Orang Kabupaten Tegal Lebih Ingin Dikenal sebagai Orang Slawi, Ini Alasannya

Eh, tau gak sih, dulu tuh Tegal ternyata punya cerita unik soal pemerintahannya. Jadi gini, zaman penjajahan Belanda dulu, Tegal itu sebenarnya satu wilayah aja, namanya Regentschaap atau kabupaten. Dipimpinnya sama seorang regent, yang kita kenal sekarang sebagai bupati.

Tapi, di tahun 1906, ada perubahan nih. Dibentuk lagi semacam pemerintahan kecil gitu, namanya gemeente atau staad, kayak kotapraja lah. Nah, yang mimpin ini namanya burgermeisteer, alias wali kota. Jadi, bayangin aja, dalam satu wilayah Tegal, ada dua pemimpin: bupati dan wali kota. Agak ribet juga ya?

Dulu, kantornya Bupati Tegal itu malah ada di bangunan yang sekarang jadi Pendopo Kota Tegal lho! Kebayang gak tuh, satu bangunan dipakai buat dua pemerintahan yang beda?

Kenapa Dulu Tegal Punya Dua Pemerintahan?

Nah, ini pertanyaan menarik nih. Kenapa kok bisa ada dua pemerintahan dalam satu wilayah? Jadi gini, pembentukan gemeente atau staad itu sebenarnya bagian dari kebijakan pemerintah Hindia Belanda waktu itu. Tujuannya, buat ngatur wilayah-wilayah yang dianggap penting secara ekonomi atau strategis. Jadi, selain ada pemerintahan kabupaten yang dipimpin bupati, dibentuk juga pemerintahan kota yang dipimpin wali kota. Biar lebih efektif gitu ngurusinnya.

Wali kota ini dibantu sama Dewan Kota (gementeeraad). Anggotanya macem-macem, ada orang Eropa, orang dari Timur Jauh, sama orang pribumi juga. Jadi, lumayan representatif lah ya.

Oh iya, masyarakat di Kabupaten Tegal itu lebih suka dikenal sebagai orang Slawi lho. Slawi itu kayak identitas mereka gitu. Mungkin karena Slawi itu pusat kegiatan dan perekonomian di Kabupaten Tegal ya?

Slawi Jadi Ibu Kota Kabupaten Tegal, Kok Bisa?

Jadi gini ceritanya, di tahun 1984, muncul ide buat mindahin pusat pemerintahan Kabupaten Tegal ke wilayah selatan. Alasannya, biar lebih strategis dan gampang diakses. Nah, Slawi ini dianggap paling cocok karena lokasinya yang strategis dan infrastrukturnya udah lumayan lengkap.

Akhirnya, rencana pemindahan itu beneran kejadian di tahun 1985 dan selesai di tahun 1989. Slawi resmi jadi ibu kota Kabupaten Tegal dan pusat pemerintahan. Jadi, yang tadinya kantor bupati ada di Pendopo Kota Tegal, sekarang pindah ke Slawi deh.

Pemilihan Slawi sebagai pusat pemerintahan ini emang keputusan yang tepat sih. Soalnya, Slawi itu emang strategis banget. Gampang dijangkau dari berbagai wilayah di Kabupaten Tegal. Selain itu, fasilitasnya juga udah lumayan lengkap, jadi lebih memudahkan urusan pemerintahan.

Apa Bedanya Kabupaten Tegal Dulu dan Sekarang?

Dulu, Kabupaten Tegal itu masih satu wilayah sama Kota Tegal. Pemerintahannya juga masih agak tumpang tindih, karena ada bupati dan wali kota. Tapi sekarang, Kabupaten Tegal udah punya identitas sendiri. Pusat pemerintahannya juga udah jelas di Slawi.

Perkembangan infrastruktur dan ekonomi di Kabupaten Tegal juga makin pesat. Banyak pembangunan di berbagai sektor, mulai dari pertanian, industri, sampai pariwisata. Masyarakatnya juga makin kreatif dan inovatif. Jadi, Kabupaten Tegal sekarang udah jauh lebih maju dari dulu.

Intinya sih, perubahan pusat pemerintahan dari Kota Tegal ke Slawi itu punya dampak yang besar buat perkembangan Kabupaten Tegal. Slawi jadi pusat pertumbuhan baru, dan Kabupaten Tegal jadi lebih mandiri dan maju.

Jadi, gitu deh cerita singkat soal sejarah pemerintahan di Tegal. Unik ya? Ternyata, di balik sebuah kota atau kabupaten, ada cerita panjang dan menarik yang perlu kita tahu.

More From Author

Banjir Kali Ciliwung Rendam 62 RT di Jakarta, Warga Diminta Waspada dan Siaga

Aurel Hermansyah Bukber Bareng Krisdayanti dan Ashanty, Kehangatan Ibu-Anak yang Menyentuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *