Marie Skłodowska-Curie | |
---|---|
![]()
Marie Curie.
|
|
Lahir |
Warsaw , , yang kemudian menjadi bagian Kekaisaran Rusia [ 1 ] |
7 November 1867
Meninggal |
4 Juli 1934
Passy, Haute-Savoie , Prancis |
(umur 66)
Tempat tinggal | Polandia dan Prancis |
Kewarganegaraan |
Polandia
Prancis |
Almamater |
Universitas Paris
ESPCI |
Dikenal atas | Radioaktivitas , polonium , radium |
Suami/istri | Pierre Curie ( 1859 – 1906 ) |
Penghargaan |
Penghargaan Nobel dalam Fisika
(
1903
)
Medali Davy ( 1903 ) ( 1904 ) Penghargaan Nobel dalam Kimia ( 1911 ) |
Karier ilmiah | |
Bidang | Fisika , Kimia |
Institusi | Universitas Paris |
Pembimbing doktoral | Henri Becquerel |
Mahasiswa doktoral |
|
Tanda tangan | |
![]() |
|
Catatan | |
Dia merupakan satu-satunya orang yang memenangkan
Hadiah Nobel
dalam dua bidang sains yang berbeda.
Dia merupakan istri dari Pierre Curie , dan ibu dari Irène Joliot-Curie dan . |
Maria Salomea Skłodowska-Curie ( Polandia : marja salɔˈmɛa skwɔˈdɔfska kʲiˈri; née Skłodowska ; 7 November 1867 – 4 Juli 1934) [ 2 ] yang lebih dikenal dengan Marie Curie adalah fisikawan dan kimiawan kelahiran Polandia yang kemudian menjadi warga negara Prancis , yang melakukan penelitian perintis tentang peluruhan radioaktif . [ 3 ]
Marie Curie adalah seorang pelopor dalam bidang radiologi dan ilmuwan pertama yang memenangkan dua Hadiah Nobel dalam disiplin ilmu yang berbeda, yaitu Fisika pada tahun 1903 dan Kimia pada tahun 1911. [ 4 ] [ 5 ] Pada tahun 1906, ia menjadi wanita pertama yang menjadi profesor di Universitas Paris . [ 6 ]
Pada tahun 1903, Marie Curie dianugerahi Hadiah Nobel Fisika bersama suaminya, Pierre Curie , dan fisikawan Henri Becquerel atas kontribusi mereka dalam mengembangkan teori tentang radioaktivitas, yaitu istilah yang ia ciptakan. [ 7 ] [ 8 ] Pada tahun 1911, Marie Curie meraih Hadiah Nobel Kimia atas penemuannya terhadap unsur polonium dan radium , menggunakan teknik yang ia kembangkan sendiri untuk mengisolasi isotop radioaktif. [ 9 ] [ 10 ]
Sebagai wanita pertama yang meraih Hadiah Nobel , Curie membuka jalan bagi perempuan di dunia sains. Ia juga mendirikan Curie Institute di Paris dan Warsawa , yang hingga kini menjadi pusat penelitian ilmiah terkemuka. [ 11 ] Dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan tidak hanya mengubah pemahaman tentang radioaktivitas, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan teknologi medis, khususnya dalam terapi radiasi untuk pengobatan kanker . [ 12 ] [ 13 ]
Marie Curie meninggal pada tahun 1934 dalam usia 66 tahun di sanatorium Sancellemoz di Passy, Haute-Savoie , Prancis, akibat anemia aplastik yang kemungkinan besar disebabkan oleh paparan radiasi selama penelitian ilmiahnya serta pekerjaannya di rumah sakit lapangan selama Perang Dunia I . [ 14 ] [ 15 ] [ 16 ]
Selain dua Hadiah Nobel yang diraihnya, Curie juga menerima berbagai penghargaan dan penghormatan lainnya. Pada tahun 1995, ia menjadi wanita pertama yang dimakamkan di Panthéon , Paris atas jasanya sendiri. [ 17 ] Sebagai bentuk penghormatan, Polandia menetapkan tahun 2011 sebagai Tahun Marie Curie bersamaan dengan Tahun Kimia Internasional. [ 18 ] [ 19 ]
Masa Muda
Keluarga
Marie Curie lahir di Warsawa, Polandia pada 7 November 1867. Ayahnya, Wladyslaw, adalah seorang instruktur matematika dan fisika. Ibunya, Bronisława, juga berprofesi sebagai guru, meninggal karena tuberkulosis pada saat Curie berusia 10 tahun. Marie Curie adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Keempat saudaranya adalah Zosia, Josef, Bronya, dan Hela. Semasa kecil Marie Curie tumbuh menjadi anak yang cerdas dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan cemerlang di sekolah. [ 20 ]
Pendidikan
Marie Curie tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Warsawa yang hanya menerima mahasiswa pria. Ia melanjutkan pendidikan di "Universitas Terapung" Warsawa yang merupakan kelas informal bawah tanah yang diadakan secara rahasia. [ 20 ]
Marie Curie dan saudara perempuannya, Bronya, bermimpi untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri untuk mendapatkan gelar secara resmi. Namun, karena kekurangan biaya, mereka memutuskan untuk menempuh pendidikan secara bergantian. [ 21 ] Marie bekerja untuk mendukung saudarinya yang bersekolah, dan kemudian saudarinya nantinya mendukung Marie setelah ia lulus. Oleh karena itu, selama lima tahun, Marie bekerja sebagai tutor dan mengajar anak-anak di rumah. Marie menggunakan waktu luang untuk belajar tentang fisika , kimia , dan matematika . [ 21 ]
Meski pernah mengalami waktu yang sulit ketika berada di Universitas Warsawa , 1891, Marie sangat menyukai waktu ketika ia belajar. Belajar, dalam hal ini sains, telah menjadikan hidupnya sangat istimewa. Ia bahkan pernah memiliki periode 'heroik'. Ia pernah menyatakan: "Kehidupan ini cukup menyakitkan dari sudut pandang tertentu, memiliki, untuk semua itu menjadi pesona yang nyata bagi saya. Itu memberi saya rasa kebebasan dan kemandirian yang sangat berharga". [ 22 ]
Pada tahun 1891 Marie Curie akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Sorbonne , Paris . Selama di universitas, ia mulai belajar dengan antusias dan penuh semangat. Namun, karena kekurangan biaya, sehari-hari ia hanya makan roti mentega dan teh yang kemudian menyebabkan kesehatannya kadang memburuk. [ 23 ]
Marie Curie meraih gelar master di bidang fisika pada tahun 1893 dan kemudian master di bidang matematika pada tahun berikutnya. [ 23 ]
Hadiah Nobel
Pada Desember 1903, Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menganugerahkan Hadiah Nobel Fisika kepada Pierre Curie , Marie Curie, dan Henri Becquerel sebagai pengakuan atas jasa luar biasa mereka dalam penelitian bersama mengenai fenomena radiasi yang ditemukan oleh Profesor Henri Becquerel. [ 24 ] Awalnya, komite hanya berencana memberikan penghargaan kepada Pierre Curie dan Henri Becquerel. Namun, seorang anggota komite sekaligus pendukung ilmuwan perempuan, matematikawan Swedia , memberi tahu Pierre tentang keputusan tersebut. Setelah Pierre mengajukan protes, nama Marie Curie akhirnya dimasukkan dalam nominasi. [ 25 ] Dengan penghargaan ini, Marie Curie menjadi perempuan pertama yang menerima Hadiah Nobel . [ 26 ]
Pierre dan Marie Curie memilih untuk tidak menghadiri upacara penghargaan di Stockholm karena kesibukan mereka dalam penelitian. Selain itu, Pierre tidak menyukai acara seremonial dan kesehatannya semakin memburuk. [ 27 ] Sesuai ketentuan bagi penerima Nobel , mereka akhirnya melakukan perjalanan ke Stockholm pada tahun 1905 untuk menyampaikan kuliah Nobel mereka. [ 28 ] Uang hadiah dari penghargaan tersebut memungkinkan mereka merekrut asisten laboratorium pertama mereka.
Setelah menerima Hadiah Nobel, Pierre Curie mendapat tawaran dari Universitas Jenewa untuk bergabung sebagai pengajar. Hal ini mendorong Universitas Paris untuk memberinya posisi profesor dan jabatan ketua bidang fisika, meskipun pasangan Curie masih belum memiliki laboratorium yang layak. Setelah Pierre mengajukan keluhan, Universitas Paris akhirnya setuju untuk membangun laboratorium baru bagi mereka, tetapi fasilitas tersebut baru akan siap pada tahun 1906. [ 20 ]
Pada Desember 1904, Marie Curie melahirkan putri keduanya, Ève. [ 29 ] Ia mempekerjakan pengasuh asal Polandia untuk mengajarkan bahasa ibu kepadanya dan sering membawa atau mengirim anak-anaknya berkunjung ke Polandia .
Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Pada 19 April 1906, Pierre Curie meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas . Saat menyeberangi Rue Dauphine dalam hujan lebat, ia tertabrak kereta kuda dan jatuh ke bawah rodanya, menyebabkan cedera parah pada tengkoraknya yang langsung merenggut nyawanya. [ 30 ] Kepergian suaminya menjadi pukulan berat bagi Marie. [ 31 ]

Tak lama setelah tragedi itu, pada 13 Mei 1906, Departemen Fisika Universitas Paris memutuskan untuk mempertahankan kursi akademik yang sebelumnya dipegang Pierre dan menawarkannya kepada Marie. Ia menerima tawaran tersebut dengan harapan dapat membangun laboratorium kelas dunia sebagai penghormatan bagi mendiang suaminya. [ 32 ] Dengan posisi ini, Marie Curie menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai profesor di Universitas Paris. [ 33 ]
Namun, perjuangan Curie untuk mendirikan laboratorium tidak berhenti di Universitas Paris. Di tahun-tahun berikutnya, ia memimpin Institut Radium (sekarang Institut Curie), sebuah laboratorium radioaktivitas yang didirikan oleh Institut Pasteur dan Universitas Paris khusus untuknya. Gagasan pendirian Institut Radium pertama kali muncul pada tahun 1909 dari , direktur Institut Pasteur , yang kecewa karena Universitas Paris tidak memberikan fasilitas laboratorium yang layak bagi Curie. [ 31 ] Ia pun menyarankan agar Curie pindah ke Institut Pasteur . Baru setelah ada ancaman kepindahannya, Universitas Paris bersedia berkompromi, dan akhirnya menjadi proyek bersama antara Universitas Paris dan Institut Pasteur . [ 18 ]
Pada tahun 1910, Marie Curie berhasil mengisolasi radium dan menetapkan standar internasional untuk emisi radioaktif yang kemudian dinamai dengan nama dirinya dan Pierre: curie . Namun, meskipun prestasinya luar biasa, pada tahun 1911 ia gagal terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis, kalah dengan selisih satu atau dua suara. [ 2 ] Akademi justru memilih Édouard Branly , seorang penemu yang berkontribusi dalam pengembangan telegraf nirkabel bersama Guglielmo Marconi . [ 34 ] Butuh lebih dari setengah abad sebelum akhirnya seorang mahasiswa doktoral Curie, , menjadi perempuan pertama yang diterima sebagai anggota akademi pada tahun 1962. [ 20 ]
Meskipun Curie telah menjadi ilmuwan ternama yang bekerja untuk Prancis , sentimen publik terhadapnya dipenuhi xenofobia . Hal ini juga memunculkan spekulasi keliru bahwa Curie adalah keturunan Yahudi . Selama pemilihan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis, pers sayap kanan menyerangnya sebagai orang asing dan ateis . [ 35 ] Putrinya kemudian mengkritik bagaimana media Prancis bersikap munafik, terutama saat Curie dicalonkan untuk penghargaan nasional, ia dianggap sebagai orang asing yang tak layak. Namun, ketika Curie berhasil menerima penghargaan internasional, seperti Nobel , ia dipuja sebagai pahlawan Prancis. [ 20 ]
