Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, baru-baru ini memimpin serah terima jabatan (sertijab) untuk enam posisi penting di Polda Riau, mulai dari Kepala Biro Operasi (Karoops) hingga beberapa Kapolres. Acara ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan seluruh jajaran kepolisian tentang pentingnya menjaga kehormatan diri dan institusi.

Dalam amanatnya, Irjen Herry Heryawan menekankan pentingnya melindungi tuah dan menjaga marwah di Bumi Lancang Kuning. Istilah ini memiliki makna mendalam, di mana tuah merujuk pada keberkahan, kesejahteraan, dan potensi kemajuan yang harus dijaga. Sementara marwah berarti menjaga kehormatan dan martabat, khususnya masyarakat Riau.

Menurutnya, mutasi jabatan adalah hal yang wajar dalam organisasi kepolisian, selain sebagai penyegaran, juga sebagai upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Ia juga mengingatkan agar seluruh personel Polri tidak menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan yang diberikan.

Kenapa Penting Menjaga Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri?

Kepercayaan masyarakat adalah aset yang sangat berharga bagi Polri. Tanpa kepercayaan, sulit bagi polisi untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Masyarakat akan enggan memberikan informasi, melapor tindak kejahatan, atau bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Oleh karena itu, Irjen Herry Heryawan menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik dengan dedikasi dan profesionalisme.

Ia juga meminta jajarannya untuk selalu menjaga perilaku agar tidak mencoreng nama baik institusi. Setiap tindakan anggota Polri akan dinilai dan dilihat oleh masyarakat, sehingga sangat penting untuk selalu bertindak profesional, jujur, dan adil.

Irjen Herry Heryawan juga menyampaikan apresiasi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kontribusi positif mereka selama bertugas di Polda Riau. Ia berharap kekompakan dan kebersamaan yang telah dibangun dapat terus dipupuk oleh para pejabat baru.

“Di momen yang sangat berbahagia ini, saya ingin kita semua ini menunjukkan bahwa kita menghargai, kita semua merasa bangga pada pejabat-pejabat yang lama, yang sudah mempunyai dedikasi yang tinggi kepada kita semua, kepada Polda Riau maupun kepada masyarakat Bumi Lancang Kuning,” ujarnya.

Bagaimana Cara Menjaga Marwah Institusi Polri?

Menjaga marwah institusi Polri adalah tanggung jawab seluruh anggota, dari pangkat terendah hingga tertinggi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

• Memberikan pelayanan yang tulus dan profesional kepada masyarakat.
• Menghindari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
• Menegakkan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu.
• Menjaga perilaku dan tutur kata agar tidak menyinggung atau menyakiti hati masyarakat.
• Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme diri.

Irjen Herry Heryawan juga meminta pejabat baru untuk meneladani nilai-nilai positif yang telah ditunjukkan oleh pejabat terdahulu. Ia berharap, kebiasaan-kebiasaan baik dapat membentuk karakter yang kokoh dan ditularkan kepada generasi penerus.

Apa Dampaknya Jika Polri Kehilangan Kepercayaan Masyarakat?

Jika Polri kehilangan kepercayaan masyarakat, dampaknya bisa sangat besar dan merugikan. Beberapa dampak negatifnya antara lain:

• Meningkatnya angka kriminalitas karena masyarakat enggan melapor.
• Sulitnya mengungkap kasus kejahatan karena kurangnya informasi dari masyarakat.
• Terjadinya aksi main hakim sendiri karena masyarakat tidak percaya pada penegakan hukum.
• Menurunnya citra Polri di mata masyarakat dan dunia internasional.
• Potensi terjadinya konflik sosial karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Polri.

Oleh karena itu, menjaga kepercayaan masyarakat adalah prioritas utama bagi Polri. Dengan kepercayaan yang tinggi, Polri dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

Irjen Herry Heryawan berharap, semangat baru dapat menular dan memotivasi seluruh jajaran Polda Riau untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia juga mengingatkan agar seluruh personel Polri selalu ingat bahwa marwah institusi dinilai dari tindak tanduk dan kegiatan sehari-hari.