia punya prospek yang cerah. Kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah ini untuk menciptakan energi bersih, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia:
- Pemerintah memberikan insentif fiskal dan non-fiskal yang menarik bagi investor.
- Pemerintah menyederhanakan proses perizinan dan regulasi.
- Peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi panas bumi.
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang manfaat energi panas bumi.
Dengan langkah-langkah ini, kita bisa mewujudkan potensi panas bumi Indonesia sebagai sumber energi masa depan yang berkelanjutan.