Pada tahun 1911, kehidupan pribadinya kembali menjadi sorotan setelah terungkap bahwa ia menjalin hubungan selama setahun dengan fisikawan , mantan murid Pierre Curie yang telah berpisah dari istrinya, meskipun secara hukum masih menikah. Skandal ini dimanfaatkan oleh lawan-lawan akademiknya untuk menjatuhkannya. [ 3 ] Dalam tabloid, Curie—yang saat itu berusia pertengahan 40-an dan lima tahun lebih tua dari Langevin—digambarkan secara keliru sebagai wanita asing keturunan Yahudi yang menghancurkan rumah tangga orang lain. Saat berita itu tersebar, Curie sedang menghadiri konferensi di Belgia . [ 34 ] Ketika kembali ke Prancis, ia mendapati rumahnya dikepung massa yang marah dan terpaksa mencari perlindungan bersama anak-anaknya di rumah sahabatnya, Camille Marbo . [ 35 ]

Pengakuan internasional terhadap karya Marie Curie semakin meningkat, dan meskipun mendapat tentangan akibat skandal Langevin, Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia tetap menganugerahinya Penghargaan Nobel Kedua pada tahun 1911, kali ini dalam bidang Kimia . [ 36 ] Penghargaan ini diberikan atas jasanya dalam kemajuan ilmu kimia melalui penemuan unsur radium dan polonium , keberhasilannya mengisolasi radium, serta penelitiannya tentang sifat dan senyawa unsur tersebut. [ 10 ]
Namun, kontroversi kehidupan pribadinya tetap membayangi. Ketua komite Nobel, Svante Arrhenius , berusaha mencegah Curie menghadiri upacara resmi dengan alasan reputasinya yang dianggap tercemar. Curie dengan tegas menolak larangan tersebut, menyatakan bahwa penghargaan diberikan atas penemuannya dalam bidang sains dan bukan karena urusan pribadinya. [ 35 ]
Dengan penghargaan ini, Curie menjadi orang pertama yang memenangkan dua hadiah Nobel dalam dua bidang berbeda, suatu prestasi yang hingga kini hanya disamai oleh Linus Pauling . Keberhasilannya juga menarik perhatian para cendekiawan Polandia , termasuk novelis Henryk Sienkiewicz , yang mendorongnya untuk kembali ke Polandia dan melanjutkan penelitian di tanah kelahirannya. [ 36 ]
Hadiah Nobel keduanya memberi Curie pengaruh lebih besar untuk meyakinkan pemerintah Prancis agar mendukung pembangunan Institut Radium, yang akhirnya selesai pada tahun 1914. Namun, tekanan publik dan kontroversi membuatnya jatuh dalam depresi , ditambah dengan masalah kesehatan ginjal . Sebulan setelah menerima Nobel, ia harus dirawat di rumah sakit. Sepanjang tahun 1912, ia menghindari kehidupan publik dan menghabiskan waktu di Inggris bersama sahabatnya, fisikawan Hertha Ayrton . Curie baru kembali ke laboratoriumnya pada Desember setelah beristirahat selama sekitar 14 bulan. [ 35 ]
Pada tahun yang sama, Masyarakat Ilmiah Warsawa menawarinya jabatan sebagai direktur laboratorium baru di Polandia . Namun, ia menolak karena ingin fokus membangun Institut Radium di Paris , yang juga berlokasi di jalan yang kemudian dinamai Rue Pierre-Curie (kini Rue Pierre-et-Marie-Curie). Ia diangkat sebagai direktur Laboratorium Curie di Institut Radium Universitas Paris pada tahun 1914.
Pada tahun 1913, Curie mengunjungi Polandia dan mendapat sambutan hangat di Warsawa , meskipun kunjungannya sebagian besar diabaikan oleh otoritas Rusia. Sayangnya, perkembangan Institut Radium terhambat oleh pecahnya Perang Dunia I , karena banyak peneliti yang direkrut ke dalam tentara Prancis. Setelah perang berakhir pada tahun 1919, institut ini baru bisa kembali beroperasi secara penuh. [ 37 ]
Kematian
Marie mengunjungi Polandia untuk yang terakhir kalinya pada awal tahun 1934, pada usia 66 tahun, di di Passy ( Haute-Savoie ), Prancis. [ 38 ] [ 39 ] Ia tak mengetahui bahaya zat radioaktif saat mencoba mengisolasinya, sehingga terlalu sering melakukan kontak langsung dengan unsur-unsur tersebut. Karena membawa tabung reaksi yang berisi isotop radioaktif disakunya lalu menyimpannya di laci mejanya, tanpa ia ketahui, hal itu berefek buruk dari adanya radiasi pengion . Selain itu, selama Perang Dunia Pertama, Curie juga terpapar sinar-X peralatan rumah sakit yang tidak dilindungi saat bertugas sebagai ahli radiologi. Radiasi sinar radium yang berlebih memberi dampak negatif bagi tubuhnya, ia mengidap anemia aplastik . Tiga bulan kemudian pada tanggal 4 Juli 1934 di Haute Savoie, Curie mengembuskan napas terakhirnya. [ 40 ] [ 41 ]
Marie Curie dimakamkan di , di samping suaminya, Pierre Curie . Enam puluh tahun kemudian, pada tahun 1995, sebagai penghormatan atas pencapaian luar biasa mereka, jasad keduanya dipindahkan ke Panthéon di Paris. Karena tingkat radiasi yang masih tersisa, jenazah mereka disegel dalam lapisan timbal untuk mencegah paparan radioaktif . [ 42 ] Dengan pemindahan ini, Curie menjadi wanita kedua yang dimakamkan di Panthéon setelah , sekaligus wanita pertama yang mendapat kehormatan tersebut atas jasanya sendiri. [ 17 ]
Warisan ilmiahnya begitu kuat hingga bahkan dokumen pribadinya dari tahun 1890-an masih dianggap berbahaya untuk disentuh akibat kontaminasi radioaktif . [ 43 ] Bahkan buku masaknya pun mengandung tingkat radiasi yang tinggi. [ 44 ] Karena alasan ini, arsipnya disimpan dalam kotak berlapis timbal , dan siapa pun yang ingin mempelajarinya harus mengenakan pakaian pelindung. Hingga akhir hayatnya, Curie tetap berdedikasi pada ilmu pengetahuan. Di tahun terakhir hidupnya, ia menulis buku Radioactivity , yang akhirnya diterbitkan secara anumerta pada tahun 1935. [ 16 ]
Referensi
- ^ "Marie Curie - Biography" . Nobelprize.org. 4 July 1934 . Diakses tanggal 1 August 2012 .
- ^ a b "Maria Salomea Skłodowska-Curie (Curie)" . www.biogramy.pl (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-14 . Diakses tanggal 2019-03-20 .
- ^ a b "Marie Curie" . Google Arts & Culture (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Marie Curie the scientist | Bio, facts & quotes" . Marie Curie (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Marie Curie: Pioneering Physicist And Chemist | Rock & Art" (dalam bahasa Inggris). 2024-06-03 . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Madame Curie's Passion" . Smithsonian magazine . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "The Discovery of Radioactivity" . web.archive.org . 2015-11-01 . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Marie Curie and the radioactivity, The 1903 Nobel Prize in Physics" . web.archive.org . 2018-07-30 . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Marie Curie" . oumnh.ox.ac.uk (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ a b "Nobel Prize in Chemistry 1911" . NobelPrize.org (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "History of the Institut Curie – Institut Curie" (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Marie Curie | Glossary | Developing Experts" . www.developingexperts.com . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "The Nobel Prize | Women who changed science | Marie Curie" . www.nobelprize.org (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "The Life of Marie Curie and Her Contributions to Oncology | Oncology Nursing Society" . www.ons.org (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "Marie Curie's Body Was So Radioactive She Was Buried In A Lead-Lined Coffin" . IFLScience (dalam bahasa Inggris). 2023-05-24 . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ a b Rentetzi, Maria (2017-11-07). "Marie Curie and the perils in radium" (dalam bahasa English). doi : 10.1063/PT.6.4.20171107a .
- ^ a b Press, The Associated (1995-04-21). "Marie Curie Enshrined in Pantheon" . The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331 . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ a b "Marie Curie | Cover Story | Chemical & Engineering News" . pubsapp.acs.org . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ "International Year of Chemistry, 2011" . www.un.org (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-16 .
- ^ a b c d e "Marie Curie" . Biography (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2019-03-24 .
- ^ a b Reid, Robert (1978). Marie Curie (dalam bahasa Inggris). New American Library. ISBN 978-0-451-08370-8 .
- ^ McGrayne, Sharon (1998). Nobel Prize Women in Science: Their Lives, Struggles, and Momentous Discoveries . Washington D.C: Joseph Henry Press. hlm. 18 .
