Keluarga Berencana (KB) seringkali identik dengan perempuan, mulai dari pil KB hingga IUD. Padahal, pria juga punya peran penting dalam merencanakan keluarga. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahkan menggulirkan program vasektomi untuk mendukung hal ini.
Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi untuk pria yang memotong saluran sperma. Tujuannya? Agar tidak terjadi pembuahan. Program ini diharapkan bisa membantu menekan angka pertumbuhan penduduk dan kemiskinan, karena keluarga dengan banyak anak seringkali kesulitan ekonomi.
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, menyampaikan bahwa program ini sudah berjalan di Bandung dan akan dicatat oleh pemerintah provinsi. Tujuannya agar kelahiran diatur dan angka kemiskinan menurun, karena yang anaknya banyak cenderung miskin, ujarnya.
Apa Saja Syarat untuk Mengikuti Program Vasektomi Gratis?
Pemerintah Indonesia, melalui BKKBN, menyediakan program vasektomi gratis. Syaratnya antara lain:
Peserta juga bisa mendapatkan uang istirahat sekitar Rp300.000. Beberapa daerah bahkan memberikan insentif tambahan.
Seorang pengguna media sosial dengan akun @alamgo.brighton membagikan pengalamannya menjalani vasektomi gratis di BKKBN. Ia menulis, Biayanya beneran GRATIS, langsung datang ke kantor BKKBN di kota Anda. Di RS pernah tanya biaya 2 digit.
Vasektomi juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jika diperlukan, pasien bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
Apakah Vasektomi Mempengaruhi Kehidupan Seksual?
Banyak pria khawatir vasektomi akan mempengaruhi gairah seks atau maskulinitas. Padahal, operasi ini tidak akan memengaruhi hormon atau kinerja seksual. Pria bahkan melaporkan kepuasan seksual yang lebih tinggi setelah vasektomi.
Adi, seorang ayah yang sudah melakukan vasektomi, bercerita bahwa aktivitas seksnya tetap seperti biasa. Tidak ada efek emosional karena tidak mengganggu hormon, hanya ada luka sedikit karena operasi, ujarnya.
Setelah operasi, disarankan untuk tidak membuang sperma di dalam selama tiga bulan karena masih ada kemungkinan sperma hidup tersisa. Setelah itu, aman.
Bagaimana Proses Vasektomi Dilakukan?
Vasektomi biasanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Artinya, area di sekitar vas deferens akan mati rasa dengan suntikan. Dalam beberapa kasus, prosedur bisa dilakukan dengan bius total.
Adi mengatakan bahwa operasinya berjalan cepat, hanya sekitar dua jam, dan ia sudah boleh pulang setelah enam jam. Setelah operasi, ia tidak merasakan efek samping yang membahayakan.
Penting untuk menggunakan kontrasepsi alternatif sampai analisis semen lanjutan memastikan bahwa vasektomi berhasil dan tidak ada lagi sperma pada ejakulat.
Mengapa Vasektomi Lebih Baik dari Kontrasepsi Lain?
Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang hampir 100 persen efektif mencegah kehamilan. Selain itu, biaya vasektomi jauh lebih murah daripada sterilisasi wanita (ligasi tuba) atau biaya obat KB jangka panjang untuk wanita.
Adi memutuskan untuk vasektomi setelah istrinya melahirkan anak ketiga. Awalnya, istrinya ingin ikat rahim, tetapi dokter menyarankan vasektomi karena tidak ada efek samping.
Meskipun ada sedikit risiko testis, penis, atau bagian lain dari sistem reproduksi terluka selama operasi, kasus ini sangat jarang terjadi. Cedera pada suplai darah bisa menyebabkan hilangnya testis, tetapi hal itu tidak mungkin terjadi jika dilakukan oleh ahli bedah.
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi yang aman, efektif, dan permanen untuk pria yang tidak lagi ingin memiliki anak. Dengan semakin banyak pria yang berpartisipasi dalam KB, diharapkan kesehatan reproduksi keluarga secara keseluruhan dapat meningkat.