Karina Ranau, istri dari aktor Epy Kusnandar, baru-baru ini mengalami kejadian kurang mengenakkan terkait bisnis takjilnya. Usaha yang sudah dirintisnya selama 15 tahun itu tiba-tiba dituduh menggunakan penglaris oleh tetangganya sendiri. Waduh, kok bisa ya?
Ceritanya begini, seorang tetangga datang ke warung Karina dan melontarkan komentar yang menyiratkan bahwa kesuksesan warung takjil Karina itu bukan karena kerja keras, melainkan karena bantuan sesuatu yang mistis. Karina sendiri mengaku kaget dan heran dengan tuduhan tersebut. Apalagi, menurutnya, jenis usaha yang dijalankan tetangganya itu berbeda dengan usahanya.
Karyawan Karina pun ikut mendengar gosip miring tersebut. Mereka bercerita bahwa tetangga itu seringkali membicarakan Karina di belakang, menuduh warungnya ramai karena menggunakan penglaris yang membuat warung tetangga itu jadi sepi. Duh, kasihan juga ya karyawannya jadi ikut nggak enak hati.
Kenapa sih orang suka nuduh pakai penglaris?
Karina sendiri merasa kesal dengan tuduhan tersebut. Namun, ia memilih untuk tidak terpancing emosi dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Dengan bantuan pihak keamanan setempat, Karina dan tetangganya berhasil berdamai. Tetangganya pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Syukurlah kalau begitu, yang penting masalahnya sudah selesai dengan baik.
Karina menegaskan bahwa kesuksesan warung takjilnya adalah hasil dari kerja keras dan kejujuran selama bertahun-tahun. Ia menampik keras tuduhan menggunakan penglaris. Enggak ada hubungannya sama sekali, tegasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi Karina bahwa kesuksesan seringkali mengundang prasangka. Namun, ia tidak mau ambil pusing dengan omongan negatif orang lain. Ia memilih untuk tetap fokus pada usahanya dan memberikan yang terbaik bagi pelanggannya.
Karina juga berpesan agar tetap semangat, fokus bekerja, dan tidak terpengaruh omongan negatif. Baginya, yang terpenting adalah terus berusaha dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Apa yang harus dilakukan kalau dituduh pakai penglaris?
Karina sempat menceritakan kejadian ini di acara Rumpi No Secret Trans TV. Ia menirukan ucapan tetangganya yang bernada sindiran, Seperti sengaja mancing-mancing, ungkapnya.
Meskipun sempat merasa kesal, Karina memilih untuk menanggapi tuduhan tersebut dengan kepala dingin. Ia tidak ingin memperpanjang masalah dan lebih memilih untuk fokus pada pengembangan usahanya.
Karina juga memberikan contoh lirik lagu yang menggambarkan situasinya saat ini:
Ku tetap berdiri, walau badai menerpaKu tetap bernyanyi, walau hati terlukaKarena ku tahu, di setiap langkahkuAda kekuatan, yang takkan pernah layu
Lirik lagu ini menggambarkan semangat Karina untuk terus maju dan tidak menyerah meskipun menghadapi berbagai rintangan. Ia percaya bahwa dengan kerja keras dan kejujuran, ia akan mampu meraih kesuksesan yang lebih besar lagi.
Bagaimana cara menghadapi tetangga yang suka nyinyir?
Kejadian yang dialami Karina ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa dalam berbisnis, kita tidak hanya harus fokus pada kualitas produk dan pelayanan, tetapi juga harus siap menghadapi berbagai macam tantangan, termasuk prasangka dan omongan negatif dari orang lain.
Yang terpenting adalah tetap tenang, tidak terpancing emosi, dan fokus pada tujuan kita. Buktikan dengan kerja keras dan prestasi bahwa kita mampu meraih kesuksesan tanpa harus menggunakan cara-cara yang tidak benar.
Semoga kisah Karina ini bisa menginspirasi kita semua untuk terus bersemangat dan pantang menyerah dalam meraih impian. Ingat, kesuksesan itu butuh proses dan kerja keras, bukan hanya sekadar mengandalkan penglaris.