Kini Mualaf, Marcell Siahaan Pernah Merasa Agnostik, Apa Alasannya?

Marcell Siahaan, siapa sih yang nggak kenal? Penyanyi bersuara merdu ini ternyata punya kisah hidup yang menarik banget soal perjalanan spiritualnya. Dari kecil, Marcell sudah terbiasa dengan perbedaan agama di keluarganya. Hal ini justru membuatnya jadi lebih terbuka dan toleran terhadap berbagai keyakinan.

Marcell sendiri mengakui bahwa ia tumbuh dalam lingkungan yang beragam. Kakak dan adiknya memeluk agama Katolik, sementara ia sempat merasa agnostik. Agnostik itu sederhananya, pandangan yang percaya bahwa keberadaan Tuhan itu sulit atau bahkan nggak mungkin untuk dibuktikan.

“Saya dari kecil sudah banyak bagaimana berinteraksi antara pemahaman-pemahaman dan juga cara pandang yang berbeda,” cerita Marcell dalam sebuah video di YouTube Sandiaga Uno. Pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang menghargai perbedaan.

Bagaimana Marcell Siahaan menemukan keyakinannya?

Setelah sempat merasa agnostik, Marcell kemudian memilih untuk memeluk agama Katolik. Ia bahkan sempat menjadi Putra Altar di Katedral Santo Petrus Bandung. Pengalaman ini tentu memberikan kesan mendalam dalam hidupnya.

Namun, perjalanan spiritual Marcell nggak berhenti di situ. Ia terus mencari dan belajar tentang berbagai agama, termasuk Budha dan Islam. Ketertarikannya pada Islam muncul setelah ia menemukan konsep keseimbangan yang diajarkan dalam agama tersebut.

“Sampai kemudian saya menemukan referensi katak ternyata Islam itu mengajarkan keseimbangan, dalam arti ada hubungannya juga dengan yin yang yang saya pelajari gitu bahwa ada konsep bahwa manusia itu punya dua unsur, yaitu Jamal dan Jalal,” jelas Marcell.

Perjalanan spiritual Marcell ini menunjukkan bahwa mencari keyakinan itu adalah proses yang personal dan unik bagi setiap orang. Nggak ada jawaban yang benar atau salah, yang penting adalah bagaimana kita bisa menemukan kedamaian dan makna dalam hidup.

Apa yang membuat Marcell tertarik dengan konsep keseimbangan dalam Islam?

Marcell menjelaskan bahwa konsep keseimbangan dalam Islam, yaitu Jamal dan Jalal, memiliki kemiripan dengan konsep yin dan yang yang ia pelajari sebelumnya. Jamal merujuk pada keindahan dan kelembutan, sementara Jalal merujuk pada kekuatan dan keagungan. Keseimbangan antara kedua unsur ini penting untuk mencapai harmoni dalam diri dan kehidupan.

Ketertarikan Marcell pada konsep ini menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang terbuka dan selalu ingin belajar hal baru. Ia nggak terpaku pada satu keyakinan saja, tetapi terus mencari pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan spiritualitas.

Perjalanan spiritual Marcell ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mencari makna dalam hidup dan menghargai perbedaan keyakinan. Seperti lirik lagu yang pernah ia nyanyikan:

Takkan pernah bisa, aku melupakanmuWalau kini kau jauh, di sanaNamun hatiku, tetap milikmuSelamanya…

Meskipun perjalanan spiritualnya berliku, satu hal yang pasti, Marcell selalu mencari kebenaran dan kedamaian dalam hatinya.

Pesan apa yang bisa kita ambil dari kisah Marcell Siahaan?

Kisah Marcell Siahaan mengajarkan kita beberapa hal penting:

  • Pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan keyakinan.
  • Mencari keyakinan adalah proses personal dan unik bagi setiap orang.
  • Teruslah belajar dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.
  • Kedamaian dan kebahagiaan bisa ditemukan dalam keberagaman.
  • Marcell Siahaan adalah contoh nyata bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup rukun dan harmonis. Justru, perbedaan bisa menjadi sumber kekayaan dan inspirasi bagi kita semua.

    Semoga kisah perjalanan spiritual Marcell Siahaan ini bisa menginspirasi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih toleran terhadap perbedaan.

    More From Author

    Bersihkan Dampak Banjir Bandang, Pemerintah & Warga Gotong Royong di Parapat!

    OCD Sering Disebut, Ini Maknanya yang Perlu Kamu Tahu

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *