Geger! Tiga sekawan berhasil dicokok polisi atas kasus penjambretan turis asal Prancis. Modusnya licik banget, bikin geleng-geleng kepala. Mereka ini nggak segan-segan memanfaatkan kebaikan orang lain demi melancarkan aksi jahatnya. Kok bisa ya?
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, komplotan ini punya peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. Ada yang bertugas mengawasi situasi sekitar, memastikan nggak ada orang yang mencurigakan. Ada juga yang berperan sebagai eksekutor, yang langsung berhadapan dengan korban. Kompak banget ya, sayangnya untuk hal yang salah.
Awalnya, salah satu tersangka punya ide jahat untuk merampas barang berharga. Dia lalu mengajak dua temannya untuk ikut serta. Mereka kemudian mencari korban yang potensial, dan akhirnya menemukan seorang turis asal Prancis yang sedang asyik berfoto-foto.
Kenapa Turis Jadi Sasaran Empuk Tindak Kriminal?
Turis, apalagi yang baru pertama kali datang ke suatu tempat, seringkali jadi sasaran empuk tindak kriminal. Kenapa begitu? Ada beberapa alasan yang mungkin jadi penyebabnya:
- Kurang Waspada: Turis biasanya terlalu fokus menikmati pemandangan atau mencari spot foto yang bagus, sehingga kurang waspada terhadap lingkungan sekitar.
- Bawa Barang Berharga: Turis seringkali membawa barang-barang berharga seperti kamera, handphone, atau dompet berisi uang tunai.
- Tidak Tahu Medan: Turis biasanya belum terlalu mengenal daerah yang mereka kunjungi, sehingga mudah dibohongi atau dijebak.
- Bahasa: Kendala bahasa juga bisa jadi masalah. Turis mungkin kesulitan berkomunikasi dengan warga lokal atau meminta bantuan jika terjadi sesuatu.
Dalam kasus ini, para pelaku menawarkan bantuan kepada korban untuk naik ke atas tanggul agar mendapatkan spot foto yang lebih bagus. Korban yang tidak curiga, menerima tawaran tersebut. Nah, saat itulah para pelaku melancarkan aksinya. Mereka mengancam korban dengan pisau dan merampas kamera serta barang berharga lainnya.
Setelah berhasil merampas barang korban, salah satu tersangka bertugas menjual kamera hasil curian tersebut. Sementara itu, tersangka lainnya tetap mengawasi situasi sekitar untuk memastikan semuanya aman.
Apa Hukuman yang Pantas untuk Pelaku Penjambretan?
Tindak penjambretan termasuk dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Hukuman untuk pelaku penjambretan bisa bervariasi, tergantung pada tingkat kekerasan yang dilakukan dan kerugian yang dialami korban. Biasanya, pelaku akan dijerat dengan pasal tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya bisa mencapai beberapa tahun penjara.
Selain hukuman penjara, pelaku juga bisa dikenakan denda. Besaran denda juga bervariasi, tergantung pada kerugian yang dialami korban. Yang pasti, tindak penjambretan ini sangat merugikan korban, baik secara materi maupun psikologis.
Saat ini, ketiga tersangka sudah ditahan di Rutan Polres Tanjung Priok. Pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan kasus ini untuk mencari tahu apakah ada pelaku lain yang terlibat.
Bagaimana Cara Mencegah Jadi Korban Penjambretan?
Supaya kita nggak jadi korban penjambretan, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan:
- Waspada: Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama saat berada di tempat-tempat ramai atau sepi.
- Jangan Sendirian: Usahakan untuk tidak berjalan sendirian, terutama di malam hari.
- Simpan Barang Berharga: Simpan barang-barang berharga di tempat yang aman dan tidak mencolok.
- Jangan Mudah Percaya: Jangan mudah percaya pada orang asing yang menawarkan bantuan atau mengajak bicara.
- Laporkan: Jika merasa ada yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib.
Semoga dengan tips ini, kita semua bisa terhindar dari tindak kriminalitas dan bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.