Pembalut kain, atau yang sering disebut reusable pads, lagi naik daun nih! Banyak perempuan yang beralih ke pembalut jenis ini karena dianggap lebih bersahabat dengan lingkungan dan diklaim lebih aman untuk kesehatan area kewanitaan. Tapi, bener nggak sih semua perempuan cocok pakai pembalut kain? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Pembalut Kain: Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan?
Dibandingkan pembalut sekali pakai yang menghasilkan tumpukan sampah, pembalut kain jelas lebih ramah lingkungan. Kita bisa mencuci dan memakainya berulang kali, jadi nggak perlu lagi beli pembalut setiap bulan. Selain itu, beberapa perempuan merasa pembalut kain lebih nyaman karena terbuat dari bahan alami yang lembut dan nggak bikin iritasi.
Tapi, klaim soal lebih sehat itu gimana? Nah, ini yang perlu kita telaah lebih lanjut. Dokter spesialis kandungan punya pandangan sendiri soal ini. Menurut beliau, keamanan pembalut kain sangat bergantung pada cara kita merawatnya. Kalau nggak dicuci bersih dan dikeringkan dengan benar, justru bisa jadi sarang bakteri dan jamur yang berbahaya bagi kesehatan organ intim.
Siapa Saja yang Cocok Pakai Pembalut Kain?
Sebenarnya, hampir semua perempuan bisa pakai pembalut kain. Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang punya kulit sensitif atau riwayat infeksi di area kewanitaan. Pastikan memilih bahan pembalut kain yang hypoallergenic dan hindari pewangi atau pewarna tambahan yang bisa memicu iritasi.
Selain itu, penting juga untuk mencuci pembalut kain dengan deterjen yang lembut dan tanpa pewangi. Setelah dicuci, pastikan pembalut benar-benar kering sebelum disimpan. Jangan biarkan pembalut lembap karena bisa jadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Bagaimana Cara Mencuci Pembalut Kain yang Benar?
Mencuci pembalut kain memang butuh sedikit perhatian ekstra. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
- Segera bilas pembalut dengan air dingin setelah dipakai untuk menghilangkan sisa darah.
- Rendam pembalut dalam air dingin yang sudah dicampur dengan sedikit deterjen selama 30 menit.
- Kucek pembalut dengan lembut, hindari menggosok terlalu keras karena bisa merusak serat kain.
- Bilas pembalut hingga bersih, pastikan tidak ada sisa deterjen yang tertinggal.
- Jemur pembalut di bawah sinar matahari langsung hingga benar-benar kering. Sinar matahari membantu membunuh bakteri.
- Jika tidak ada sinar matahari, kamu bisa mengeringkan pembalut dengan mesin pengering atau setrika dengan suhu rendah.
Selain soal pembalut kain, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menggencarkan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan farmasi, untuk mencapai target bebas DBD pada tahun 2030. Upaya ini meliputi sosialisasi pencegahan DBD, penyediaan vaksin, dan peningkatan kualitas sanitasi lingkungan.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jangan biarkan kelelahan setelah perjalanan jauh mengganggu produktivitasmu. Istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan lakukan olahraga ringan secara teratur untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.
Pemerintah juga mengadakan konferensi pers untuk membahas upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Konferensi pers ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada masyarakat, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan.
Terakhir, memperbaiki postur tubuh bungkuk nggak harus selalu dengan latihan yang berat kok. Ada banyak cara sederhana yang bisa kamu lakukan sehari-hari, seperti duduk tegak saat bekerja, berjalan dengan bahu terbuka, dan melakukan peregangan ringan secara teratur. Dengan membiasakan diri dengan postur tubuh yang baik, kamu bisa mencegah berbagai masalah kesehatan seperti sakit punggung dan nyeri leher.