- ^ a b "Marie Curie and the Science of Radioactivity" . history.aip.org . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ "ESPCI Paris : Prestige" . www.espci.psl.eu . Diakses tanggal 2025-03-17 .
- ^ "Marie Curie and the Science of Radioactivity" . history.aip.org . Diakses tanggal 2025-03-17 .
- ^ Mędrala, Małgorzata Maria (2016-02-08). "Obowiązki ze sfery bhp w zatrudnieniu niepracowniczym" . Annales Universitatis Mariae Curie-Skłodowska, sectio G (Ius) . 62 (2): 143. doi : 10.17951/g.2015.62.2.143 . ISSN 0458-4317 .
- ^ "Marie Curie and the Science of Radioactivity" . history.aip.org . Diakses tanggal 2025-03-17 .
- ^ "Marie Curie and the Science of Radioactivity" . history.aip.org . Diakses tanggal 2025-03-17 .
- ^ "Marie Curie - Tragedy and Adjustment (1906-1910)" . web.archive.org . 2011-09-12 . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ "PROF. CURIE KILLED IN A PARIS STREET; The Discoverer of Radium Run Over by a Wagon. EXPERIMENTED MANY YEARS Success Followed Early Hardship -- Curie Was Greatly Aided by Mme. Curie" . The New York Times (dalam bahasa Inggris). 1906-04-20. ISSN 0362-4331 . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ a b "Marie Curie - Tragedy and Adjustment (1906-1910)" . web.archive.org . 2011-11-02 . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ "Marie Curie and the Science of Radioactivity" . history.aip.org . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ Mędrala, Małgorzata Maria (2016-02-08). "Obowiązki ze sfery bhp w zatrudnieniu niepracowniczym" . Annales Universitatis Mariae Curie-Skłodowska, sectio G (Ius) . 62 (2): 143. doi : 10.17951/g.2015.62.2.143 . ISSN 0458-4317 .
- ^ a b "Obsessive Genius: The Inner World of Marie Curie" . Chemistry International -- Newsmagazine for IUPAC . 28 (5). 2006-01. doi : 10.1515/ci.2006.28.5.30b . ISSN 1365-2192 .
- ^ a b c d "Turning a Blind Eye to Scandal | TURNEYES Project | Fact Sheet | H2020" . CORDIS | European Commission (dalam bahasa Inggris). doi : 10.3030/892951 . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ a b "Gwiazda Polarna" . web.archive.org . 2009-03-21 . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ "Marie Curie and the Science of Radioactivity" . history.aip.org . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ Wojciech A. Wierzewski (21 June 2008). "Mazowieckie korzenie Marii" . . 100 (13): 16–17. Archived from the original on 2009-03-21 . Diakses tanggal 10 September 2012 .
- ^ "Marie Curie — The Radium Institute (1919–1934) Part 3" . American Institute of Physics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-28 . Diakses tanggal 7 November 2011 .
- ^ (1938). "Curie, Maria ze Skłodowskich". , Vol. 4 (dalam bahasa Polish). hlm. 113.
- ^ Carl Rollyson (30 December 2004). Marie Curie: Honesty In Science . iUniverse. hlm. x. ISBN 978-0-595-34059-0 . Diakses tanggal 10 September 2012 .
- ^ Tasch, Barbara. "Personal effects of 'the mother of modern physics'will be radioactive for another 1500 years" . Business Insider (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ Estes, Adam Clark (2014-08-04). "Marie Curie's century-old radioactive notebook still requires lead box" . Gizmodo (dalam bahasa Inggris) . Diakses tanggal 2025-03-19 .
- ^ "A Short History of Nearly Everything (review)" . The Missouri Review . 26 (3): 177–178. 2003. doi : 10.1353/mis.2003.0125 . ISSN 1548-9930 .
Pranala luar
- (Inggris) Marie dan Pierre Curie dan Penemuan Polonium dan Radium - nobelprize.org
- (Inggris) Penghargaan Nobel dalam Fisika 1903 dan Penghargaan Nobel dalam Kimia 1911 – pidato penyerahan penghargaan Nobel
- (Inggris) Biografi singkat di nobel-winners.com; GFDL