Raja SPBU Jabar, dari Penjual Kerbau hingga Dipercaya Bos Minyak Belanda

Pernah denger nama Al-Ma’soem? Pasti langsung kebayang pom bensin kan? Nah, di balik suksesnya SPBU yang sering jadi andalan para pengendara itu, ada kisah inspiratif seorang pengusaha bernama Ma’soem. Dulu, beliau ini bukan siapa-siapa, lho. Asalnya dari desa kecil di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dulu banget, Ma’soem kerja di perusahaan minyak punya Belanda, namanya BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij). Tapi, karena satu dan lain hal, beliau memutuskan buat keluar dan nyoba peruntungan sendiri. Modal awal? Jualan minyak tanah di depan Pasar Dangdeur, Rancaekek, Bandung. Bayangin deh, jualan minyak tanah eceran di pinggir jalan. Tapi, dari situlah semua bermula.

Awalnya, Ma’soem cuma beli 200 liter minyak tanah dari agen besar di Cikudapateuh, Bandung. Dijualin lagi sedikit demi sedikit. Tapi, berkat kegigihan dan kejujurannya, usahanya makin lama makin berkembang. Sampai akhirnya, beliau bisa beli truk bekas buat ngangkut minyak tanah lebih banyak.

Kok Bisa Jadi Agen Minyak Tanah?

Nah, titik balik dalam hidup Ma’soem terjadi waktu beliau dilirik sama atasannya dulu di BPM, namanya De Buy. De Buy ngangkat Ma’soem jadi agen minyak tanah buat wilayah Cileunyi, Rancaekek, Cicalengka, dan Sumedang. Kebayang kan, dari jualan eceran langsung jadi agen besar? Rezeki emang nggak ke mana!

Sejak jadi agen, usaha Ma’soem makin maju pesat. Beliau dikenal sebagai orang yang jujur dan ramah sama pembeli. Nggak heran, banyak yang jadi pelanggan setia. Tapi, kesuksesan Ma’soem nggak datang tanpa cobaan. Di era 1960-an, beliau sempat dapat tantangan dari orang-orang Komunis yang menganggapnya sebagai kapitalis. Bahkan, di masa Orde Baru, beliau juga sempat diminta buat gabung ke salah satu kekuatan politik. Tapi, Ma’soem tetap teguh pada prinsipnya.

Nggak cuma itu, kondisi ekonomi yang lagi nggak stabil pasca G30S/PKI juga bikin bisnis Ma’soem goyah. Inflasi tinggi bikin daya beli masyarakat menurun drastis. Tapi, Ma’soem nggak nyerah. Beliau terus berjuang sampai akhirnya bisa memantapkan kembali usahanya seiring dengan pulihnya ekonomi Indonesia.

Apa Rahasia Sukses SPBU Al-Ma’soem?

Di era 1970-an, persaingan bisnis SPBU di Jawa Barat makin ketat. Tapi, SPBU Al-Ma’soem tetap jadi pilihan favorit para pengendara. Kenapa? Karena Ma’soem punya prinsip yang kuat dalam menjalankan bisnisnya. Beliau selalu menyisihkan 10 persen dari keuntungan buat bersedekah. Selain itu, beliau juga memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Beliau menetapkan jadwal shift yang fleksibel supaya karyawan nggak terganggu dalam menjalankan ibadah.

SPBU Al-Ma’soem juga punya fasilitas yang lengkap, seperti musala yang bersih dan nyaman. Pelayanannya juga ramah dan kekeluargaan. Nggak heran, banyak yang merasa nyaman dan betah ngisi bensin di sana. Bahkan, SPBU Al-Ma’soem pernah meraih predikat sebagai SPBU pilihan Pertamina, lho!

Kisah Ma’soem ini bener-bener inspiratif ya. Dari tukang minyak tanah eceran bisa jadi raja SPBU. Kuncinya? Kejujuran, kerja keras, dan kepedulian terhadap sesama. Patut dicontoh nih!

Kenapa SPBU Al-Ma’soem Selalu Ramai?

Coba deh iseng-iseng tanya sama supir angkot, pasti mereka tahu banget sama SPBU Al-Ma’soem. Bahkan, mereka juga bakal kasih komentar positif tentang SPBU ini. Selain lokasinya yang strategis, SPBU Al-Ma’soem juga punya reputasi yang baik di mata masyarakat. Pelayanannya ramah, fasilitasnya lengkap, dan harganya juga bersaing. Nggak heran, SPBU ini selalu ramai dikunjungi para pengendara.

Jadi, lain kali kalau lagi lewat dan butuh ngisi bensin, jangan lupa mampir ke SPBU Al-Ma’soem ya. Siapa tahu, sambil ngisi bensin, kamu juga bisa dapat inspirasi dari kisah sukses Ma’soem.

More From Author

Banjir Kali Ciliwung Rendam 62 RT di Jakarta, Warga Diminta Waspada dan Siaga

Aurel Hermansyah Bukber Bareng Krisdayanti dan Ashanty, Kehangatan Ibu-Anak yang Menyentuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *