Setiap negara punya cara unik dalam menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini seringkali diwariskan turun-temurun, mencerminkan budaya dan kepercayaan setempat. Mari kita intip beberapa tradisi menarik seputar kelahiran bayi dari berbagai belahan dunia.
Kenapa Ibu di Jerman Dapat ‘Paspor’ Sebelum Melahirkan?
Di Jerman, ibu hamil akan menerima sebuah buku bernama Mutterpass atau ‘paspor ibu’. Ini bukan paspor untuk bepergian, ya! Mutterpass adalah catatan medis lengkap tentang kehamilan. Di dalamnya terdapat informasi penting tentang kesehatan ibu dan perkembangan janin, mulai dari hasil pemeriksaan USG, tes darah, hingga riwayat kesehatan. Dokter dan bidan akan mencatat semua informasi penting di Mutterpass selama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Ini memastikan semua tenaga medis yang terlibat memiliki informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi ibu dan bayi.
Selain Mutterpass, Jerman juga punya aturan unik soal pemberian nama anak. Orang tua harus memilih nama dari daftar yang sudah disetujui pemerintah. Nama-nama seperti nama benda atau nama keluarga tidak diperbolehkan. Tujuannya adalah untuk melindungi anak dari nama yang aneh atau berpotensi merugikan di kemudian hari. Jika orang tua ingin menggunakan nama di luar daftar, mereka harus mengajukan permohonan khusus.
Mengapa Ibu di Malaysia Tidak Boleh Keluar Rumah Selama 44 Hari Setelah Melahirkan?
Di Malaysia, ada tradisi yang mengharuskan ibu untuk tinggal di rumah selama 44 hari setelah melahirkan. Selama masa ini, ibu akan menjalani perawatan khusus, termasuk diet tertentu, mengenakan korset atau bengkung, dan mendapatkan pijat relaksasi. Tujuannya adalah untuk memulihkan energi dan kesehatan ibu setelah melahirkan. Ibu juga dianjurkan untuk menghindari makanan pedas dan menjaga diri agar tetap hangat.
Tradisi ini juga memberikan kesempatan bagi ibu untuk fokus pada bayi dan membangun ikatan yang kuat. Keluarga biasanya akan membantu mengurus pekerjaan rumah dan merawat bayi, sehingga ibu bisa beristirahat dengan tenang.
Kenapa di Finlandia Ibu Hamil Dapat Paket Perlengkapan Bayi dari Pemerintah?
Finlandia punya tradisi yang sangat unik dan bermanfaat, yaitu memberikan paket perlengkapan bayi kepada semua calon ibu sejak tahun 1930-an. Paket ini berisi sekitar 60 item, termasuk pakaian bayi, mainan, selimut, buku, perlengkapan tidur, dan banyak lagi. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap bayi baru lahir mendapatkan awal kehidupan yang sama, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.
Ibu di Finlandia sebenarnya punya pilihan untuk menerima bantuan tunai sebagai pengganti paket perlengkapan bayi. Namun, sebagian besar ibu memilih paket karena nilai komersialnya lebih tinggi. Paket ini dianggap sebagai simbol dukungan pemerintah terhadap keluarga dan anak-anak.
Di Turki, ibu yang baru melahirkan akan mengonsumsi minuman tradisional bernama lohusa serbeti. Minuman ini dipercaya dapat memulihkan energi dan melancarkan ASI. Lohusa serbeti biasanya terbuat dari rempah-rempah dan gula, dan memiliki rasa yang manis dan menyegarkan.
Di Brazil, tradisinya sedikit berbeda. Alih-alih menerima hadiah, ibu baru justru diharapkan memberikan hadiah kecil kepada tamu yang datang menjenguk. Hadiah ini bisa berupa permen atau suvenir kecil sebagai ucapan terima kasih atas kunjungan dan doa baik.
Di beberapa budaya, nenek memiliki peran penting dalam merawat bayi yang baru lahir. Nenek biasanya akan membantu memandikan bayi untuk pertama kali dan membantu mengurus pekerjaan rumah. Hal ini memberikan kesempatan bagi ibu baru untuk beristirahat dan memulihkan diri setelah melahirkan.
Tradisi seputar kelahiran bayi sangat beragam dan mencerminkan nilai-nilai budaya yang berbeda. Meskipun tradisi ini mungkin berbeda-beda di setiap negara, tujuannya tetap sama, yaitu untuk menyambut bayi baru dengan sukacita dan memberikan dukungan kepada ibu yang baru melahirkan.