Syarat Lapor SPT Tahunan Pribadi, Pastikan Semua Dokumen Lengkap

Urusan pajak emang kadang bikin mumet ya? Apalagi kalau udah deket-deket deadline lapor SPT Tahunan. Rasanya kayak dikejar-kejar setan! Tapi tenang, guys, sebenarnya lapor SPT itu nggak sesulit yang dibayangkan kok. Asal kita tahu apa aja yang dibutuhin dan disiapin, semua bisa beres dengan lancar jaya.

Nah, buat kamu yang baru pertama kali mau lapor SPT atau yang masih suka bingung, yuk simak panduan lengkapnya di bawah ini. Dijamin, setelah baca ini, kamu bakal jadi jagoan lapor SPT!

Sebelum kita bahas lebih jauh, penting banget buat kita tahu dulu, siapa sih yang wajib lapor SPT Tahunan? Jadi, semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan punya penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) wajib lapor SPT Tahunan. PTKP ini beda-beda ya, tergantung status pernikahan dan jumlah tanggungan. Jadi, pastikan kamu cek dulu berapa PTKP kamu.

Terus, apa aja sih yang harus disiapin sebelum lapor SPT? Ini dia daftar lengkapnya:

  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Ini udah pasti wajib punya ya. Kalau belum punya, segera urus deh.
  • Bukti Potong Pajak: Ini biasanya dikasih sama perusahaan tempat kamu kerja. Bentuknya bisa berupa formulir 1721-A1 atau 1721-A2.
  • Kartu Keluarga (KK): Buat ngisi data diri dan status keluarga.
  • Bukti Pembayaran Pajak (kalau ada): Misalnya, kamu punya penghasilan lain selain dari gaji, dan udah bayar pajaknya sendiri.
  • Daftar Harta dan Utang: Ini penting banget buat ngisi SPT. Jadi, siapin daftar semua harta yang kamu punya, kayak rumah, mobil, motor, tabungan, investasi, dan lain-lain. Jangan lupa juga daftar utang kamu, kayak KPR, cicilan mobil, atau utang lainnya.
  • Akun DJP Online: Buat lapor SPT secara online. Kalau belum punya, daftar dulu ya di website Direktorat Jenderal Pajak.

Kenapa Daftar Harta dan Utang Penting Banget?

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih kita harus repot-repot nyantumin daftar harta dan utang di SPT? Bukannya ribet ya? Nah, ini penting banget, guys. Daftar harta dan utang ini dipakai sama Direktorat Jenderal Pajak buat ngecek apakah penghasilan yang kamu laporin sesuai dengan harta yang kamu punya. Kalau ada ketidaksesuaian, bisa jadi masalah nanti.

Misalnya, kamu lapor penghasilan cuma 50 juta setahun, tapi punya mobil mewah harga 500 juta. Nah, ini kan nggak masuk akal. Dari mana kamu bisa beli mobil semahal itu kalau penghasilan kamu cuma segitu? Bisa jadi kamu dicurigai melakukan penggelapan pajak.

Jadi, jujur dan transparan aja ya waktu ngisi daftar harta dan utang. Jangan ada yang disembunyiin. Kalau emang ada harta yang belum dilaporkan di tahun-tahun sebelumnya, segera ikut program pengungkapan sukarela (PPS) atau pembetulan SPT.

Setelah semua dokumen lengkap, sekarang saatnya kita lapor SPT. Ada dua cara buat lapor SPT, yaitu:

  • Online: Lewat website DJP Online. Ini cara yang paling praktis dan banyak dipilih orang.
  • Offline: Datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Tapi, cara ini agak ribet karena harus antri dan ngisi formulir manual.

Buat kamu yang mau lapor SPT online, berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka website DJP Online (djponline.pajak.go.id).
  2. Login dengan NPWP, password, dan kode keamanan.
  3. Pilih menu Lapor.
  4. Pilih e-Filing.
  5. Ikuti langkah-langkah pengisian SPT sesuai dengan formulir yang kamu pilih (1770S atau 1770).
  6. Setelah selesai, kirim SPT kamu.
  7. Simpan bukti penerimaan elektronik (BPE) sebagai bukti bahwa kamu sudah lapor SPT.

Gimana Kalau Nggak Punya Bukti Potong Pajak?

Kadang ada juga yang bingung, gimana kalau nggak punya bukti potong pajak dari perusahaan? Misalnya, karena udah resign atau perusahaan tempat kerja udah tutup. Tenang, ada solusinya kok.

Kamu bisa minta surat keterangan pengganti bukti potong pajak ke perusahaan tempat kamu kerja dulu. Kalau perusahaannya udah tutup, kamu bisa minta surat keterangan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat perusahaan terdaftar.

Atau, kalau kamu punya penghasilan lain selain dari gaji, kamu bisa hitung sendiri pajaknya dan bayar sendiri. Nanti, waktu lapor SPT, kamu cantumin penghasilan dan pajak yang udah kamu bayar sendiri.

Telat Lapor SPT, Apa Akibatnya?

Jangan sampai telat lapor SPT ya, guys. Soalnya, kalau telat, kamu bisa kena denda. Dendanya lumayan juga lho, 100 ribu rupiah buat wajib pajak orang pribadi. Mending duitnya buat jajan atau nonton bioskop kan?

Selain denda, telat lapor SPT juga bisa bikin kamu ribet di kemudian hari. Misalnya, kalau kamu mau ngajuin pinjaman ke bank atau mau bikin visa ke luar negeri, biasanya diminta bukti lapor SPT. Kalau kamu telat lapor, bisa jadi pengajuan kamu ditolak.

Jadi, jangan tunda-tunda lagi ya. Segera siapin semua dokumen yang dibutuhin dan lapor SPT sebelum deadline. Biar hidup tenang dan nggak dikejar-kejar setan pajak!

Semoga panduan ini bermanfaat buat kamu ya. Selamat lapor SPT!

More From Author

Tes Core Values AKHLAK BUMN, Cara Lulus dengan Mudah!

10 Kiper Terbaik Sepanjang Sejarah Premier League: Dari David Seaman hingga Alisson Becker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *