Jejak UU Tarif AS 1930 yang Bikin Resesi Dunia

Dunia perdagangan internasional pernah diguncang oleh sebuah undang-undang kontroversial bernama Smoot-Hawley Tariff Act. Disahkan di Amerika Serikat pada Juni 1930, undang-undang ini bertujuan melindungi petani dan bisnis lokal dengan menaikkan tarif impor secara signifikan.

Senator Reed Smoot dan politikus Willis Hawley adalah dua tokoh penting di balik lahirnya undang-undang ini. Mereka berpendapat bahwa dengan menaikkan tarif impor, produk-produk Amerika akan lebih kompetitif di pasar domestik, sehingga membantu perekonomian negara.

Namun, kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan. Undang-undang Smoot-Hawley justru memperburuk situasi ekonomi global yang saat itu sedang mengalami Depresi Besar. Impor dan ekspor AS anjlok sekitar 40% dalam dua tahun setelah undang-undang ini diberlakukan.

Apa Dampak Nyata dari Undang-Undang Smoot-Hawley?

Dampak dari undang-undang ini sangat luas dan mendalam. Beberapa di antaranya adalah:

  • Penurunan Perdagangan Global: Kenaikan tarif impor membuat negara-negara lain membalas dengan tindakan serupa, sehingga perdagangan global mengalami penurunan drastis.
  • Memperburuk Depresi Besar: Alih-alih melindungi ekonomi AS, undang-undang ini justru memperparah krisis ekonomi yang sudah ada. Banyak perusahaan bangkrut dan jutaan orang kehilangan pekerjaan.
  • Memicu Nasionalisme Ekonomi: Undang-undang ini memicu sentimen nasionalisme ekonomi di berbagai negara, yang pada akhirnya menghambat kerjasama internasional.
  • Thomas Lamont, seorang penasihat presiden dan pemegang saham di bank investasi JP Morgan, bahkan sampai memohon kepada Presiden Herbert Hoover untuk memveto undang-undang tersebut. Ia khawatir undang-undang ini akan memperburuk situasi ekonomi global.

    Adam Augustyn, editor Encyclopedia Britannica, menjelaskan bahwa pada era 1920-an, petani Eropa mulai bangkit dari kehancuran akibat Perang Dunia I. Namun, undang-undang Smoot-Hawley membuat produk-produk pertanian Eropa menjadi lebih mahal di pasar AS, sehingga menghambat pemulihan ekonomi mereka.

    Benarkah Undang-Undang Ini Berkontribusi pada Perang Dunia II?

    Beberapa analis berpendapat bahwa undang-undang Smoot-Hawley turut berperan dalam memicu Perang Dunia II. Kebijakan proteksionis yang diterapkan dalam undang-undang ini memperkuat posisi tokoh-tokoh seperti Adolf Hitler, yang memanfaatkan sentimen nasionalisme untuk meraih dukungan.

    Meskipun kontroversial, undang-undang Smoot-Hawley menjadi pelajaran berharga bagi dunia. Kebijakan proteksionis yang berlebihan dapat merugikan semua pihak dan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

    Pada masa modern, kita melihat bagaimana kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump juga memicu kekhawatiran akan perang dagang baru. Trump mengenakan tarif yang lebih tinggi untuk puluhan negara, termasuk China dan Uni Eropa, dengan alasan untuk mengurangi defisit perdagangan AS.

    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Sejarah Undang-Undang Smoot-Hawley?

    Sejarah undang-undang Smoot-Hawley mengajarkan kita pentingnya kerjasama internasional dan kebijakan perdagangan yang adil. Proteksionisme yang berlebihan dapat merugikan semua pihak dan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Di era globalisasi ini, kerjasama dan keterbukaan adalah kunci untuk mencapai kemakmuran bersama.

    Undang-undang Smoot-Hawley adalah contoh klasik bagaimana niat baik dapat menghasilkan konsekuensi yang buruk. Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi ekonomi domestik, undang-undang ini justru memperburuk situasi ekonomi global dan memicu ketegangan internasional.

    Penting untuk diingat bahwa kebijakan perdagangan memiliki dampak yang luas dan kompleks. Sebelum mengambil keputusan, para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan berkonsultasi dengan para ahli.

    More From Author

    Cara TF dari BCA ke DANA, Cepat dan Tanpa Ribet!

    Pelatih Korsel U-17 Puji Tembok Kuat Timnas Indonesia U-17

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *